Kh-47M2 Kinzhal (Dagger) adalah rudal balistik Rusia berkemampuan nuklir yang diluncurkan dari udara. Rudal ini diklaim memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km (1.200 mil), dengan kecepatan Mach 10 (sekitar 12,000 km/jam) dan kemampuan untuk melakukan manuver mengelak di setiap tahap penerbangan ketika diluncurkan dari pesawat Mikoyan MiG-31K Foxhound interceptor yang mampu mencapai Mach 2.83 dan Kh-47M2 Kinzhal akan memiliki jangkauan 3.000 km jika diluncurkan dari Pembom Supersonik Tupolev Tu-22M3 Backfire.
Kh-47M2 Kinzhal dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir dan telah dikerahkan di pangkalan udara di Distrik Militer Selatan Rusia. Rudal itu memasuki layanan pada bulan Desember 2017 dan diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018 sebagai salah satu dari enam senjata Rusia strategis baru.
Pada tahun 2018 dilaporkan bahwa total 10 unit pesawat tempur multi-peran jarak jauh MiG-31BM telah dilengkapi dengan rudal ini. Pada Bulan Juli 2018, beberapa awak pesawat tempur MiG-31K yang berperan sebagai pembawa rudal Kinzhal telah melakukan lebih dari 350 penerbangan latihan dengan rudal tersebut, 70 diantaranya dilakukan dengan pengisian bahan bakar udara. Kedepannya, Kh-47M2 Kinzhal ini juga direncanakan untuk bisa dibawa oleh pesawat tempur multirole siluman terbaru, yaitu Su-57.
Kh-47M2 Kinzhal menyerupai versi rudal balistik jarak dekat Iskander yang diluncurkan dari udara. Tetapi meskipun serupa dalam penampilan, tetapi merupakan desain yang sama sekali berbeda. Rudal Kinzhal Kh-47M2 adalah rudal jarak jauh. Perannya adalah untuk menekan pertahanan musuh dan menghancurkan target-target penting dan juga bisa digunakan untuk melawan kapal perang musuh.
Kh-47M2 Kinzhal (Dagger) Sumber |
Tujuan utama dari produksi rudal Kh-47M2 Kinzhal adalah untuk menyediakan senjata hipersonik yang sangat bermanuver dan mampu menyerang berbagai sasaran dengan presisi dan kecepatan tinggi. Rudal ini dirancang untuk diluncurkan dari pesawat pencegat MiG-31K yang dimodifikasi, yang berfungsi sebagai platform pembawa rudal. Rudal Kinzhal mampu membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
Media Rusia menyatakan jangkauan rudal adalah 2.000 km (1.200 mi; 1.100 nmi) bila dibawa oleh MiG-31K dan 3.000 km (1.900 mi; 1.600 nmi) bila dibawa oleh Tu-22M3; dalam kedua kasus, angka-angka ini diperoleh dengan menambahkan radius tempur pesawat ke jangkauan rudal.
Media Rusia menyatakan jangkauan rudal adalah 2.000 km (1.200 mi; 1.100 nmi) bila dibawa oleh MiG-31K dan 3.000 km (1.900 mi; 1.600 nmi) bila dibawa oleh Tu-22M3; dalam kedua kasus, angka-angka ini diperoleh dengan menambahkan radius tempur pesawat ke jangkauan rudal.
Kh-47M2 Kinzhal (Dagger) dirancang untuk menargetkan kapal perang AS dan NATO yang menjadi ancaman bagi sistem rudal strategis di Wilayah Rusia bagian Eropa dan untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal NATO dan kapal pertahanan rudal balistik dan objek darat yang dekat dengan perbatasan Rusia, misalnya di Rumania. Kh-47M2 Kinzhal juga dirancang untuk mengatasi sistem pertahanan udara atau rudal AS, termasuk MIM-104 Patriot, Terminal High Altitude Area Defense dan Aegis Combat System.
Rudal udara-ke-darat Rusia yang terbaru cukup akurat karena penggunaan sistem panduan modern dengan kemampuan navigasi satelit. Kemungkinan besar tidak terkecuali Kinzhal. Rudal ini bisa memiliki CEP (circular error probable ) sekitar 10-20 meter.
Tahap pertama rudal ini mungkin akan bersama-sama dengan 9K720 Iskander dan bagian panduan secara khusus dirancang untuk rudal ini. Kh-47M2 Kinzhal mampu menyerang target tetap maupun bergerak seperti kapal induk. Dalam beberapa detik setelah peluncuran, Rudal ini akan melaju dengan kecepatan hipersonik 10 kali kecepatan suara dan melakukan manuver di semua tahapan lintasan penerbangan untuk menghindari pertahanan rudal musuh.
Media Rusia mengklaim bahwa jangkauan rudal tersebut akan mencapai 2.000 kilometer (1.200 mil; 1.100 nmi) ketika dibawa oleh MiG-31K dan 3.000 kilometer (1.900 mil; 1.600 nmi) ketika dibawa oleh Tu-22M3.
Rudal Kinzhal telah digunakan pada MiG-31K, Tu-160M, dan Tu-22M3M. , dan juga dilaporkan Su-34. Pada Mei 2018, sepuluh MiG-31K yang mampu menggunakan rudal Kinzhal sedang menjalankan tugas tempur eksperimental dan siap dikerahkan. Pada bulan Desember 2018, pesawat yang dipersenjatai dengan rudal Kinzhal telah melakukan 89 serangan di Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Russian/US Designation : Kh-47M2 Kinzhal/Dagger
Role and Mobility : Deterrence Against NATO; Air-Mobile
Designer/Production : Russian Defense Ministry
Range : 2,000 km
Warhead Type and Weight : Nuclear/Conventional; 480 kg
MIRV and Yield : Unknown
Guidance System/Accuracy : Inertial Guidance and Satellite Navigation with a Terminal Seeker; Circular Error Probable : (CEP) 10-20m
Stages/Propellant : One; Solid
IOC/Retirement : 2017; N/A
Status/Number of Units : Operational; Deployed on 10 MiG-31B Aircraft
Launch platforms :
- MiG-31BM/K ;
- Tu-22M3 (4 missiles),
- Su-34 (reportedly)
- Su‐57 (planned)
- Su-34 (reportedly)
- Su‐57 (planned)
Operators : Russian Aerospace Forces
Sumber :
- en.wikipedia.org
- tass.com/defense/1013794
- missiledefenseadvocacy.org
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT