PingMyLinks.com - FREE Website Submission Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir | Pecinta Militer Pecinta Militer: Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir />

SUBSCRIBE FOR MORE VIDEOS

Thursday 8 September 2016

Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir

Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29
Mikoyan MiG-29 adalah pesawat tempur yang dibuat oleh biro desain Mikoyan-Gurovich (MiG) Rusia, dirancang untuk menggantikan pesawat MiG-21, MiG-23, Su-15, dan Su-17. Dimana kemampuan MiG-29 sama dengan pesawat tempur Amerika Serikat F-18 Hornet.
Angkatan Laut Uni Soviet akan menempatkan MiG-29K pada kapal induk Admiral Kuznetsov .





Pengembangan
Program "FX" yang dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1969  yang kemudian
menelurkan F-15 Eagle telah menjadi isu penting. Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet fokus pada pencegahan pesawat penempur Amerika terbaru saat itu mencapai keunggulan teknologi melampaui penempur utama Soviet, oleh karena dari prioritas utama pengembangan penempur udara baru adalah mencapai kemampuan air superiority . Jendral Staf Soviet mengeluarkan syarat-syarat kepada Perspektivnyy Frontovoy Istrebitel (PFI, yang jika diartikan langsung sebagai "Penempur Prespektif Terdepan", atau "Penempur Lanjut Terdepan"). Spesifikasi pesawat tersebut sangat ambisius, dengan persyaratan jarak tempuh yang jauh, kecepatan di atas Mach 2, performa landasan pendek yang bagus (termasuk menggunakan landasan kasar), dengan kelincahan yang baik dan persenjataan berat. Kebanyakan rancangan aerodinamis untuk pesawat ini diambil oleh Institut Aerodinamis Russia TsAGI yang berkolaborasi dengan biro desain Sukhoi.

Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Tetapi, pada tahun 1971 penelitian Soviet menunjukkan adanya kebutuhan untuk difersifikasi jenis penempur. Program PFI akhirnya ditopang dengan program LPFI (Perspektivnyy Lyogkiy Frontovoy Istrebitel, atau "Penempur Ringan Taktis Lanjut"); PFI dan LPFI Soviet ternyata sama dengan keputusan AU AS yang membuat program "Penempur Ringan" yaitu F-16 dan YF-17. TPFI (Tyazholiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir berat") , Sukhoi OKB diberikan program TPFI dan menghasilkan Sukhoi Su-27, sedangkan  LPFI (Lyogkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir ringan") diserahkan ke Mikoyan. Pada tahun 1974 dimulai pengerjaan rancangan spesifik yang menghasilkan Product 9, dinamai MiG-29A,  penerbangan perdana dilakukan pada 6 Oktober 1977. Pesawat pra produksi pertama kali terlihat oleh satelit pengintai Amerika Serikat November tahun tersebut; dan dijuluki Ram-L karena terlihat di pusat pengujian penerbangan Zhukovsky di dekat kota Ramenskoye. Pengamatan awal pengamat Barat bahwa Ram-L sangat mirip penampakan nya dengan YF-17 tetapi digerakkan oleh turbojet Tumansky R-25 afterburner.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Mengatasi keterlambatan penyelesaian dalam program tersebut setelah kehilangan dua prototipr dalam kecelakaan yang diakibatkan gangguan mesin (prototipe ke tiga pada 15 Juni 1978 dan prototipe kelima pada 31 Oktober 1980), versi produksi MiG-29B memasuki masa bakti pada Agustus 1983 di pangkalan udara Kubinka. Pengujian asimilasi operasi diselesaikan pada tahun 1984, dan pengiriman dilakukan pada tahun yang sama ke Angkatan Udara Uni Soviet.
Beban kerja yang dipecah antara LPFI dan PFI terlihat lebih jelas ketika MiG-29 ditunjuk ulang menjadi gugus tugas garis depan bersama Angkatan Udara Soviet (Voenno-Vozdushnye Sily [VVS]) pada pertengahan 1980an. Sedangkan Su-27 yang lebih berat dan jarak tempuh yang lebih jauh di tugaskan untuk menyapu bersih aset udara bernilai tinggi milik NATO, MiG-29 yang lebih kecil ditugaskan untuk menggantikan tugas MiG-23 dalam penerbangan garis depan. MiG-29 diposisikan cukup dekat dengan garis depan, ditugaskan untuk memberi dukungan udara terhadap pergerakan pasukan mekanis Angkatan Darat Soviet. Roda pendarat yang diperkuat dan intake udara yang diproteksi membuat MiG-29 bisa beroperasi dari landasan yang rusak atau tidak layak. Mig-29 juga ditugaskan untuk tugas pengawalan serangan udara dan pengiriman udara, melindungi pesawat penggempur permukaan dari penempur NATO seperti F-15 dan F-16. Penerbangan frontal MiG-29 melindungi pasukan darat Soviet bergerak maju dibawah perlindungan udara.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29
Amerika Serikat beserta sekutunya menjuluki penempur baru ini dengan nama panggilan NATO "Fulcrum-A" . MiG-29B diekspor secara luas dengan mengurangi kemampuan aslinya yang dikenal sebagai MiG-29B 9-12A dan MiG-29B 9-12B (untuk Pakta Warsawa dan non Pakta Warsawa secara berurutan), dengan avionik yang lebih rendah levelnya dan tanpa kemampuan meluncurkan senjata nuklir. Total pembuatan  sekitar 840 pesawat.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Versi Peningkatan

Pada tahun 1980an, Mikoyan mengembangkan MiG-29S yang sudah ditingkatkan untuk menggunakan  rudal udara ke udara R-27E dan R-77. Peningkatan ini juga dengan menambahkan 'punuk' di atas fuselage untuk menambahkan sistem jamming dan sedikit penambahan kapasitas bahan bakar. Bawaan senjata ditingkatkan hingga 4,000 kg (8,800  lb) dengan penguatan airframe. Fitur-fitur ini tercakup dalam pesawat baru dan upgrade MiG-29 yang lama.

Versi yang sudah diperkuat dari MiG-29 menggunakan avionik yang ditingkatkan performanya di gelar dan digunakan oleh Soviet, tetapi varian multirole dari pesawat Mikoyan ini, termasuk versi yang berbasis dari kapal induk dinamai MiG-29K, tidak pernah diproduksi dalam jumlah besar. Pada era setelah Soviet, pengembangan MiG-29 dipengaruhi oleh biro Mikoyan yang memiliki kekuatan politik yang dibawah rival mereka, Sukhoi. Versi-versi yang lebih canggih tetap dibuat untuk ekspor, dan aktualisasi pesawat Rusia yang sudah ada amatlah mungkin bagi biro Mikoyan. Versi-versi terbaru dari penempur ini yangdinamai MiG-29M dan MiG-29SM Telah dikembangkan. Lebih jauh, pengembangan dari MiG-29K versi kapal induk telah dilanjutkan untuk Angkatan Laut India yaitu kapal induk INS Vikramaditya.

Uni Soviet tidak pernah memberi nama resmi untuk sebagian besar pesawatnya, meskipun nama panggilan untuk itu amatlah wajar. Tidak biasanya, beberapa pilot Soviet berpikir bahwa nama panggilan NATO untuk MiG-29, "Fulcrum", merupakan pujian untuk mendeskripsikan kegunaan pesawat tersebut, dan secara tidak resmi sering digunakan pada angkatan perang Russia.

Desain

Fitur
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

MiG-29 menggabungkan sebanyak mungkin antara ukuran besar dan dalamnya (larger and deeper) leading-edge root extensions (LERXs) yang memungkinkan manuver dengan sudut serang yang tinggi. Pada ujung sayap (leading edge) terdapat kisi-kisi tambahan untuk lubang masuk udara dimana berguna ketika lubang masuk udara (inlet) tertutup ketika di darat dan terbuka ketika take off (mengudara) yang berguna untuk menghindari kotoran dan debu masuk ke dalam mesin ketika berada di taxi way menjelang lepas landas atau mendarat, yang dapat merusak mesin.

Hidung pesawat yang berukuran cukup besar digunakan untuk menempatkan radar yang berdaya jangkau tinggi serta berkemampuan lihat-tembak-jatuh (look-shoot-down), dilengkapi dengan penuntun laser dan peralatan sensor inframerah serta menempatkan helmet-mounted target-designation system. Sekalipun tidak dilengkapi dengan sistem kontrol fly-by-wire sebagaimana F-16 misalnya, MiG-29 Fulcrum tetap memiliki kemampuan baik untuk menghadapi pesawat tempur buatan Barat.

MiG-29 memiliki kontrol Hidrolika dan sebuah autopilot 3 sumbu SAU-451, tetapi tidak seperti Su-27, tidak ada sistem pengendali fly-by-wire. Meskipun begitu, pesawat ini amatlah lincah dengan performa elakan instan dan bertahap yang baik, alpha bersudut tinggi dan ketahanan umum atas perputaran tak terduga. Rangka pesawat dibuat untuk bertahan atas manuver bertekanan 9 g (88&nsp;m/s2). Pengendalinya memiliki pembatas "lunak" untuk mencegah pilot melewati batas "g" dan alpha, tetapi pembatas tersebut bisa dilepas secara manual.

Pesawat MiG-29S adalah hasil upgrade (penambahan kemampuan) dengan sistem avionik, penambahan ukuran fuselage (badan pesawat) yang memungkinkan menampung bahan bakar yang lebih banyak. Salah satu varian lanjut adalah MiG-29M yang dilengkapi dengan kontrol fly by wire dan dilengkapi dengan HUD (head up display) dan peralatan kokpit pesawat secara digital (glass cockpit). Pada model ini, peralatan pintu tambahan pada lubang masuk udara (air intake) dibuang karena dianggap menambah beban seperti pada model-model terdahulu.

Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29
Sumber Penggerak

MiG-29 memiliki dua mesin turbofanKlimov RD-33 yang di antara keduanya memiliki spasi kosong yang cukup luas, memiliki daya dorong kering 50.0 KN (11,249 lb) dan afterburner 81.3 kN (18,277 lb). Mesin-mesin pesawat ini diberi angin melalui intake bersudut yang dipasang dibawah leading-edge extension (LERX), yang memiliki lerengan yang bisa bergerak untuk memungkinkan pencapaian Mach yang tinggi. Untuk beradaptasi dengan medan operasi yang kasar, corong pemasukan udara yang utama bisa ditutup seutuhnya dan menggunakan corong udara di atas fuselage untuk melakukan take off, pendaratan dan penerbangan ketinggian rendah, mencegah masuknya serpihan asing (FOD). Mesin-mesin pesawat ini akan mendapatkan suplai udara dari corong LERX yang akan membuka secara otomatis begitu corong utama ditutup. Tetapi varian terbaru dari keluarga pesawat ini, MiG-35, membuang corong atas ini, dan mengadopsi layar penyaring di corong utama, seperti yang dipakai oleh Su-27.

Jarak Jelajah dan Sistem Bahan Bakar

Kapasitas bahan bakar internal dari MiG-29B hanya 4,365 liter yang didistribusikan melalui enam tanki bahan bakar internal, empat di fuselage dan satu di tiap sayap, sehingga pesawat ini memiliki jarak tempur yang terbatas, sesuai dengan syarat awal dari penempur pertahanan titik Soviet. Untuk melakukan penerbangan lebih jauh, bisa dibantu dengan menggunakan drop tank di tengah berkapasitas 1,500 liter dan di batch produksi selanjutnya dipasang probe disamping kanan untuk aerial refueling, sehingga memungkinkan waktu penerbangan yang lebih jauh menggunakan fasilitas tersebut. Sebagian rangka Mig-29B telah di upgrade menjadi konfigurasi Fatback (Mig-29 9-13), yang menambahkan tanki bahan bakar internal yang dipasang di daerah dorsal.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Kokpit

Kokpit Mig-29 memiliki centre stick konvensional dan pengendali laju di sisi tangan kiri. Pilotnya sendiri duduk di atas kursi pelontar zero-zero K-36DM Zvezda yang memiliki performa mengesankan untuk penyelamatan darurat.

Kokpit ini memiliki tombol konvensional, sebuah HUD dan sebuah helmet mounted display Shchel-3UM, tanpa kemampuan HOTAS (hands-on-throttle-and-stick). Fokus sepertinya diarahkan ke layout kokpit yang dibuat semirip mungkin dengan MiG-23 dan pesawat Soviet pendahulu lainya untuk mempermudah konversi penerbang, bukan kepada ergonomik. Meskipun begitu, Mig-29 memiliki pengindraan yang jauh lebih baik dari pesawat Soviet sebelumnya, dikarenakan dudukan tinggi dari bubble canopy. Model yang ditingkatkan memiliki "glass cockpit" menggunakan LCD multi function display moderen dan HOTAS yang asli.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Penjejak

Produk dasar dari Mig-29B memiliki fire control system radar RLPK-29 Phazotron (Radiolokatsyonnui Pritselnui Kompleks) sudah termasuk radar gelombang Doppler look down/shoot down N019 (Sapfir 29, NATO : 'Slot Back') dan komputer digital Ts100.02-02. Jarak penjejakan untuk sasaran sebesar penempur hanyalah 70 km (38 nmi) di aspek depan dan 35 km (19 nmi) di aspek belakang. Jarak untuk sasaran sebesar pembom kira-kira dua kali lipat lebih besar. 10 sasaran bisa diperlihatkan pada moda pencarian, tetapi radar harus mengunci salah satu sasaran untuk semi-active radar homing (SARH).
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Penurunan performa ini berakar pada fakta bahwa radar N019 bukanlah rancangan baru. Tetapi sistem tersebut merupakan pengembangan lanjut dari arsitektur yang digunakan pada sistem Sapfir-23ML Phazotron, yang digunakan pada Mig-23ML. Selama masa rancang bangun awal dari Mig-29 pada  pertengahan 1970an, Phazotron NIIR ditugaskan membuat radar modern untuk Mig-29. Untuk mempercepat pengembangan Phazotron mendasari rancangan barunya pada pengerjaan yang sedang dilakukan oleh NPO Istok pada program radar eksperimental "Soyuz". Awalnya N019  dimaksudkan untuk memiliki planar array antena radar yang datar dan digital signal processing penuh, memberi jarak deteksi dan jejak sampai paling tidak 100 km terhadap sasaran berukuran penempur. Melihat tingkat teknologi Soviet pada masa itu, hal ini merupakan target yang ambisius. Percobaan dan prototipe dengan cepat memperlihatkan bahwa target tersebut mustahil dicapai dalam waktu yang dibutuhkan, paling tidak pada radar yang bisa dimasukkan kedalam hidung Mig-29. Alih-alih merancang radar yang benar-benar baru tetapi bukanlah radar yang amat baik, Phazotron kembali ke versi dari antena Cassegrain dengan polarisasi yang sukses digunakan pada Sapfir-23ML untuk mengurangi waktu dan biaya. Sistem ini menggunakan analog signal processor yang sama dengan rancangan mereka sebelumnya, dipadukan dengan komputer digital Ts100 rancangan NII Argon. Meskipun keputusan ini memberi sistem radar yang berguna untuk penempur baru, sistem ini mendapatkan cacat turunan dari rancangan sebelumnya. Ketergantungan pada teknologi tahun 1960an ini terus menghantui kemampuan MiG-29 untuk mendeteksi dan menjejak sasaran udara pada jarak yang tersedia pada rudal Vympel R-27 dan R-77, meskipun rancangan baru seperti Zhuk-M N010 digital yang baru memberi perhatian pada keterbatasan yang ada pada kemampuan memproses sinyal pada rancangan analog. Sebagian besar MiG-29 terus menggunakan radar analog N019 atau N019M, meskipun VVS sudah memperlihatkan keinginannya untuk meningkatkan semua MiG-29 yang tersedia dengan sistem digital penuh.

N019 lebih jauh dikompromikan oleh perancang dari Phazotron, Adolf Tolkachev yang kemudian berkhianat dengan menjual rancangan ke CIA dan akhirnya di eksekusi mati pada tahun 1986. Untuk merespon semua masalah-masalah ini, Soviet mengembangkan dengan terburu-buru radar N019M Topaz untuk penempur MiG-29S yang ditingkatkan. VVS masih menunjukkan ketidakpuasan dengan kinerja sistem dan menginginkan peningkatan lebih lanjut. Pesawat yang ditingkatkan paling baru menawarkan radar Zhuk-M N010, yang memiliki antena radar planar array dan bukanya memakai piringan, meningkatkan jarak, dan memiliki kemampuan proses yang lebih superior, memiliki kemampuan melawan beberapa target dan kecocokan dengan R-77 (atau RVV-AE) (NATO: AA-12 'Adder'). Fitur penting dari MiG-29 yang dibagi ke Su-27 ialah S-31E2 KOLS, sebuah laser rangefinder dikombinasi dengan IRST di dalam dudukan depan berbentuk bola mata di depan kanopi kokpit. Ini bisa dibawahi oleh radar atau digunakan sendiri, dan memberikan akurasi gun laying yang di atas rata-rata.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29




Persenjataan
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Persenjataan untuk Mig-29 termasuk sebuah meriam 30 mm GSh-30-1 di pangkal sayap kanan. Awalnya memiliki magasen berisi 150 peluru, yang kemudian dikurangi menjadi 100 peluru di varian akhir. Mig-29 orisinil tidak bisa menembakkan meriamnya apabila menggotong tangki bahan bakar sentral karena menghalangi ejeksi kasing peluru. Isu ini di atasi pada MiG-29S dan versi setelahnya. 3 pylon di pasang pada setiap sayap (empat pada beberapa varian), dan jumlah totalnya enam atau delapan cantelan senjata. Cantelan inboard bisa membawa tangki bahan bakar 1,150 liter, satu buah rudal anti
pesawat jarak menengah Vympel R-27 (AA-10 "Alamo"), atau bom tak berpandu atau roket. Beberapa
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29
pesawat Soviet bisa membawa nuklir di cantelan inboard. Cantelan luar biasanya membawa rudal dogfight R-73 (AA-11 "Archer"), meski beberapa pengguna lama masih menggunakan R-60 (AA-8 "Aphid"). Sebuah tangki 1,500 liter bisa dipasangkan di tengah-tengah badan pesawat, di antara mesin, untuk penerbangan feri, tetapi tidak digunakan untuk penerbangan tempur. MiG-29B orisinil bisa membawa bom serbaguna dan pod roket tak berpandu, namun tidak bisa membawa munisi berpandu presisi. Model yang ditingkatkan memiliki kemampuan berpandu laser dan bom elektro-optikal, juga rudal udara ke permukaan.



Sejarah Pemakaian

Uni Soviet mengekspor MiG-29 ke beberapa negara. Karena penempur generasi ke 4 mensyaratkan pilotnya untuk menjalani latihan ekstensif, infrastruktur pertahanan udara, dan peningkatan serta perawatan konstan, MiG-29 memiliki sejarah pemakaian yang beragam pada tiap angkatan udara.

Uni Soviet dan Rusia

MiG-29 pertama kali tampil di depan publik Barat ketika Soviet memamerkan pesawatnya di Finlandia pada Juli 1986. Dua MiG-29 juga dipamerkan pada Fanborough Airshow di Britania Raya pada September 1988. Tahun berikutnya, pesawat ini melakukan display terbang di Paris Air Show tahun 1989 dan terlibat dengan kecelakaan yang tidak fatal selama akhir pekan pertama pameran tersebut. Pameran Paris Air Show hanyalah pameran kedua dari pesawat Soviet pada pameran dirgantara internasional semenjak 1930-an. Pengamat Barat kagum dan terkesan dengan kemampuan yang terlihat dan kelincahan yang di atas rata-rata. Setelah bubarnya Uni Soviet, sebagian besar dari MiG-29 memasuki masa bakti bersama Angkatan Udara Rusia yang baru terbentuk.

Tahun 1993 dua Mig-29 AU Rusia bertabrakan di udara dan jatuh menjauh dari publik pada Royal International Air Tattoo 1993 di Inggris. Tidak ada yang cedera di darat. kedua pilot eject dan mendarat dengan selamat. Penyelidik menyimpulkan bahwa tragedi tersebut disebabkan kesalahan pilot, setelah salah satu pilot melakukan putaran terbalik dan menghilang dalam awan, pilot satunya kehilangan jejak wingman dan membatalkan kegiatan selanjutnya.

Pada 20 April 2008, Otoritas Georgia mengklaim bahwa sebuah MiG-29 Rusia menembak jatuh sebuah Hermes 450 UAV milik Georgia dan memberikan rekaman kejadian ketika MiG tersebut menembakkan rudal anti pesawat ke arah drone yang naas tersebut. Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada pilot  di udara hari itu. Pemerintahan Abkhazia mengklaim bahwa pasukannya menembak jatuh drone tersebut menggunakan sebuah pesawat L-39 "karena drone tersebut melanggar kedaulatan udara Abkhazia dan melanggar kesepakatan gencatan senjata." Penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa video tersebut autentik dan drone tersebut ditembak jatuh oleh sebuah MiG-29 atau Su-27 milik rusa menggunakan rudal penjejak panas R-73.
Mikoyan MiG-29 - Pesawat Tempur Taktis Mutakhir
Mikoyan MiG-29

Angkatan Udara Rusia mengandangkan semua MiG-29 milik mereka setelah terjadi kecelakaan di Siberia pada 17 Oktober 2008. Setelah kecelakaan ke dua di Siberia Timur pada Desember 2008 pihak berwenang Rusia mengakui bahwa sebagian besar MiG-29 mereka tidak siap tempur karena perawatan yang kurang. Umur pesawat juga faktor yang penting karena sekitar 70% MiG milik mereka terlalu tua untuk diterbangkan. MiG-29 Rusia tidak mendapatkan pembaruan semenjak bubarnya Uni Soviet. Ini terjadi karena AU Rusia memilih untuk meningkatkan Su-27 dan MiG-31. Pada 4 Februari 2009, AU Rusia kembali menerbangkan MiG-29. Tetapi, Maret 2009, 91 MiG-29 Rusia membutuhkan perbaikan setelah diperiksa karena korosi, sekitar 100 MiG diperbolehkan terbang pada masa itu. Angkatan Udara Rusia memulai peningkatan MiG-29 versi awal mereka ke standar yang lebih terkini setara dengan MiG-29SMT.

India

India merupakan salah satu klien internasional pertama MiG-29. Angkatan Udara India (IAF) memesan lebih dari 50 pesawat pada tahun 1980 ketika pesawat tersebut masih pada fase awal pengembangan. Semenjak asimilasi pesawat ini ke IAF dari tahun 1985, pesawat ini telah berkali-kali mengalami modifikasi dengan avionik baru, sub-sistem, mesin turbofan dan radar. Versi upgrade India yang dinamai Baaz (Bahasa India untuk Elang) dan menjadi komponen utama dari lini kedua armada udara IAF setelah Sukhoi Su-30MKI.

MiG-29 India digunakan dengan ekstensif pada Perang Kargil pada tahun 1999 di Kashmir oleh Angkatan Udara India untuk memberi pengawalan tempur kepada pesawat Mirage 2000, yang menyerang target darat menggunakan bom berpandu laser. Menurut sumber India, 2 MiG-29 dari skuadron 47 IAF (Black Archers) telah mengunci sasaran dua F-16 milik Angkatan Udara Pakistan yang berpatroli dekat dengan perbatasan untuk mengatasi inkursi dari pesawat-pesawat India, tetapi tidak melepaskan tembakan karena tidak ada deklarasi perang resmi yang dikeluarkan. MiG-29 milik India dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara beyond visual range tetapi F-16 Pakistan tidak.

Sejarah operasional MiG-29 yang bagus di tangan India membuat mereka menandatangani kesepakatan baru dengan Rusia pada tahun 2005-2006 untuk meningkatkan seluruh MiG-29 milik mereka senilai US$888 juta. Termasuk di dalam kesepakatan tersebut, MiG India dimodifikasi untuk bisa menggelar rudal udara ke udara R-77RVV-AE (AA-12 'Adder'), yang juga dikenal sebagai Amraamski. Rudal ini sukses diujicoba pada Oktober 1998 dan diintegrasikan ke MiG-29 milik IAF. IAF juga memberi kontrak pada Perusahaan MiG  senilai US$900 juta untuk meningkatkan 69 buah MiG-29 milik IAF. Peningkatan ini termasuk pemasangan avionik baru, dengan mengganti radar N-109 menjadi radar Zhuk-M buatan Phazatron. Pesawat ini juga dilengkapi dengan kemampuan tempur di luar-jarak-visual serta refuelling di udara untuk meningkatkan ketahanan waktu tempuh. Tahun 2007 Rusia juga memberi Hindustan Aeronautics Limited (HAL) lisensi untuk memanufaktur 120 mesin turbojet RD-33 seri 3 untuk peningkatan MiG milik India. Peningkatan ini juga termasuk sistem pengendali senjata yang baru, kokpit yang ergonomis, rudal udara-ke-udara, rudal-udara-ke-permukaan yang berakurasi tinggi serta bom "pintar". 6 MiG-29 pertama akan diupgrade di Rusia sedangkan sisa 63 buah akan diupgrade di India di dalam fasilitas HAL. India juga memberi kontrak senilai jutaan dolar kepada Israel Airfcraft Industries untuk mengurus avionik dan sisistem dalam program peningkatan tersebut.

Maret 2009, Angkatan Udara India mengekspresikan kekhawatiran setelah 90 MiG-29 milik AU Rusia dikandangkan. Setelah melaksanakan inspeksi yang mendalam, IAF menyatakan seluruh MiG-29 sudah diperiksa pada Maret 2009 . Pada penyingkapan yang dilaksanakan oleh Parlemen, Menteri Pertahanan A.K. Anthony mengatakan MiG-29 memiliki cacat struktural yang berpotensi mengakibatkan korosi di bagian sirip ekor. Rusia telah membagi temuan ini dengan India, yang muncul setelah kecelakaan Mig-29 Angkatan Udara Rusia pada Desember 2008. "skema perbaikan dan usaha pencegahan sudah dilaksanakan dan IAF belum menemui masalah serius mengenai isu ini", kata Anthony. meski prihatin dengan grounding yang dilakukan oleh Rusia, India mengirimkan 6 dari 78 Mig mereka ke Rusia untuk peningkatan pada tahun 2008. Program peningkatan ini di antaranya ialah pemasangan phased array radar (PESA) dan refueling di atas udara. Pada Januari 2010, India dan Rusia menandatangani kesepakatan senilai US$1.2 miliar yang menyatakan Angkatan Laut India akan mengakusisis tambahan 29 MiG-29K, menjadikan total MiG-29K mereka ke angka 45 buah. MiG-29K memasuki masa bakti di Angkatan Laut India pada 19 Februari 2010. Peningkatan seluruh MiG-29 "Baaz" milik IAF mendekati standar MiG-29SMT, yang termasuk avionik terbaru, radar Zhuk-ME, mesin, sistem kontrol senjata sb., menguatkan kemampuan multiperanpesawat ini beberapa kali lipat.

Yugoslavia

Yugoslavia ialah negara Eropa pertama di luar Uni Soviet yang mengoperasikan MiG-29. Yugoslavia menerima 14 MiG-29B dan 2 MiG-29 UB dari USSR pada tahun 1987. MiG-29 memasuki masa bakti di skuadron ke 127 Penerbang Tempur, bermarkas di Lapangan Udara Batajnica, utara Belgrade, Serbia.

MiG-29 Yugoslavia tidak mengalami banyak pertempuran ketika terjadi perang sipil Yugoslavia, dan sebagian besar digunakan untuk serang darat. Beberapa Antonov An-2 yang digunakan oleh Kroasia dihacurkan ketika masih di darat, di lapangan udara Cepin didekat Osijek, Kroasia, oleh MiG-29 milik Yugoslavia, tetapi tidak ada korban dipihak MiG-29. Setidaknya dua MiG-29 melaksanakan serangan udara di Banski dvori, tempat tinggal resmi dari pihak berwenang pemerintah Kroasia, pada 7 Oktober 1991.

MiG-29 selanjutnya tetap berbakti di Republik Federal Yugoslavia. Karena adanya embargo senjata oleh PBB kepada Yugoslavia, kondisi MiG-29 mereka memburuk. Sebelum Operasi Allied Force dimulai pada tahun 1999, MiG-29 Yugoslavia sudah berumur 10 tahun, kekurangan spare parts dan perawatan yang benar. Maret 1999, Angkatan Udara Yugoslavia memiliki 11 MiG-29 yang dianggap bisa beroperasi.

Total enam MiG-29 ditembak jatuh pada Perang Kosovo, tiga di antaranya ditembak jatuh oleh F-15 AU AS, satu oleh F-16 AU AS dan satu oleh F-16 Belanda. Dan 1 pesawat, menurut pilotnya ditembak oleh friendly fire dari darat. Empat lainya ditembak ktika masih ada di darat. Beberapa sumber Rusia mengklaim sebuah F-16 ditembak jatuh oleh MiG-29 pada 26 Maret 1999, tetapi klaim ini masih diperdebatkan, karena F-16C yang diperdebatkan tersebut mengalami kecelakaan di Amerika pada hari yang sama.

Sebagian besar sejarawan mengaitkan tertembak jatuhnya sebuah F-117 kepada komandan SAM Zoltan Dani. Beberapa sumber mengklaim pesawat itu ditembak jatuh oleh sebuah MiG-29 yang dipiloti oleh Lerkol Gvozden Dukic, yang merupakan nom de guerre dari Zoltan Dani.

Angkatan Udara Serbia dan Montenegro terus menerbangkan sisa lima MiG-29 dari Yugoslavia setelah perang. Musim semi 2004, kabar tersebar bahwa operasi MiG-29 sudah dihentikan, karena pesawat tersebut tidak bisa dirawat. Pada tahun 2007, kelima MiG-29 dikirim ke Rusia untuk di rekondisi dan upgrade. Pada tahun 2008, MiG tersebut kembali bertugas bersama Angkatan Udara Serbia. Pada tahun 2009 sebuah MiG-29 Serbia mengalami kecelakaan yang menyebabkan pilot dan satu prajurit di darat meninggal.

Jerman

Republik Demokrasi Jerman ( juga dikenal sebagai Jerman Timur ) membeli 24 MiG-29 (20 MiG-29A, empat MiG-29UB), yang memasuki masa bakti pada tahun 1988-1989. Setelah jatuhnya Tembok Berlin pada November 1989 dan penyatuan kembali Jerman pada Oktober 19990, MiG-29 dan pesawat lainya dari Jerman Timur Luftstreikrafte der NVA diintegrasikan ke Luftwaffe Jerman Barat. Setelah peningkatan oleh DaimlerChrysler Aerospace (sekarang EADS) untuk kompabilitas dengan NATO, pesawat-pesawat ini dinamai MiG-29G dan MiG-29GT. pada Maret 1991, salah satu MiG-29 di gugus tugas Jerman ditransfer ke AU Amerika untuk melalui evaluasi, serta beberapa Su-22 dan MiG-23.
Federasi ilmuwan Amerika mengklaim bahwa MiG-29 setara atau melebihi F-15C di beberapa bagian seperti pertempuran udara jarak dekat karena Helmet mounted display (HMS) yang dimiliki MiG dan kelincahan yang lebih baik pada kecepatan rendah. Ini dibuktikan ketika Luftwaffe berpartisipasi pada latihan gabungan DACT bersama penempur Amerika. HMS yang dimiliki MiG menjadi penentu, membuat pilot Jerman untuk mencapai lock-on yang terlihat di jarak tembak rudal, termasuk 45 derajat di luar boresight. Sebaliknya, penempur Amerika hanya bisa mengunci sasaran di depan kaca sempit yang ada di hidung pesawat. Pada tahun 2003  Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut Amerika dapat memakai Joint Helmet Mounted Cueing System yang mekanismenya mirip dengan HMS.

Semenjak 1993 MiG milik Jerman ditugaskan bersama 1./JG73 "Steinhoff" di Laage dekat Rostock. Selama masa penugasan bersama "Luftwaffe" sebuah MiG-29 ("29+09") yang hancur karena kecelakaan pada 25 Juni 1996 karena kesalahan pilot. Pada 2003, pilot Luftwaffe telah menerbangkan lebih dari 30,000 jam terbang bersama MiG-29. September 2003, 22 dari 23 pesawat yang ada dijual ke Angkatan Udara Polandia dengan harga simbolis 1 Euro per buah. Pesawat terakhir ditransfer pada Agustus 2004.

Polandia

12 MiG-29 pertama (sembilan MiG-29A dan tiga MiG-29UB) dikirim ke Polandia pada tahun 1989-1990. Pesawat ini ditaruh di markas Minsk Mzowiecki dan digunakan oleh Resimen Penerbang Tempur Pertama, yang di reorganisir pada 2011 sebagai 1 Eskadra Lotnictwa Taktycznego (1. elt), atau Skuadron Taktis Pertama (TS). Tahun 1995, 10 percontohan dipakai dari Republik Ceko (sembilan MiG-29A dan satu MiG-29UB). Setelah mempensiunkan seluruh MiG-21 dan 23 pada tahun 2003, Polandia hanya memiliki 22 MiG-29 sebagai pengisi peran pencegat.

Pada tahun 2004 Polandia menerima 22 MiG-29 ex-Luftwaffe. Total 14 buah di overhaul dan memasuki masa tugas, melengkapi Skuadron Taktis 41 (41.elt) dan menggantikan MiG-21. 2011 Polandia memiliki 32 MiG-29 yang aktif (26 MiG-29A, enam MiG-29UB) yang akan bertugas hingga  2012-2015. Mereka sekarang ditaruh bersama Skuadron Taktis ke 1 di Markas Udara ke 23 dekat Minsk Mazowiecki dan Skuadron Taktis ke 41 di markas Udara ke 22 dekat Malbrok. Tahun 2008, Polandia merupakan pengguna MiG-29 terbanyak di dalam organisasi NATO. Kemungkinan rekondisi penempur ini untuk bisa bertugas hingga 2025 sedang dibicarakan, tergantung bagaimana kerjasama dengan Mikoyan bisa dibuat.

Semenjak 2007, MiG mereka dibantu oleh F-16 blok 52+ dari TS ke 3 (menggantikan MiG-21) dan TS ke 6 (menggantikan Su-22), dari 2008 F-16 juga akan digunakan di TS ke 10 (menggantikan MiG-21).

Amerika Serikat

Pada tahun 1997, Amerika Serikat membeli 21 pesawat dari Moldova dibawah program Pengurangan ancaman Nunn-Lugar. Empatbelas merupakan MiG-29S, yang dilengkapi dengan pengacau radar aktif di punuknya serta mampu dilengkapi persenjataan nuklir. Sebagian motif dari pembelian pesawat-pesawat ini ialah untuk mencegah jatuhnya pesawat ini ke negara yang mereka anggap liar seperti Iran. Pembelian ini juga memberi AU Amerika Serikat kesempatan untuk mengevaluasi data MiG-29. Informasi tersebut bisa terbukti berharga di konflik yang mendatang dan bisa membantu rancangan dan pengujian dari platform persenjataan yang ada dan akan ada. Pada akhir 1997, MiG-MiG tersebut dikirim ke National Air and Space Intelligence Centre (NASIC) di Pangkalan Udara Wright-Patterson didekat Dayton, Ohio, meski banyak MiG-29 Moldova yang dibesituakan.

Irak

MiG-29 terlibat pertempuran pada Perang Teluk pada tahun 1991 bersama Angkatan Udara Irak. Lima MiG-29 ditembak jatuh oleh F-15 AU AS. Menurut beberapa sumber Rusia, mengutip sumber Irak yang tidak disebutkan, mengklaim setidaknya satu Panavia Tornado, ZA467, ditembak jatuh di Barat Laut Irak oleh MiG-29. diragukan – diskusikan Tetapi Tornado ini tercatat mengalami kecelakaan di tanggal 22 Januari dalam misi ke Ar Rutbah.

Klaim serupa untuk kill udara-ke-udara dilaporkan oleh sumber-sumber Rusia untuk kasus lain tetapi sebenarnya terjadi karena sumber lain, seperti sebuah B-52 yang dijuluki "in HARM's way", karena tertembak di bagian ekor oleh AGM-88 rudal anti radiasi berkecepatan tinggi yang mengunci radar pengendali tembakan pada senjata ekor B-52; jet tersebut akhirnya dinamai "In HARM's Way".  Klaim Rusia lain ialah sebuah MiG-29 menembak jatuh sebuah F-14 tetapi AL AS membantah dengan mengatakan pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara.

Di semua kasus yang disebutkan sebelumnya tentang klaim kerusakan di dalam pertempuran oleh MiG-29, AU AS, AL AS dan AU Inggris telah menyimpulkan bahwa semua kerusakan dan kehilangan dari klaim tersebut semuanya disebabkan oleh alasan-alasan yang bertolak belakang. Bukti dengan bentuk rekaman kamera meriam pesawat, laporan-laporan saksi, analisis bangkai pesawat dan wawancara dengan pilot yang menembak jatuh pesawat-pesawat ini tidak ada sama sekali. Tetapi malah pilot Irak yang diwawancara, menyangkal kabar bahwa dia menembak jatuh pesawat koalisi.

Setelah ke 37 armada pesawat MiG-29 Irak berkurang hingga 12 karena kehilangan 16 pesawat ketika perang, satu rusak dan evakuasi empat pesawat yang  bertugas di Angkatan Udara Irak, yang  juga membeli MiG-29 dari Rusia juga. Ke-12 pesawat ini akhirnya dipensiunkan pada tahun 1995 karena mesinnya mencapai TBO dan Irak tidak bisa mengirim mesin-mesin itu untuk di overhaul.

Negara-Negara lain

Sebuah MiG-29UB Kuba menembak jatuh sebuah Cessna 337 yang dimiliki oleh organisasi Brothers to the Rescue pada tahun 1996, setelah pesawat itu mendekati zona udara Kuba.

Menurut beberapa laporan, pada Perang Ethiopia-Eritrea pada tahun 1999, beberapa MiG-29 Eritrea ditembak jatuh oleh Su-27 milik Ethiopia yang dipiloti oleh tentara bayaran Rusia. Juga ada beberapa laporan mengenai MiG-29 milik Eritrea yang menembak jatuh dua MiG-21 dan tiga MiG-23 Ethiopia.

Ada juga laporan-laporan yang menyatakan bahwa pada 14 September 2001 dua MiG-29 milik Angkatan Udara Syria ditembak jatuh oleh dua IDF/AF F-15C ketika MiG tersebut mencegat sebuah pesawat pengintai Israel di pesisir Lebanon. Tetapi baik Syria dan Israel membantah kejadian ini pernah terjadi.

Rusia bergerak untuk memperluas pengaruh militernya di Timur Tengah ketika mereka mengumumkan pemberian 10 penempur jet ke Lebanon, yang merupakan peningkatan paling signifikan pada militer Lebanon setelah perang saudara berakhir hampir dua dekade lalu. Kementrian pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka memberi pesawat tersebut dengan cuma-cuma sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan yang mana Moskwa akan melatih personel militer Lebanon pada masa depan.
Banyak beredar klaim-klaim tentang penggunaan MiG-29 Angkatan Udara Sudan untuk melawan pasukan pemberontak di Darfur. Tetapi, tidak seperti helikopter serbu Mi-24 'Hind' dan juga A-5 'Fantan' atau, yang lebih mutakhir, pesawat serang darat Su-25 "Frogfoot" yang terlihat dan tertangkap kamera di pangkalan udara Darfur, tidak ada MiG-29 yang terlihat disana. Pada 10 Mei 2008, sebuah kelompok pemberontak yang bernama Justice and Equality Movement (JEM) melaksanakan penyerangan ke ibukota Sudan. JEM mengklaim telah menembak jatuh sebuah MiG-29 Angkatan Udara Sudan menggunakan senapan mesin berat 12.7 mm dan 14.5 mm ketika pesawat itu sedang menyerbu konvoi kendaraan di pemukiman Khartoum Omdurman. Pesawat itu seharusnya dipiloti oleh tentara bayaran Rusia. Dia diklaim telah tewas karena parasutnya tidak terbuka setelah eject. Pemerintah Sudan membantah kehilangan tersebut.

Sipil

MiG-29 juga tersedia untuk penerbangan sipil. Penerbangan sipil ini dimulai karena adanya masalah finansial di Institut Penelitian Penerbangan Gromov di kota Zhukovsky. Penerbangan tersebut menggunakan Mikoyan-Gurevich MiG-21, Mikoyan Gurevich MiG-23, Mikoyan Gurevich MiG-25, MiG-29 dan Sukhoi Su-27 tetapi dihentikan pada Juli 2006, ketika penerbangan sipil di MiG-29 dan Mikoyan MiG-31 dimulai di Nizhny Novgorod

Data-data

    Penerbangan perdana:

    MiG-29 : 6 Oktober 1977
    MiG-29M : 1989
    MiG-29UBT : 8 Oktober 1998

    Masuk Operasional : 1983
    Crew : 1 orang pilot

    Airfoil sections:

    Wing Root: tidak diketahui
    Wing Tip: tidak diketahui

    Ukuran:

    Panjang {Length) : 56.83 ft (feet) (17.32 m)
    Rentang Sayap (Wingspan) : 37.29 ft (11.36 m)
    Tinggi (Height) (Sampai ujung sirip tegak stabilizer) : 15.54 ft (4.73 m)
    Luas Permukaan Sayap (Wing Area) : 408 ft2 (38.0 m2)
    Luas Permukaan Canard (Canard Area) : -

    Bobot:

    Kosong (Empty) : 24,030 lb (10,900 kg) (1 pounds (lbs) = 0.45359237 kilogram )
    Typical Load : 33,600 lb (15,240 kg)
    Max Takeoff : 40,785 lb (18,500 kg)
    Kapasitas bahan bakar (Fuel Capacity} : -

    Max payload : 6,614 lb (3,000 kg)
    Propulsi :

    Mesin (MiG-29A) : dua Klimov/ Sarkisov RD-33 turbofan dengan afterburner dengan daya dorong (RD-33): 36,600 lb (162.8 kN)
    (MiG-29M): dua Klimov/ Sarkisov RD-33K turbofan dengan afterburner dengan daya dorong (RD-33K): 41,450 lb (184.44 kN)

Performa

    Tingkat kecepatan maksimal :

    at altitude: 1,520 mph (2,445 km/h) at 36,090 ft (11,000 m), Mach 2.3
    at sea level: 805 mph (1,200 km/h), Mach 1.06
    Initial Climb Rate : 65,000 ft (19,800 m) / min
    Service Ceiling : 60,700 ft (18,500 m)
    Range typical (jarak tempuh) : 810 nm (1,500 km) 340 nm (630 km) with max payload ferry: 1,570 nm (2,900 km)
    g-Limits : -

    Persenjataan :


    Gun (Senapan mesin) : satu unit 30-mm GSh-301 cannon (150 rounds)
    Stations (Cantelan senjata /pod) :6 atau 7 hardpoints, pada MiG29K 9 external hardpoints, pada MiG-29M 8 external hardpoints
    Air-to-Air Missile (rudal udara ke udara) : R-60/AA-8 Aphid, R-27/AA- 10 Alamo, R-73/AA-11 Archer, AA-12.
    Air-to-Surface Missile (rudal udara ke darat) : AS-12, AS-14, AS-17
    Bom : free-fall, berpenuntun (guided bombs), cluster bombs (bom tebar)
    Lainnya : rocket pods (peluncur roket), ECM, munitions dispensers.

    Pengalaman tempur : Gulf War (Perang Teluk) (Irak, 1991)Chechnya (Rusia, 1994- ), Bosnia (Serbia, 1995)Kosovo (Serbia, 1999)

Varian

Sekarang ini ada beberapa program peningkatan yang dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia untuk penempur MiG-29 yang termasuk: meningkatkan avionik untuk menyesuaikan dengan standar NATO / ICAO (icao.net), penambahan masa tugas pesawat hingga 4000 jam terbang (40 tahun), meningkatkan kemampuan tempur dan kehandalan, peningkatan keamanan. Pada tahun 2005 Korporasi Pesawat Rusia "MiG" memulai pembuatan keluarga baru dari penempur multiperan yang termasuk generasi 4++ (penempur berbasis-kapal induk MiG-29K, penempur garis depan MiG-29M dan MiG-35).

MiG-29 (Produk 9.12)
    Versi produksi awal, memasuki masa bakti tahun 1993. Kode panggilan NATO "Fulcrum-A".

MiG-29B-12 (Produk 9.12A)
    Versi ekspor yang sudah diperlemah untuk negara-negara di luar Pakta Warsawa. Tidak memiliki sistem penembakan senjata nuklir dan memiliki radar, ECM dan IFF yang diperlemah. Kode panggilan NATO "Fulcrum-A".

MiG-29UB-12 (Produk 9.51)
    Model berkursi ganda. Tidak memiliki radar dan hanya menggunakan sensor inframerah. Kode panggilan NATO "Fulcrum-B".

MiG-29S
    MiG-29S sangat mirip rupa luarnya dengan airframe MiG-29B yang lebih tua, terkecuali punuk dorsal dibelakang kanopi kokpit. Perbedaan dimulai dari peningkatan sistem pengendali penerbangan. Empat komputer baru memberikan kemampuan memberi penguatan stabilitas yang lebih baik dan peningkatan 2 derajat untuk sudut serangan. Peningkatan sistem pengendali pesawat mekanis-hidraulik miliknya memudahkan pengendalian defleksi permukaan yang lebih besar. Punuk dorsal di MiG-29S menginspirasikan pemberian nama "Fatback" untuk kode panggilan NATO, dipercaya digunakan untuk menyimpan bahan bakar ekstra, tetapi nyatanya sebagian besar volume punuk tersebut digunakan unytuk menyimpan sistem Electronic countermeasures L-203BE Gardeniya-1.

    MiG-29S bisa membawa drop tank sebesar 1150 liter disetiap sayapnya dan sebuah tanki bahan bakar sentral dibawah fuselage. Hardpoint inboard dibawah setiap sayap ditingkatkan untuk mengakomodasi pylon bergaya tandem untuk daya angkut sebesar 4,000 kg. Berat kotor menyeluruh ditingkatkan hingga 20,000 kg. Meriam GSh-30-1 yang memiliki pintu pembuangan selongsong kosong dimodfikasi tempatnya sehingga sanggup menembakkan meriam sembari membawa tanki centerline. Peningkatan juga mengakomodasi penggunaan rudal udara-ke-udara berjarak jauh seperti R-27E (AA-10 "Alamo") dan R-77 (AA-12 "Adder").

    Pada awalnya, avionik dari MiG-29S hanya menambah sistem pengindra IRST dikombinasikan dengan sistem pelatihan yang memungkinkan simulasi inframerah dan radar. Tetapi kit peningkatan final MiG-29 juga menyediakan radar Phazotron N019M dan lebih banyak built-in test equipment (BITE) (terutama untuk radar) untuk mengurangi ketergantungan dengan peralatan pendukung didarat; MAPO memberi nama model ini MiG-29SD. Algoritma sistem persenjataan yang direvisi pada perangkat lunak MiG-29, digabung dengan meningkatnya kapasitas proses, memungkinkan penjejakan hingga 10 target dan secara simultan melawan dua target menggunakan rudal R-77.

    MiG-29S juga memiliki kemampuan terbatas untuk serang-darat dengan munisi tak berpandu, tetapi untuk mengubah MiG-29 untuk menjadi penempur multiperan sejati, MAPO merancang varian MiG-29SM yang menggunakan varian yang ditingkatkan untuk menjalankan dan menggelar persenjataan berpandu-presisi. Peningkatan "SE/SD/SM" dari MiG-29S, digabung dengan uang pengembangan yang tersedia untuk MiG-29K laut, memberi MAPO insentif untuk membentuk pesawat multiperan Mig-29M "Super Fulcrum".

    Performa penerbangan MiG-29 sedikit berkurang karena tambahan beban dari bahan bakar dan avionik. Hanya 48 MiG-29S untuk VVS Rusia dibuat sebelum pendanaan untuk MiG tersebut dihentikan. Dari jumlah ini, tidak jelas berapa jumlah tipe superioritas-udara "S" atau tipe multiperan "SM". Panggilan NATO untuk pesawat ini ialah "Fulcrum-C".

MiG-29S-13 (Produk 9.13)
    MiG-29 yang mirip dengan 9.12, tetapi dengan punuk fuselage yang diperbesar berisi bahan bakar tambahan dan sebuah pengacak aktif Gardeniya. Produk 9.13S juga versi yang menggunakan rangka yang sama dengan 9.13, tetapi dengan daya angkut eksternal tambahan sebesar 4,000 kg, dan tambahan dua tanki bahan bakar dibawah sayap. Radar ditingkatkan ke N019ME, memberi kemampuan untuk menjejak 10 target sekaligus dan menyerang dua secara simultan. Cocok dengan Vympel R-77 (AA-12 "Adder") rudal udara-ke-udara (mirip dengan AIM-120 AMRAAM). Nama panggilan NATOnya ialah "Fulcrum-C".

MiG-29SM (Produk 9.13M)
    Seperti 9.13, tetapi dengan kemampuan untuk membawa rudal udara-ke-permukaan dan bomb berpandu laser serta TV. Nama panggilan NATO "Fulcrum-C".


MiG-29G/MiG-29GT
    Merupakan peningkatan dari MiG-29/29UB milik Luftwaffe Jerman, diwarisi dari eks Jerman Timur menjadi standar NATO. Pengerjaan digarap oleh MiG Aircraft Product Support GmbH (MAPS), sebuah perusahaan joint venture bentukan MiG Moscow Aviation Production Association dan Daimler Chrysler Aerospace pada tahun 1993.

MiG-29AS/MiG-29UBS (MiG-29SD)

    Angkatan Udara Slovakia melakukan peningkatan untuk MiG-29/29UB mereka mencocokan dengan standar NATO. Pengerjaan digarap oleh RAC MiG dan firma dari Barat dimulai dari 2005. Pesawat ini memiliki sistem navigasi dan komunikasi dari Rockwell Collins, sebuah sistem IFF dari BAE Systems, glass cockpit baru dengan display LCD dan prosesor digital juga disesuaikan untuk integrasi dengan perlengkapan Barat pada masa datang. Tetapi, persenjataan dari pesawat ini tetap tak berubah. 12 dari 21 armada MiG-29 mereka ditingkatkan dan dikirim ke pengguna pada Februari akhir, 2008.

MiG-29 Sniper
    Peningkatan yang direncanakan untuk Angkatan Udara Rumania, oleh firma dari Israel. Penerbangan pertama dilaksanakan pada 5 Mei 2000. Program dihentikan bersamaan dengan pensiunnya seluruh armada MiG-29 Rumania pada tahun 2003. Yang terakhir terjadi karena tingginya biaya perawatan, yang membawa keputusan Pemerintah Rumania untuk menghentikan program MiG-29 dan melanjutkan program MiG-21 LanceR.

MiG-29M / MiG-33 (Produk 9.15)

    Varian lanjut multiperan, dengan airframe yang dirancang ulang, pengendali penerbangan mekanis digantikan dengan sistem fly-by-wire serta diberi daya menggunakan mesin RD-33 ser.3M yang diperkuat. Panggilan NATO "Fulcrum-E".

MiG-29UBM (Produk 9.61)

    Varian berkusi ganda untuk latih. Tidak pernah dibuat, tetapi secara efektif dilanjutkan dibawah nama 'MiG-29M2'.

MiG-29K (Produk 9.31)

    Varian Laut dari MiG-29M, huruf "K" adalah singkatan dari "Korabelnogo bazirovaniya" (Berbasis di atas dek), dengan perlengkapan seperti sayap yang bisa dilipat, peralatan penahan, serta peralatan pendaratan yang diperkuat. Asalhnya diperuntukan untuk kapal induk kelas Admiral Kuznetsov, bahkan sudah menerima persetujuan produksi dari Kementrian Pertahanan Rusia tetapi digrounded pada tahun 1992 karena pergeseran doktrin pertahanan dan keadaan finansial negara. Perusahaan MiG mengulang kembali program ini pada tahun 1999 dan membuat kemajuan vital dibandingkan rancangan sebelumnya. Pada 20 Januari 2004, Angkatan Laut India menandatangani kontra untuk 12 buah MiG-29K kursi tunggal dan empat MiG-29KUB kursi ganda. Modifikasi dibuat untuk memenuhi kriteria AL India, sekarang menjadi kriteria standar seluruh produksi MiG-29K. Produksi akhir-akhir ini dari MiG-29K/KUB juga berbagi sebuah kanopi untuk kursi ganda. MiG-29K memiliki cat penyerap radar untuk mengurangi jejak di radar. Display di kokpit terdiri dari sebuah HUD yang lebar serta tiga (tuhug di MiG-29KUB) LCD MFD berwarna bersama sistem pencari sasaran berdudukan helm Topsight E. Pesawat ini juga memiliki persenjataan yang banyak serta cocok dengan MiG-29M dan MiG-29SMT. Panggilan NATO "Fulcrum-D".

MiG-29KUB (Produk 9.47)

  
Karakteristiknya identik dengan MiG-29K tetapi dengan konfigurasi kursi ganda. Rancangan ini dipakai sebagai pesawat latih untuk pilot MiG-29K dan juga bisa digunakan untuk pertempuran. MiG-29KUB yang pertama dikembangkan untuk Angkatan Laut India melakukan terbang perdana di pusat pengujian pesawat Zhukovsky pada 22 Januari 2007. Panggilan NATO "Fulcrum-D".

MiG-29SMT (Produk 9.17)  

    MiG-29SMT ialah paket peningkatan untuk generasi pertama MiG-29 (9.12 sampai 9.13) berisikan banyak penguatan untuk MiG-29M. Tanki bahan bakar tambahan di punggung yang lebih diperbesar lagi memberi jarak terbang hingga 2,100 km menggunakan bahan bakar internal. Kokpitnya memiliki rancangan HOTAS, dua layar liquid color crystal 153 x 203 mm MFD dan dua LCD hitam-putih yang lebih kecil. Peningkatan radar Zhuk-ME memberi fitur yang mirip dengan MiG-29M. Dapur pacu ditingkatkan dengan mesin RD-33 ser.3 dengan dorongan afterburner sebesar 8,300 kgf (81.4 kN) ditiap mesin. Bawaan senjata ditingkatkan hingga 4,500 kg dibawah sayap enam buah dan satu hardpoint ventral, dengan pilihan persenjataan yang sama dengan varian MiG-29M. Pesawat yang ditingkatkan ini juga membawa permulaan persenjataan dan avionik yang berasal dari luar Rusia untuk pesawat-pesawat buatan Rusia.

MiG-29BM

    "MiG-29BM (mungkin Belorussian Modernised, juga bisa Bolyshaya Modernizaciya - modernisasi besar-besaran) adalah peningkatan MiG-29 yang dilakukan oleh pusat perbaikan pesawat ARZ-558 di Baranovichi, Belarus, MiG-29BM adalah varian serang dari MiG-29 yang murni penempur, versi MiG-29SMT Rusia yang dibuat oleh Belarusia." Peningkatanya termasuk di persenjataan, radar, juga kemampuan pengisian bahan bakar udara-udara .

MiG-29UBT (Produk 9.51T)

    Peningkatan standar SMT untuk MiG-29UB. Pengguna pesawat ini ialah Algeria dan Yaman.

MiG-29UPG

    Rancangan ini ialah modifikasi baru yang diperuntukkan untuk MiG-29 yang digunakan oleh Angkatan Udara India. Penerbangan pertama dilaksanakan pada 4 Februari 2011. Standar ini termasuk radar Zhuk-M, avionik baru, sebuah proba inframerah juga mesin turbojet yang diperkuat seri RD-33. Modernisasi ini ialah bagian dari kontrak sebesar $900 million untuk peningkatan 69 pesawat India.

MiG-29M2 / MiG-29MRCA

    Versi kursi-ganda dari MiG-29M. Karakteristikya identik dengan MiG-29M, memiliki jarak feri yang sedikit dikurangi sampai 1,800 km. RCA MiG dipresentasikan pada berbagai air show, termasuk China International Aviation and Aerospace Exhbition (CIAAE 2004) ke lima ), Aero India 2005, MAKS 2005.Awalnya diberi nama MiG-29MRCA untuk kebutuhan pemasaran dan akhirnya berevolusi menjadi MiG-35.


MiG-29OVT

    Pesawat ini ialah enam dari MiG-29M yang dibuat sebelum 1991, nantinya dipasangkan mesin dorongan-vektor dan teknologi fly-by-wire. Berfungsi sebagai ujicoba mesin dorongan-vektor dan percontohan pada berbagai air show untuk pengembangan MiG-29M kedepanya. memiliki avionik yang identik dengan MiG-29M. Perbedaan satu-satunya adalah layout kokpit adalah tombol tambahan untuk menyalakan fungsi dorongan vektor. Dua mesin RD-133 dorongan-vektor, masing-masing memiliki knalpot unik yang bisa berputar dan bisa memberi defleksi pendorongan vektor ke segala arah. tetapi, selain teknologi pendorong vektornya teknologi lainya tidak di tonjolkan secara resmi. Pesawat ini didemnostrasikan bersama MiG-29M2 di berbagai air show diseluruh dunia untuk potensi ekspor. Pesawat ini biasa digunakan sebagai demo akrobat.

MiG-35

    Sebuah pengembangan lanjut dari MiG-29M/M2 dan MiG-29K/KUB. Panggilan NATO "Fulcrum-F".

Negara-negara pemakai


Sekarang
     -Aljazair – 35 MiG-29 ditugaskan sampai pada Desember 2010.
     -Azerbaijan – 49 di inventaris sampai pada Desember 2010 dengan 13 dalam layanan operasional pada January 2011.
     -Bangladesh – 14 MiG-29SE dan dua MiG-29 UB bertugas.
     -Belarus – 41 MiG-29 di inventaris pada Januari 2011.[
     -Bulgaria – 14 MiG-29 dan empat MiG029UB bertugas.
     -Kuba – Empat MiG-29 diinventaris pada Januari 2011.
     -Eritrea – Tujuh MiG-29 bertugas pada Januari 2011.
     -India
        Angkatan Udara India memiliki 69 MiG-29 bertugas pada Desember 2010.[88] Semua MiG-29 diupgrade ke MiG-29UPG standard.
        Angkatan Laut India memiliki sembilan MiG-29 bertugas dengan total 45 diorder pada Juni 2011.
     -Iran – 25 MiG-29 di inventaris pada januari 2011.
     -Kazakhstan – 40 MiG-29 bertugas pada Januari 2011.
     -Malaysia – 10 MiG-29 di inventaris Januari 2011.dipensiunkan.
     -Mongolia - Lima MiG-29 dipesan pada Juli 2011.
     -Myanmar – 10 MiG-29 bertugas pada Januari 2011.Memesan 10 lagi MiG-29SMT pada tahun 2009.
    - Peru – 19 bertugas pada Januari 2011.
     -Republik Demokratik Rakyat Korea – 40 bertugas pada Januari 2011. 12 dibeli dari Belarusia pada tahun 1995 dan pesanan lanjutan 18 MiG-29SE dan tiga pesawat baru dari Rusia pada tahun 1996. Dua hancur karena kecelakaan.
     -Polandia – 36 bertugas pada Januari 2011. Semua akan dimodernisasi pada Sepember 2011.
     -Rusia – 447 digunakan pada Januari 2011.
     -Slowakia – 21 MiG-29 diterima, 12 bertugas pada januari 2011.
     -Sudan – 23 bertugas, satu hilang di Darfur karena tembakan anti-serangan udara. Dengan 12 masih dalam layanan tugas pada January 2011.
     -Suriah – 19 MiG-29 beroperasi pada Januari 2011.
     -Turkmenistan – 24 MiG-29 digunakan pada Januari 2011.
     -Ukraina – Angkatan Udara Ukraina memiliki 80 MiG-29 pada Januari 2011.
     -Amerika Serikat - hanya untuk evaluasi
     -Uzbekistan – 60 MiG-29 Beroperasi pada Januari 2011.
     -Yaman – 18 MiG-29SMTs dan 1 MiG-29UBT bertugas pada Januari 2011.

Eks
    - Cekoslowakia – Menerima 18 MiG-29 dan dua MiG-29UB. Enam MiG-29 Cekoslovakia bisa mengangkut senjata nuklir tetapi perlengkapan untuk menggotong nuklir tersebut dicabut sebagai bagian dari perjanjian CFE. Semua di wariskan ke negara pewaris.
    - Republik Ceko – Diwariskan sembilan MiG-29 dan satu MiG-29UB. Semua dijual ke Polandia pada tahun 1995 untuk ditukar dengan helikopter W-3A Sokol
    - Jerman Timur – 24 diserap ke Luftwaffe setelah reunifikasi
    - Jerman – Satu jatuh, satu dipamerkan, 22 dijual ke Polandia
   - Hongaria – 28 di inventaris pada Januari 2011  Penempur terakhir dipenisiunkan pada Desember 2010.Pada tahun 2011, pemerintah Hungaria berencana untuk menjual delapan pesawat yang tersisa sampai September 2011. Total enam pesawat ini adalah MiG-29B pencegat kursi-tunggal dan dua adalah MiG-29UB berkursi-ganda.
    - Irak - selama era Saddam Hussein.
    - Israel – disewa dari negara yang tidak diketahui, digunakan untuk latihan agresor.
    - Moldova – tidak berfungsi, enam MiG-29S digudangkan. Total enam pesawat dijual ke AS pada tahun 1990an (AS menggunakan pesawat ini untuk keperluan pengujian).
    - Rumania – 17 MiG-29 dan lima MiG-29UB dikirim pada 1989-1990, dan dipensiunkan pada tahun 2003.
    - Uni Soviet
    - Yugoslavia – 14 MiG-29 dan dua MiG-29UB. Diwariskan ke Yugoslavia.

Pesawat yang dipamerkan

Ada beberapa musium di Rusia yang memamerkan MiG-29 :


    Tiga dipamerkan di Musium Pusat Angkatan Udara di Monino dekat Moskwa. Dua pertama adalah prototipe dan model produksi awal (keduanya menggunakan sirip ventral), dan yang ketiga adalah MiG-29KVP
    MiG-29 "9-13" dipamerkan di Musium Perang Patriotik Raya, Moskow di Bukit Poklonnaya
    Sebuah MiG-29 dipamerkan di Musium Pusat Angkatan Perang di Moskow

Beberapa MiG-29 yang dipamerkan di Eropa :

    Satu MiG-29 dipamerkan di Musium Wojska Polskiego di Warsawa,Polandia.
    Musium Penerbangan Polandia di Krakow memiliki sebuah MiG-29 yang pernah bertugas di Angkatan Udara Polandia.
    Sebuah MiG-29 dipamerkan di Jerman, satu-satunya MiG-29 milik Jerman (29+03) dipamerkan di Laage sebelum dipindah ke Luftwaffenmuseum de Bundeswehr di Airport Gatow, Berlin pada tahun 2006 sebagai bagian eksibisi "50 Jahre Luftwaffe"".
    No. 67 (MiG-29 Sniper prototipe) dipamerkan di Romania Muzeul Aviatiei, Bucharest.
    Purwarupa kedua MiG-29UB (9-52) dipamerkan di Musium Penerbangan Riga, di Riga, Latvia. Setelah 213 penerbangan ujicoba di sekitar Moskow antara 23 Agustus 1982 hingga 10 April 1986, pesawat ini dikirim ke Sekolah Permesinan Menegah Atas Militer Penerbangan Riga, dan nantinya dilungsurkan ke Musium Penerbangan Riga tahun 1994, dimana sekarang dipamerkan. Sisa-sisa prototipe ini dalam kondisi yang parah, dengan panel-panel fuselage yang terbuka dan kanopi yang sedikit rusak, serta kokpit terbuka yang mengekspos airframe ke cuaca luar.

MiG-29 yang dipamerkan di Amerika Serikat ada di lokasi berikut :


    Pangkalan Udara Goodfellow di Texas
    NAS Fallon Taman udara di Nevada
    Dua MiG-29 menggunakan marka Soviet dan Moldova dipamerkan di Nellis AFB di Nevada. Satu MiG-29 yang kondisinya lebih baik ada di dalam hangar bersama sbeuah MiG-23.
    Selama beberapa tahun sebuah MiG-29A versi awal (s/n 2960516761) disimpan di hangar restorasi di Musium Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat di dekat Dayton, Ohio. Pada Juni 2007 pesawat ini dipamerkan di galeri Perang Dingin di Musium tersebut dan terus mendapatkan peningkatan minor semenjak dipamerkan. Pesawat ini dulunya ditugaskan di234th Gvardeiskii Istrebitelnii Aviatsionii Polk (Garda Resimen Penerbang Tempur ke 234) yang bermarkas di Pangkalan Udara Kubinka di dekat Moskow. Pesawat ini adalah salah satu dari enam MiG-29 yang melakukan kunjungan persahabatab ke Kupio-Rissala, Finlandia, pada Juli 1986, kegiatan yang menandai diperlihatkanya MiG-29 untuk pertamakalinya ke muka umum.
    Satu MiG-29S eks-Moldova dipamerkan di Musium Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat di Pangkalan udara Wright-Patterson didekat Dayton, Ohio.
    Sebuah MiG-29 dipamerkan didekat pintu masuk Musium udara Pima di Tucson, Arizona.
    Sebuah MiG-29 dipamerkan tanpa kanopi di MacDill AFB.
    Satu MiG-29 dari eks grup Moldova dipamerkan di Musium Kedirgantaraan Evergreen di McMinnville, Oregon, dicat dengan marka Rusia
    Sebuah MiG-29UB dipamerkan di markas NASIC di Pangkalan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio.

Di Kepemilikan Swasta

    MiG-29UB (registrasi sipil N29UB) dimiliki oleh Badan Penerbangan Historis di Seattle, Washington, AS. Pesawat ini diterima dari Eropa Timur pada awal 2009. Pesawat ini memiliki sertifikasi program perawatan FAA dan bisa diterbangkan. Badan Penerbnagan Historis juga berencana untuk menerbangkan pesawat ini untuk air show, dan juga layanan pendukung untuk MiG-29 lain yang bisa diterbangkan di Amerika Serikat.
    Kolektor swasta bernama Don Kirlin memiliki dua MiG-29 yang dibeli dari Kyrgyztan. Pesawat ini bertempat di Airport Regional Quincy di Quincy, Illinois, Amerika Serikat. Semenjak 2010, mereka sudah disertifikasi program perawatan FAA dan bisa diterbangkan, beroperasi sebagai bagian dari operasi "Red Air" Kirlin.
    Dua tambahan MiG-29UB dalam kondisi siap terbang ditawarkan untuk dijual dari Eropa Timur pada musim semi 2009. Pesawat ini datang dari sumber yang sama dari Badan Penerbangan Historis.
    Ada enam MiG-29 Fulcrum di Larnaca, Cyprus yang dijual dengan banderol $3.000.000 untuk tiap unitnya.
    FAA mencatat ada lima MiG-29 yang dimiliki oleh pihak swasta di Amerika Serikat.

Tipe                        Pesawat tempur multi-peran
Terbang perdana     6 Oktober 1977
Diperkenalkan        Agustus 1983
Status                    Masih dioperasikan
Pengguna utama     Rusia
Pengguna lain     
- Ukraina
- Aljazair
- India
Tahun produksi     1984-
Varian   
- MiG-33
- MiG-35


Sumber :
- en.wikipedia.org
- airheadsfly.com
- migflug.com
- desktopwallpapers4.me
- globalsecurity.org
- military-today.com
- wallpaperfolder.com
- commons.wikimedia.org
- wp.scn.ru
- hyperstealth.com









Like the Post? Share with your Friends:-

Pecinta Militer
Posted By: Pecinta Militer
Comment Using

Comment Policy : We’re enthusiastic to see your comment. However, Please Keep in mind that all comments are moderated manually by our human reviewers according to our comment policy, and all the links are nofollow. Using Keywords in the name field area is forbidden. Let’s enjoy a personal and evocative conversation.

2 comments:

  1. This is a very good tip particularly to those fresh to the blogosphere.
    Simple but very precise information… Thank you for sharing this one.
    A must read post!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you my friend.. i always tried to do my best to give any good information and share things about military. Thank you for visiting and reading my article :)

      Delete

Contact Us

Name

Email *

Message *

 

Histats

Histats.com © 2005-2014 Privacy Policy - Terms Of Use - Check/do opt-out - Powered By Histats

Flag Country

Free counters!
Copyright © . PecintaMiliter. All Rights Reserved.
Designed by :- Pecinta Militer |