IAI LAVI |
Pesawat tempur LAVI (Singa muda) dirancang dan diproduksi oleh Israel Aircraft Industries (IAI), berdasarkan pengalaman Israel dalam mengoperasikan pesawat tempur saat berperang melawan negara-negara Arab. Pesawat LAVI berhasil melaksanakan ujicoba terbang perdananya pada tanggal 31 Desember 1986 di Bandara Internasional Ben Gurion.
Pesawat tersebut dibuat Israel untuk mengganti A-4 Skyhawk dan F-4 Phantom II serta Kfir (pesawat tempur buatan Israel yang mencopy pesawat tempur Mirage IIIC buatan Dassault Aviation, Perancis yang pernah dioperasikan Israel) yang mulai habis masa operasionalnya yakni.
Mengandalkan Amerika Serikat
Kendala yang dihadapi Israel adalah kemampuan dana dan teknologi yang dibutuhkan. Karena tidak mungkin melakukannya sendiri, Israel akhirnya meminta bantuan Amerika Serikat. Setelah melalui perdebatan sengit, pada tahun 1983 Amerika Serikat akhirnya setuju untuk memberikan jaminan bantuan keuangan dan teknologi namun dengan syarat riset dan pengembangan dilakukan di AS sedangkan Israel hanya diijinkan untuk kegiatan produksi. Alih teknologi dijanjikan akan dilaksanakan secara bertahap.
IAI LAVI |
Hingga pertengahan 1986, AS telah menyediakan dana tidak kurang satu miliar dollar (nilai saat itu) hingga membawa pengaruh di tingkat politik antara Washington dengan Tel-Aviv. Belakangan kontrol politik AS semakin kuat dengan tidak diberikannya lisensi alih teknologi. Perusahaan AS yang terlibat hanya diizinkan mengekspor bagian yang sudah jadi. Hal tersebut menjadi kerisauan tersendiri bagi Israel yang memang menghendaki kemandirian dalam pengadaan pesawat tempurnya yang selama ini mengandalkan Amerika Serikat.
IAI LAVI |
Pihak industri pesawat militer Amerika Serikat seperti Mc Donnel Douglas (kini diakuisisi Boeing, Northrop, Grumman (kini Northrop Grumman), General Dynamics (kini diakuisisi oleh Lockheed Martin) merasa berkeberatan dengan ikut sertanya AS dalam proyek pesawat tempur Israel tersebut, karena pesawat tempur Israel akan menjadi saingan berat dipasaran pesawat tempur dengan produk mereka, terutama untuk F-16 di mana LAVI akan dibuat . Sebenarnya karena pesawat tempur LAVI banyak mengandung komponen buatan AS, maka jika Israel akan mengekspor produknya tentu akan memerlukan izin ekspor AS yang tentu saja akan sulit diperoleh. Bila tidak dapat mengekspor pesawat tersebut, maka biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi LAVI akan menjadi lebih mahal dan akan membebani keuangan Israel sendiri.
Bagi Northrop, keberatan tersebut diajukan lantaran sakit hati karena proyek pesawat tempur F-20 Tigershark yang merupakan pengembangan dari pesawat tempur F-5 Tiger II yang laris dipasaran ditolak pemerintah AS dengan alasan karena pesawat tersebut tidak diajukan untuk memenuhi kebutuhan kekuatan udara AS melainkan untuk negara-negara dunia ketiga untuk mengganti pesawat F-5 dengan pesawat baru berteknologi mutakhir dengan harga lebih murah. Di sisi lain, LAVI yang jelas-jelas bukan untuk armada AS justru mendapatkan dana besar.
Di dalam negeri Israel sendiri, sebenarnya proyek LAVI menjadi pertanyaan bahkan banyak tekanan untuk menghentikannya dari berbagai pihak. Angkatan Darat Israel merasa keberatan karena mereka juga membutuhkan dana yang besar untuk persenjataan dan pengembangan tank tempur Merkava untuk menggantikan armada tank nya. Sementara Angkatan Laut Israel lebih membutuhkan pengadaan kapal patroli cepat berpeluru kendali. Sementara banyak kalangan di Angkatan Udara sendiri yang lebih cenderung memilih pesawat-pesawat AS yang biasa ditangani seperti F-15 Eagle dan F-16.
IAI LAVI |
Setelah mendapatkan berbagai macam tekanan dan perdebatan, Israel akhirnya menghentikan pengadaan pesawat tempur LAVI pada bulan Agustus 1987. Dari tiga prototype yang dihasilkan, dua prototype telah berhasil melakukan 82 kali uji penerbangan tetapi akhirnya tidak mengudara lagi. Sementara pesawat ketiga yang masih aktif akhirnya digunakan sebagai technology demonstrator (TD) bagi IAI untuk proyek peremajaan atau up-grade pesawat-pesawat lama yang masih banyak dioperasikan berbagai negara seperti F-5 Tiger II, MiG-21Fishbed, F-4 Phantom II, dan Mirage IIIC. IAI akhirnya dikenal sebagai perusahaan penerbangan yang mampu mengupgrade pesawat-pesawat tersebut dengan handal. Bahkan teknologi yang digunakan pada pesawat LAVI juga dipakai dalam pengambangan pesawat tempur J-11 yang dilakukan oleh RRC.
IAI LAVI |
Menjelang Perang Teluk I, IAI mengundang redaktur pelaksana majalah aviasi terkenal Aviation Week and Space Technology David North untuk terbang bersama penerbang uji LAVI TD, dan menulis penilaiannya dalam majalah edisi 25 Maret 1991.
Menurutnya, kokpit LAVI ternyata lebih sederhana dan mudah dioperasikan dan mengurangi beban kerja penerbang dalam menghadapi situational awareness yang sangat penting dalam pertempuran udara bahkan rancangan kokpitnya lebih baik daripada kokpit pesawat tempur yang setara buatan barat semacam Mirage 2000, dan F-16 bahkan lebih unggul daripada MiG-29 Fulchrum dan Su-27 Flanker yang diproduksi oleh Rusia. Kesimpulan dalam laporannya, Israel berhasil menciptakan pesawat tempur yang mudah dan aman diterbangkan terutama untuk penerbang cadangan yang dalam keadaan damai relatif kurang jam terbangnya.
Secara teknis, pesawat LAVI termasuk kategori pesawat penyerang berawak tunggal dengan kemampuan sekunder untuk pertahanan udara. Untuk konfigurasi serang, LAVI bisa mengangkut persenjataan dengan berat maksimum 7 ton dengan radius terbang mencapai 2000 km dengan kecepatan tertinggi dalam konfigurasi standar mencapai 2000 km/jam. Untuk Mesin menggunakan mesin turbojet Pratt & Whitney PW 1120 berdaya dorong lebih dari 9 ton.
Spesifikasi (Lavi)
Ciri-ciri umum
Kru: One
Panjang: 14.57 m (47 ft 10 in)
Rentang sayap: 8.78 m (28 ft 10 in)
Tinggi: 4.78 m (15 ft 8 in)
Luas sayap: 33.0 m² (355 ft²)
Berat kosong: 7,031 kg (15,500 lb)
Berat isi: 9,991 kg (22,025 lb)
Berat maksimum saat lepas landas: 19,277 kg (42,500 lb)
Mesin: 1 × Pratt & Whitney PW1120 afterburning turbofan, 91.5 kN (20,600 lbf)
Kinerja
Laju maksimum: 1,965 km/h (1,220 mph)
Jangkauan: 3,700 km (2,300 mi)
Langit-langit batas: 15,240 m (50,000 ft)
Laju tanjak: 254 m/s (50,000 ft/min)
Beban sayap: 303.2 kg/m² (62.0 lb/ft²)
Dorongan/berat: 0.94
Persenjataan
1 × 30 mm DEFA cannon
7,260 kg (16,000 lb) of stores
IAI-Lavi
Tipe Multirole fighter
Terbang perdana 31 Desember 1986
Status Dibatalkan 30 Agustus 1987
Jumlah produksi 2 purwarupa (5 direncanakan)
Sumber :
- en.wikipedia.org
- freerepublic.com
- id.wikipedia.org
Like the Post? Share with your Friends:-
Israel still cant build their own fighter?.....mmmmm
ReplyDeleteBagus mana IAI Lavi dengan Blackburn Buccaneer?
ReplyDeleteSecara teknis dan spesifikasi sebetulnya LAVI lebih bagus dibandingkan dengan Blackburn Buccaneer. LAVI termasuk kategori pesawat penyerang berawak tunggal dengan kemampuan sekunder untuk pertahanan udara termasuk kategori pesawat penyerang berawak tunggal dengan kemampuan sekunder untuk pertahanan udara
DeleteLAVI termasuk kategori pesawat penyerang berawak tunggal dengan kemampuan sekunder untuk pertahanan udara serta mampu mengangkt sekitar 7 Ton dengan kecepatan 2000 Km/jam, dibanding dengan Blackburn Buccaneer yang hanya mampu membawa sekitar 5,4 Ton dengan kecepatan sekitar 1.040 KM/jam.
Pengoperasian LAVI jg lebih sederhana dan tidak rumit.
Tetapi akhirnya LAVI batal diproduksi terutama karena tekanan dr dalam negeri