Tu-16 Badger Indonesia |
merebut kembali Irian Barat dari Belanda. Semua pesawat ini direncanakan untuk menyerang kapal induk kelas Colossus, HNLMS Karel Doorman, kapal induk AL Belanda yang tengah berlayar dekat Irian Barat.
Pembom Tu-16 Badger TNI AU tersebut sanggup membawa rudal AS-1 pada radius tempur 1.800 km (1.100 mi).
14 unit Tu-16 yang dimiliki AURI tersebut tergabung dalam Skadron 41 dan sisanya di Skadron 42. Kedua skadron ini bermarkas di Pangkalan Udara AURI Iswahyudi, di Madiun, Jawa Timur. Semua unit Tu-16 tidak diterbangkan lagi pada tahun 1969 dan dihapuskan dari armada AURI pada tahun 1970. Saat itu Cina maupun Australia belum punya armada pembom strategis bermesin jet. Sampai awal tahun 60an hanya Amerika yang memiliki pembom semacam B-58 Hustler, Inggris (V bomber-nya, Vulcan, Victor, serta Valiant) serta Rusia.
Tu-16 Badger |
Dirancang untuk menjadi serba bisa, Tu-16 diproduksi dalam berbagai varian untuk mata-mata, patroli maritim, pengumpul data elektronik intelijen, dan perang elektronik. Tu-16 memiliki kemampuan jelajah hingga 7.200 km dengan kecepatan jelajah yang mencapai 1.050 km per jam serta memiliki kemampuan terbang hingga pada ketinggian 12.800 km. Kemampuan angkut muatan bomnya pun fantastis, Tu-16 mampu membawa bom seberat 9.000 kg. Sebanyak 1507 pesawat dibangun di tiga pabrik pesawat di Uni Soviet antara tahun 1954 hingga tahun 1962. Varian untuk sipil, Tu-104 Camel, menjadi pesawat penumpang untuk maskapai penerbangan Uni Soviet, Aeroflot.
Tu-16 Badger |
Pesawat Tu-16 sempat diekspor ke Mesir, Indonesia dan Irak. Pesawat pembom strategis ini terus digunakan oleh angkatan udara dan angkatan laut Uni Soviet (kemudian Rusia) hingga tahun 1993.
Misi Penerobosan Ke Wilayah Malaysia dan Australia
Dikutip dari "Bakti TNI AU 1946-2003", Pada pertengahan Tahun 1963, AURI pernah mengerahkan tiga Tu-16 versi bomber (Badger A) untuk menyebarkan pamflet di daerah musuh, yaitu Satu pesawat terbang ke Serawak, satu pesawat ke Sabah, Keduanya berada di wilayah Malaysia.
Sedangkan pesawat ketiga terbang ke Australia. Khusus penerbangan ke Australia, Tu-16 yang dipiloti Komodor Udara (terakhir Marsda Purn) Suwondo tidak untuk menyebarkan pamflet, tetapi membawa peralatan militer berupa perasut, alat komunikasi dan makanan kaleng, dengan
Skenario barang-barang tersebut akan dijatuhkan di Alice Springs, Australia (persis di tengah benua), untuk menunjukkan bahwa AURI sanggup menerobos sampai ke tengah-tengah benua Australia. Padahal Alice Springs telah terpasang over the horizon radar system. “Untuk memantau seluruh kawasan Asia Pasifik,” ujar Marsma (Pur) Zainal Sudarmadji, pilot Tu-16 angkatan Ciptoning II.
Pada hari H pukul 01.00 WIB, ketiga pesawat pembom Tu-16 lepas landas dari markas mereka di Madiun menuju sasaran masing-masing.
Tu-16 terbang rendah untuk menghindari pantauan radar lawan.
Ketika pesawat memasuki wilayah udara Australia, Suwondo dan anak buahnya merasa agak was-was, karena bisa saja pesawat mereka disergap oleh pesawat pemburu RAAF macam F-86 Sabre.
Namun semuanya berjalan lancar, Tu-16 berhasil menyusup ke Australia dan menjatuhkan bawaannya yang berlabel Made In Indonesia tadi tepat di Alice Spring.
Tujuan misi tersebut yaitu memberikan efek psikologis bagi Australia jika berani membantu Malaysia dalam konfrontasi, maka AURI dapat segera melakukan serangan ke negeri Kangguru tersebut.
Sedangkan kedua Tu-16 lainnya yang terbang dengan misi menyebarkan pamflet propaganda di wilayah Malaysia juga berhasil melaksanakan misinya walaupun sempat diuber-uber oleh pesawat tempur Inggris.
Ketiga pesawat pembom tersebut berhasil kembali dengan selamat di pangkalan Madiun.
Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan misi tersebut adalah delapan jam untuk pergi-pulang dari sasaran masing-masing.
Akibat ulah pembom Tu-16 AURI yang berhasil menerobos hingga ke jantung benua Australia tanpa diketahui berhasil membuat pemerintah Australia menjadi sangat panik.
Varian Badger A (Tu-16)
- Tu-16A
- Tu-16Z
- Tu-16G (Tu-104G)
- Tu-16N
- Tu-16T
- Tu-16S
- Tu-16Ye
- Badger B (Tu-16KS)
- Badger C (Tu-16K-10)
- Badger D (Tu-16RM-1)
- Badger E (Tu-16R)
- Tu-16RM-2
- Tu-16KRM
- Badger F (Tu-16RM-2)
- Badger G (Tu-16K/Tu-16KSR)
- Tu-16KSR-2
- Tu-16K-11-16
- Tu-16K-26
- Tu-16K-26P
- Badger H (Tu-16 Elka)
- Badger J (Tu-16P Buket)
- Badger K (Tu-16Ye)
- Badger L (Tu-16P)
Tu-16 Badger |
Negara-negara Operator
- Armenia
- Azerbaijan
- Belarus
- Republik Rakyat Tiongkok
- Mesir
- Georgia
- Indonesia
- Irak
- Rusia
- Uni Soviet
- Ukraina
Tu-16 Badger di Intercept oleh F-4B Phantom II skadron VF-114 Aardvarks AL AS |
Spesifikasi (Tu-16)
Karakteristik umum
Kru: 6-7
Panjang: 34.80 m (114 ft 2 in)
Lebar sayap: 33.00 m (108 ft 3 in)
Tinggi: 10.36 m (34 ft 0 in)
Area sayap: 165 m 2 (1.780 sq ft)
Berat kosong: 37.200 kg (£ 82.012)
Berat kotor: 76,000 kg (167.551 £)
Max berat lepas landas: 79.000 kg (174.165 £)
Powerplant: 2 × Mikulin AM-3 M-500 turbojet , 93,2 kN (21.000 lbf) dorong masing-masing
Prestasi
Kecepatan maksimum: 1.050 km / jam (652 mph, 567 kn)
Jarak jelajah : 7.200 km (4.474 mil, 3.888 nm)
Ketinggian Maksimal : 12.800 m (41.995 kaki)
Loading sayap: 460 kg / m² (£ 94 / sq ft)
Thrust / weight : 0.24
Persenjataan
Senjata
6-7 × 23 mm Afanasev Makarov AM-23 meriam, dua masing-masing di bagian punggung dan turret di bagian perut dan di menara ekor , dengan penambahan sesekali satu dalam hidung pesawat
Rudal
2 × Raduga KS-1 Komet ( AS-1 Kennel ) rudal anti-kapal pada cantelan underwing, atau
1 × Raduga K-10S ( AS-2 Kipper ) rudal anti-kapal semi-tersembunyi di penyimpanan bom, atau
2 × Raduga KSR-5 ( AS-6 Kingfish ) rudal anti-kapal pada cantelan underwing
Bom
9.000 kg (20.000 £) bom terjun bebas
Tipe Pembom strategis
Terbang perdana 27 April 1952
Diperkenalkan 1954
Dipensiunkan 1993 (Rusia)
Status Dipensiunkan
Pengguna utama Angkatan Udara Uni Soviet
Jumlah produksi 1,509
Tu-16 Badger |
Varian
-Tupolev Tu-104
-Tupolev Tu-124
-Xian H-6
(Dihimpun dari berbagai sumber)
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT