Iskander-M Sumber . CC BY-SA 4.0 |
Iskander merupakan upaya yang kedua yang dilakukan Rusia untuk menggantikan rudal Scud. sebelumnya, OTR-23 Oka (NATO : SS-23), dimusnahkan berdasarkan Perjanjian Intermediate Nuclear Forces (INF). Pekerjaan desain pada Iskander dimulai pada bulan Desember 1988, pada awalnya dipimpin oleh perancang senjata roket KBM, Sergey Nepobedimy, dan tidak terpengaruh secara signifikan oleh pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991. Pada tahun 1996, peluncuran pertama sukses dilakukan.
Pada Bulan September 2004, pada pertemuan dengan para pejabat pertahanan senior yang melapor kepada Presiden Vladimir Putin mengenai penyusunan anggaran pertahanan untuk tahun 2005, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Ivanov berbicara tentang penyelesaian tes statis dari sistem rudal taktis baru yang disebut Iskander. Dia mengatakan bahwa sistem rudal tersebut akan diproduksi dalam jumlah besar pada tahun 2005 dan menjelang akhir tahun tersebut, Rusia akan memiliki satu brigade yang dipersenjatai dengannya. Pada Bulan Maret 2005, sebuah sumber di industri pertahanan Rusia mengatakan kepada Interfax-AVN tentang pengembangan rudal baru dengan jangkauan 500-600 km, berbasiskan sistem rudal taktis Iskander-E yang ada, adalah sebuah kemungkinan. Tetapi dia mengatakan bahwa pengembangan tersebut "bisa memakan waktu hingga lima atau enam tahun".
Pada tahun 2006, produksi serial Sistem rudal balistik Taktis Iskander-M diluncurkan, dan sistem ini diadopsi oleh tentara Rusia. Biaya produksi sistem rudal tersebut dilaporkan pada tahun 2014 telah dipotong sebesar 30%.
Pada bulan November 2016, militer Rusia mengumumkan bahwa modernisasi Sistem Iskander-M sedang berlangsung. Sejumlah negara dilaporkan telah menunjukkan minat untuk membeli versi ekspor rudal Iskander tersebut, tetapi kemungkinan tersebut baru diumumkan pada awal Februari 2017.
Amerika Serikat telah menyatakan bahwa rudal jelajah versi SSC-8 R-500 Iskander-K melanggar Perjanjian INF karena jangkauan rudal ini diperkirakan berada di luar 500 km.
Rudal balistik Iskander memiliki keunggulan dibandingkan pendahulunya, Oka (OTR-23). Sistem Iskander-M dilengkapi dengan dua rudal dengan propellant solid bertingkat satu, model 9M723K1. Masing-masing dikendalikan di seluruh jalur penerbangan dan dilengkapi dengan hulu ledak yang tidak terpisahkan. Setiap rudal di kendaraan peluncur dapat secara mandiri menentukan target dalam hitungan detik. Mobilitas platform peluncur Iskander membuat peluncuran sulit untuk dicegah.
Target tidak hanya dapat ditemukan oleh satelit maupun pesawat terbang tetapi juga oleh pusat intelijen konvensional, pengamat artileri atau dari foto udara yang dipindai ke komputer. Rudal dapat ditargetkan ulang selama penerbangan ketika akan menyerang target yang bergerak. Fitur unik lain dari Iskander-M adalah hulu ledak optik terpandu, yang juga dapat dikendalikan oleh transmisi radio terenkripsi, termasuk seperti dari AWACS atau UAV. Sistem panduan elektro-optik memberikan kemampuan self-homing. Komputer on-board pada rudal tersebut menerima gambar target, kemudian mengunci target dengan alat pembidik serta menuju ke arah sasaran dengan kecepatan supersonik.
Tahap mendorong thrust vector control (TVC) dilakukan oleh baling-baling grafit yang susunannya mirip dengan rudal balistik taktis V-2 dan seri Scud. Untuk menghadapi sistem pertahanan udara lawan, rudal Iskander-M akan melaju dengan kecepatan 7 Mach (8.644 km/jam), melakukan berbagai manuver dan melepas decoy untuk mengecoh rudal pertahanan udara lawan. Rudal Iskander-M juga dapat mengubah arah pada saat memburu target yang bergerak serta dapat ditembakkan dalam cuaca berkabut dan gelap. Rudal itu tidak pernah meninggalkan atmosfer karena mengikuti lintasan yang relatif datar. Rudal dikendalikan selama seluruh penerbangan dengan permukaan kontrol gas-dinamis dan aerodinamis. Iskander menggunakan sirip-sirip kecil untuk mengurangi tanda radarnya.
Iskander M . (Sputnik International) |
Iskander dirancang untuk digunakan dalam konflik level medan perang dengan menggunakan hulu ledak konvensional atau termonuklir untuk menyerang suatu target kecil atau area (baik yang bergerak maupun diam), persenjataan musuh, pertahanan anti udara atau rudal, pos komando dan jalur komunikasi juga pasukan di daerah konsentrasi dan lain-lain. Oleh karena itu sistem ini dapat menghancurkan unit militer aktif dan target untuk menurunkan kemampuan musuh untuk berperang.
Pada Tanggal 5 November 2008 Anatoly Tsyganok, Kepala Militer Forecast Pusat yang berbasis di Moskow, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa penyebaran sistem Iskander dengan jangkauan 500 km (310 mil) akan memungkinkan Rusia untuk menyasar seluruh wilayah Polandia dan juga bagian dari Jerman dan Republik Ceko.
Iskander-M 9K720 (SS-26 Stone) akan memiliki jangkauan untuk menyerang fasilitas pertahanan rudal di Redzikowo Polandia, sekitar 200 km lebih dari Kaliningrad. Dan hanya versi extended range yang akan mampu menghantam fasilitas Brdy di Republik Ceko, yang berjarak lebih dari 600 km dari Kaliningrad.
Pada Tahun 2013, brigade rudal angkatan darat pertama kali menerima rudal yang dilengkapi dengan sistem kontrol baru.
Pada Bulan November 2017, Dilansirdari tass.com, satu set brigade sistem rudal balistik taktis Iskander-M telah dikirim ke personel unit rudal besar di Distrik Militer Barat, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari Rabu. Upacara penyerahan diadakan di tempat latihan Kapustin Yar di Rusia selatan.
Pada Tahun 2018, suatu kompleks rudal Iskander dapat menyerang target laut statis.
Varian :
Iskander-M
Varian untuk Angkatan Bersenjata Rusia dengan dua rudal balistik 9M723, jangkauan yang dipublikasikan adalah 415 km, tetapi menurut desas desus adalah 500 km. Kecepatan Mach 6-7, ketinggian penerbangan antara 6–50 km, rudal siluman berkemampuan nuklir, dikendalikan di semua tahap, bukan jalur penerbangan balistik. Segera setelah peluncuran dan pada saat mendekati target, rudal akan melakukan manuver intensif untuk menghindari rudal anti-balistik. Iskander secara terus-menerus juga melakukan manuver selama penerbangan.
Iskander-K
Iskander-K. Sumber |
- 9M728 (SSC-7) juga dikenal sebagai R-500 - mampu mencapai ketinggian hingga 6 km, jangkauan yang dipublikasikan mencapai 500 km, meskipun ada kemungkinan lebih jauh dan secara otomatis melakukan penyesuaian dalam perjalanannya mengikuti kontur medan dalam penerbangan . Rudal ini berevolusi dari 3M10, 3M54 / 3M14 dan Kh-101/102 dan dapat diluncurkan juga oleh Iskander-M.
- 9M729 (SSC-8) - rudal jarak jauh baru yang dilaporkan adalah merupakan versi darat dari kompleks rudal Calibre-NK 3M14 (SS-N-30) dengan jangkauan antara 300–3.400 mil (480–5,470 km) dan mungkin berbasiskan pada rudal jelajah Kh-101 yang diluncurkan dari udara dengan jangkauan lebih dari 5.500 kilometer (3.400 mil).
Saat ini ada 7 jenis rudal balistik dan jelajah yang berbeda untuk kedua varian sistem rudal Iskander.
Iskander-E adalah versi ekspor yang memiliki jangkauan maksimum hingga 280 km dan dilengkapi dengan sistem panduan inersia yang disederhanakan. Iskander-E juga dapat menggunakan rudal yang membawa hulu ledak dengan munisi cluster, operator pertamanya adalah Armenia pada tahun 2016 disusul kemudian oleh Algeria pada Tahun 2017. Armenia adalah sekutu Rusia dan anggota dari Collective Security Treaty Organization (CSTO) yang merupakan aliansi militer antar negara, aliansi ini dibentuk pada 15 Mei 1992. 6 Negara pecahan Uni Sovyet, yaitu Russia, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, and Uzbekistan sepakat menandatangani perjanjian keamanan bersama (Disebut juga dengan "Tashkent Pact" atau "Tashkent Treaty), tiga negara lainnya yaitu Azerbaijan, Belarus dan Georgia, yang juga merupakan pecahan Uni Sovyet, ikut menandatangani setahunkemudian. Uzbekistan ikut bergabung kembali pada tahun 2006, tetapi mengundurkan diri pada Tahun 2012.
Sistem Komponen Sistem Iskander yang lengkap meliputi :
Iskander Transporter Erector Launcher Sumber . |
- kendaraan transporter-erector-launcher (chassis 8 × 8 MZKT-79306 truk ASTROLOG)
- Transporter dan loader kendaraan (chassis 8 × 8 MZKT-79306 truk ASTROLOG)
- Kendaraan komando dan staf (sasis truk enam roda KAMAZ)
- Kendaraan stasiun persiapan informasi (chassis KAMAZ truk enam roda)
- Kendaraan Perawatan dan perbaikan (chassis KAMAZ truk enam roda)
- Kendaraan Life Support (chassis KAMAZ truk enam roda)
- Set gudang peralatan
- Perangkat peralatan untuk kelas pelatihan TEL
- Perangkat peralatan untuk kelas pelatihan CSV
- Poster pelatihan
- Pelatihan misil mock-up
- Target yang dimaksudkan
Sistem ini menggunakan hulu ledak konvensional untuk menghancurkan titik dan target area, termasuk:
-Persenjataan musuh (sistem rudal, MLRS, artileri jarak jauh)
-Senjata pertahanan udara dan rudal, aerodrome
-Pesawat sayap tetap dan putar di lapangan terbang
-Pos komando dan jalur komunikasi
-Pasukan di area konsentrasi
-Fasilitas infrastruktur sipil yang kritis
-Sistem Rudal ini juga mampu menyerang target yang sangat dilindungi, seperti bunker atau shelter pesawat yang diperkeras
Layanan Pers Distrik Militer Pusat Rusia Seperti dikutip Farsnews, mengatakan pada Rabu (19/9/2018) bahwa sistem rudal Iskander-M untuk pertama kalinya digunakan di Kyrgyzstan. Selama latihan tersebut yang berlangsung pada 20-24 September di Kyrgyzstan, sistem rudal ini melakukan serangan terhadap simulasi markas teroris di Gunung Edelweiss.
Negara-negara Operator:
1. Rusia
2. Armenia
3. Algeria
Spesifikasi :
Nama Lain : SS-26, Stone, Tender, 9M720, 9M723
Hulu Ledak : High Explosive Fragmentation, submunitions, FAE, HE penetration, Thermonuclear, Fuel-air Explosive, EMP.
Propulsi: Single-stage solid propellant
Manufacturer:
Votkinsk Machine Building Plant (Votkinsk) – missiles
Production Association Barricades (Volgograd) – ground equipment
KBM (Kolomna) – developer of the system
Launch range:
maximum: 500 km (Iskander-M, unofficial)
minimum: 50 km
Accuracy:
5–7 m with terminal phase DSMAC optoelectronic homing system (Iskander-M)
1–30 m 9K720
Time to launch: up to 4 min from highest readiness, up to 16 min from march
Interval between launches: less than a minute
Operating temperature range: −50 °C to +50 °C
Burnout velocity: ~2,100 m/s
Number of missiles:
on 9P78 launcher: 2
on 9T250 transloader: 2
assigned service life: 10 years
Crew: 3 (launcher truck)
Sumber :
- en.wikipedia.org
- southfront.org/armenia-receives-first-russia-made-iskander-m-missiles/
- tass.com/defense/976880
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT