Pasukan Gerak Khas Malaysia |
pemukul yang di dalamnya terdapat penembak jitu. Masing-masing personel PGK memiliki spesialisasi dalam operasi sekaligus di tiga matra, yakni di darat, laut, dan udara.
Tugas
Peran satuan Pasukan Gerak Khas meliputi:
- Pengumpulan data intelijen khusus dalam misi pengintaian dan operasi penanggulangan.
- Mendukung pasukan khusus Angkatan Bersama Malaysia lainnya, infanteri atau unit RDF dalam operasi menanggulangi-teror di dalam negara.
- Melaksanakan operasi khusus untuk mendukung Divisi Pengawasan Khusus PDRM dalam memerangi organisasi subversif atau aktivitas teroris.
- Penegakan hukum dalam tugas menumpasi aktivitas kriminal bersenapan di dalam negara.
- Operasi penanggulangan-teror di luar Malaysia, seperti Operasi Astute di Timor Leste.
- Tugas SAR di dalam dan luar Malaysia, seperti tsunami di Aceh, Indonesia.
- Tugas perlindungan terbuka melindungi Yang DiPertuan Agung, raja-raja Malaysia, menteri dan VVIP ternama serta diplomat asing.
Sejarah Organisasi
Pada tanggal 20 Oktober 1997, batalyon Komando Khusus 69 (ringkasnya VAT 69) dan Unit Tindak Khas PDRM dilikuidasi dan digabungkan menjadi Pasukan Gerak Khas (PGK) dan Berganti nama menjadi Pasukan Gerak Khas dan diresmikan oleh Kepala Kepolisian Malaysia (Bahasa Melayu:Ketua Polis Negara), Inspektur Jenderal Tan Sri (pensiun) Rahim Noor. Pada tahun 2004 kedua detasemen ini dipisah menjadi unit tersendiri dan diberinya nama yang baru. Unit Tindak Khas disebut Pasukan Gerak Khas A dan Pasukan Gerak Khas B adalah julukan buat Komando Khusus 69.
Markas ini berada di Mabes PDRM Bukit Aman (Bahasa Melayu:Ibu Pejabat Polis DiRaja Malaysia Bukit Aman), di wilayah Kuala Lumpur dan dikepalai oleh Wakil Direktur Keselamatan dan Ketertiban Dalam Negeri. Satuan ini berada di bawah Komando yang berpangkat Senior Assisten Commissioner II dan kini bertanggung jawab untuk Divisi Keselamatan dan Ketertiban Dalam Negeri (KDN/KA).
Pasukan Gerak Khas Malaysia |
Setelah terjadi peristiwa 11 September 2001, kesatuan ini diterjunkan dalam operasi antiteror untuk memerangi organisasi subversif atau aktivitas teroris di negara ini. Demi keberhasilan operasi (khususnya operasi anti-teror), keahlian 1 peleton PGK berkekuatan 6 hingga 10 personel dan dikepalai oleh Inspektur hingga Superintendant terdiri daripada personel senapan serbu (riflemen) atau ahli CQB, pakar bahan peledak, komunikasi dan perobatan. Selain itu, satuan ini juga bergabung dengan pasukan khusus Angkatan Tentara Malaysia (Bahasa Indonesia:Angkatan Bersama Malaysia) seperti 10 PARA, Grup Gerak Khas, PASKAL dan PASKAU untuk menjamin keamanan dan kedamaian Malaysia.
Tugas dan Peran
Pasukan Gerak Khas Malaysia |
Penembak jitu dan Penjinak bahan peledak (Jihandak) satuan ini pernah mendapat pelatihan khusus dari satuan elite asing Special Air Service (Australia, Selandia Baru dan Inggris), Pasukan Patroli Perbatasan (Border Patrol Police) Kepolisian Kerajaan Thailand dan beberapa unit-unit khusus Amerika Serikat seperti US Navy SEALs, FBI, Special Weapons and Tactics (SWAT) serta satuan elite lainnya. UTK diberi baret maroon dan Komando Khusus 69 dianugerahi baret perang pasir, yaitu baret kebanggaan yang didapatkan dari instruktur dari SAS (Special Air Service).
Pada 14 Nopember 2006, menjadi hari yang bersejarah bagi PGK ketika kepala pemerintah kerajaan Malaysia, Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agung Tuanku Syed Sirajuddin Syed Putera Jamalullail bersedia dianugerahi baret Komsus 69 dan Unit Tindak Khas sebagai Baret Diraja setelah pensiun sebagai Yang Dipertuan Agung di Markas Latihan Polisi (Bahasa Melayu:Pusat Latihan Polis, PULAPOL) Jalan Semarak, Kuala Lumpur.
Materi pendidikan dan pelatihan gabungan
Pasukan Gerak Khas sering melakukan latihan bersama dengan pasukan khusus Special Air Service dari AD Britania Raya, Australia dan Selandia Baru, Brigade Mobil dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, Special Tactic And Rescue Kepolisian Republik Singapura, FBI HRT, Green Beret AD Amerika Serikat dan Komando Pasukan Operasi Khusus Pasifik Amerika Serikat (US Special Operations Command Pacific, USSOCPAC).
Pasukan Gerak Khas Malaysia |
- CQB (Close Quarter Battle) atau CQC (Close Quarter Combat),
- SAR,
- Penyanderaan,
- Terjun bebas atau kursus lanjut (HALO / HAHO),
- Menjinakkan bahan peledak (EOD),
- Menjinakkan bahan berbahaya (Hazmat),
- Operasi di dalam perkotaan,
- Perang bukan berlanjut (Perang terbatas),
- Perlindungan terbuka,
- Penembak jitu dan sharpshooter,
- Sabotase,
- Intelijen tempur,
- Penggunaan berbagai bahasa,
- SAR di dalam gedung, depot minyak, kapal dan perkotaan ( FIBUA / OBUA / MOUT),
- Prtempuran di dalam kereta api, lapangan udara dan pesawat udara,
Pasukan Gerak Khas Malaysia |
- Rappelling dan abseiling dari helikopter,
- Patroli jarak jauh,
- Penembak runduk,
- Pelaksana sistem C4-I,
- Pelaksana unit K-9,
- Pertempuran tangan kosong,
- Pertempuran berpisau (khususnya dengan pisau),
- Bela diri (Karate-do),
- Teknik tempur pasukan khusus (Gayung Halilintar, khususnya untuk Komando Khusus 69),
- Menjinakkan perangkap,
- Latihan demolisi bawah air,
- Selam tempur,
- Tempur bermobil,
- Lintas udara,
- Terjun payung dan latihan lainnya.
Pada tangggal 10 Desember 2003, Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri (pensiun) Mohd Bakri bin Omar telah meresmikan program pelatihan gabungan antara USSOCPAC dengan satuan ini serta paramiliter PDRM - Pasukan Gerak Umum di Sekolah Latihan Pasukan Gerakan Am (SLPGA), Ulu Kinta, Perak. Diakhir pelatihan, hanya 42 - 194 yang lulus dalam seleksi pasukan ini termasuk seorang personel wanita, Kopral/W Mazlinda Md Nor. Bagi seleksi pemilihan anggota Komando Khusus 69 pada bulan Mei hingga September 2006, hanya 44 - 91 personel ampu menyelesaikan kursus tersebut.
Tokoh Terkenal PGK
DSP G/9045 Mohd Noor Razak (pensiun)
DSP G/10958 Abdul Razak Mohd Yusoff
ASP G/11188 M.V Serikumar s/o Madhavan Nair
ASP G/12236 Abd. Rahim Saffiee
ASP I/3427 Mohd Zabri Abdul Hamid (wafat pada 3 September 1975)
Sersan Abdul Rahim Megat
Kopral Md. Nazri Kassim
Kopral Jamaluddin Md. Isa
Kopral Ismail Ibrahim (wafat pada 27 Maret, 2000 - Kecelakaan Terjun Payung)
Kopral 110998 Idrus Johar (wafat pada 18 Agustus, 2004 - Kecelakaan Terjun Payung)
Kopral Zawawi Hassan
Kopral/W 133562 Mazlinda Mohd Noor
Kopral/W 138143 Merli Zaifa Abdul Sani
Daftar Kepangkatan
Berikutnya adalah daftar pangkat dan otoritas yang dipakai oleh satuan ini sepertinya satuan kepolisian biasa.
Komando=Assisten Commisioner (ACP) kepada Deputy Commissioner (DCP).
Kepala Batalyon=Assisten Superintendent (ASP) kepada Superintendent (Supt).
Kepala Kompi=Inspektur Polisi kepada Inspektur Kepala (Bahasa Inggris:Chief Inspector)
Kepala Skuad/Kepala Peleton=Sersan kepada Sub Inspektur.
Perlengkapan
Sesuai kualifikasinya sebagai satuan khusus PDRM, Pasukan Gerak Khas dibekali dengan persenjataan dan perlengkapan bantuan untuk mendukung operasi anti-teror dan kriminal. Disedianya daftar persenjataan dan perlengkapan PGK. Satuan pasukan anti-teror PDRM ini dilengkapi dengan persenjataan khusus buatan Amerika dan Eropa, di dalamnya terdapat pistol, shotgun, senapan submesin, senapan serbu, karabin, senapan penembak jitu, senapan mesin, dan pelontar granat.
Pistol semi-otomatis merupakan pistol yang popular dalam mana-mana satuan pasukan khusus. Di dalam satuan ini terdapat, pistol khusus seperti Glock 17, 18 dan 19, H&K Mark 23 dan USP Compact, Sig Sauer P2022 dan pistol siri STI (di dalamnya terdapat STI Tactical 5.0, STI Grandmaster dan STI Lawman M1911A1).
Pasukan Gerak Khas Malaysia |
Shotgun yang diguna oleh satuan ini yaitu Benelli M3 Super 90, SPAS-12, Remington M870 dan M1100 dan Mossberg 590.
Senapan serbu dan karabin PGK seperti karabin Colt M4A1 yang dilengkapi dengan perlengkapan khusus SOPMOD Block I, H&K 416 Commando dan karabin H&K G36C buatan Jerman dan Steyr AUG A2 yang diguna oleh Komsus 69. Karabin Colt M4A1, H&K 416 dan G36C diguna oleh tim khusus PDRM jika terdapat operasi yang membutuhkan polisi menggunakan senapan jarak jauh. Senapan penembak jitu seperti Accuracy-International PM, H&K PSG-1A1 dan Remington M700 diguna oleh ahli penembak jitu atau penembak runduk. Senapan mesin khusus seperti FN Minimi dan M60E2 dan senapan pelontar granat yaitu H&K AG-36, M79 dan M203 juga diguna oleh PGK.
Kendaraan Tempur
Untuk meningkatkan mobilitasnya, satuan khusus ini memiliki kendaraan lapis baja Commando V-150D dan GKN Sankey AT105 yang dilengkapi dengan senapan mesin M60E2 oleh Pasukan Gerak Umum sebagai kendaraan tempur didarat khususnya di kawasan perkotaan dan hutan serta mengubahsuai mobil polisi (Bahasa Inggris:Mobile Patrol Vehicle, MPV), trak, van dan bas sebagai mobil taktis. Bagi pertempuran maritim pula, unit ini dibekali dengan bot tempur, jet ski dan Marine Subskimmer (boat selam mini) untuk pengoperasian amfibi dan diperairan.
Sementara untuk kebutuhan operasi melalui udara, Pasukan Gerak Khas menggunakan pesawat angkut khusus jenis C-130 Hercules yang dipinjamkan dari Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (TUDM) dan pesawat udara milik Unit Udara PDRM sendiri seperti Cessna 206G, Cessna 208 Caravan 1 dan Pilatus Porter PC-6 bagi pengoperasian unit payung terjun dan HALO/HAHO serta helikopter jenis E-Squirrel AS-355 F2/AS-355N bagi tugas pengintaian, rappelling dan abseiling. Semua perlengkapan yang dimiliki, termasuk materi persenjataan, perlengkapan bantuan, latihan, logistis dan mobil-mobil angkut dan taktis Pasukan Gerak Khas PDRM ini sama persis dengan apa yang dimiliki oleh satuan khusus antiteroris Amerika Serikat dan Angkatan Tentara Malaysia.
Daftar Komando PGK
Pasukan Gerak Khas dikepalai oleh seorang Komando berpangkat Senior Assisten Commissioner II atau SAC II.
Nama
|
Tahun
|
Jabatan
|
Superintendan Polisi
G/640 M. Shanmugam
|
Komando pertama
|
|
Superintendan Polisi
G/3158 Ramli Abd Kadir
|
menggantikan Supt.
Shanmugam
|
|
Ajun Komisaris Besar
Polisi G/2827 Syed Mohd Munfaz Wafa Syed Subli Wafa
|
-
|
|
Ajun Komisaris Besar
Polisi G/3740 A Navaratnam
|
-
|
|
Deputi Superintendan
Polisi G/5439 Meor Chek Hussein Mahayuddin
|
Pemangku komando PGK
|
|
Ajun Komisaris Besar
Polisi G/3421 Mohd Yusof Harun
|
-
|
|
Ajun Komisaris Besar
Polisi G/3432 Haji Idris Haji Wahid
|
-
|
|
Ajun Komisaris Besar
Pertama Polisi G/5439 Dato' Meor Chek Hussien Mahayuddin
|
1997 Komsus 69 dan
Unit Tindak Khas digabungkan menjadi Pasukan Gerak Khas
|
|
Ajun Komisaris Besar
Kedua Polisi G/5096 Mohd Anuar Mohd Zain
|
-
|
|
Ajun Komisaris Besar
Kedua Polisi Roslan Mohd Yassin
|
yang merupakan
Deputi Direktur bagian Keselamatan Dalam Negeri/Ketenteraman Awam (KDN/KA),
bertukar ke Pahang menjadi
Kepala Kepolisian Negeri Pahang
|
|
Ajun Komisaris Besar
Kedua Polisi Mohd Rani Abd Rashid
|
yang merupakan
Deputi Direktur bagian Keselamatan Dalam Negeri/Ketenteraman Awam (KDN/KA)
|
|
Ajun Komisaris Besar
Kedua Polisi Muhammad Sabtu Osman
|
2006-
|
yang merupakan
Deputi Direktur bagian Keselamatan Dalam Negeri/Ketenteraman Awam (KDN/KA)
|
Kawasan OPerasional
Pusat operasi Pasukan Gerak Khas ini berpusat di Mabes PDRM Bukit Aman dan terbagi pada 2 kawasan yang ditugasi oleh 2 detasemen PGK ini.
Data kawasan tanggungjawab PGK
PGK Detasemen A - Unit Tindak Khas
|
PGK Detasemen B - Komando Khusus 69
|
Beberapa Operasi Yang Diketahui
- Penangkapan Anwar
Pada malam 16 Juli 2008 - Pasukan Gerak Khas Anti-teror Mabes PDRM Bukit Aman yang mengenakan balaclava (tutup kepala) menangkap pemimpin oposisi Malaysia, Dato' Sri Anwar Ibrahim karena tuduhan menyodomi asisten pribadi Anwar, Mohd Saiful Bukhari Azlan. Tuduhan itu mengulang hal yang sama pada 1998 ketika ia menjabat sebagai deputi perdana menteri sekaligus menteri keuangan. Anwar ditangkap pasukan khusus itu dan dibawa dengan mobil berkaca gelap ke markas polisi Kuala Lumpur. Harian The Star di Malaysia, menurut Direktur Divisi Kriminal Tindak Pidana Polisi, Komisaris Besar Polisi Dato Bakri Zinin, mengatakan, penangkapan pemimpin oposisi itu tidak dilakukan oleh satuan khusus anti-teror itu, tapi dilakukan oleh satuan SWAT divisi itu yang digelar Unit Tindak Cepat.
- Kecelakaan di Genting Sempah
Juli 2007 - Pasukan Gerak Khas Mabes PDRM bergabung dengan pasukan khusus 10 Bripa (Brigade Para), Resimen 22 Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan PASKAU TUDM bersama angkatan laut Amerika Serikat, Pasukan Gerak Umum PDRM, Renjer Perhutanan, Kantor Pertahanan Sipil (JPA3) serta warga sipil dikirim dalam tugas SAR 6 personel helikopter Sikorsky S-61 Nuri Angkatan Udara Malaysia (TUDM) yang mengalami kecelakaan di Genting Sempah, Pahang pada 13 Juli. Dan keenam personel AU telah tewas dalam kecelakaan sebelum pesawat udara itu ditemukan oleh Tim SAR.
- Operasi Subuh
3 hari kemudian setelah insiden pencurian senjata pada 20 Juli tahun 2000, suatu operasi yang di beri nama Ops Subuh dirancang. Satu detasemen PGK B dikepalai oleh Assisten Superintendent of Police (ASP) Abd Razak bin Mohd Yusuf bersama detasemen Angkatan Tentara Malaysia pimpinan Letnan Jenderal Zaini bin Mohamad Said dikirim ke Bukit Jenalek, Sauk, Perak untuk bertemu dengan kepala militan Al Ma'unah, Mohamad Amin bin Mohamad Razali. Kelompok ini berhasil membawa lari 95 pucuk M16, dua senapan serbu Steyr, empat senapan mesin serba guna (GPMG), lima pelontar granat, 26 bayonet, dan amunisi di pos militer Kuala Rui, Perak serta menyandera 4 orang yaitu 2 anggota kepolisian, seorang personel khusus Angkatan Darat Malaysia dan 1 warga sipil. Al-Ma'unah bertujuan memerangi kerajaan demokratis Malaysia, khususnya Yang di-Pertuan Agong dan menggantinya dengan sebuah negara Islam.
Mohamad Amin berserta pengikutnya diperintahkan untuk meletakkan senjata dan menyerah diri kepada pemerintah kerajaan Malaysia. Akan tetapi, sebelum usaha tersebut berhasil, Amin diberitakan mengacungkan senapan serbu M16/203 ke arah Zaini hingga Zaini beraksi menepis senapan tersebut sehingga menyebabkan tembakan dari senapan Amin meletus dan memulai terjadinya insiden baku tembak dihutan antara pengikut Al Ma'unah dengan pasukan khusus tentara dan polisi. Peristiwa berdarah ini menjadi saksi 2 korban tewas dari 4 sandera sebelum kelompok itu menyerahkan diri, yaitu seorang personel Pengawasan Khusus PDRM, Kopral Detektif Sanghadevan dan Truper Matthew anak Medan dari korps Grup Gerak Khas AD Malaysia disiksa hingga tewas oleh kelompok militan tersebut dan jasad keduanya dimakamkan bersama, sedangkan 2 orang sandera yang lain yaitu seorang anggota kepolisian, Sersan Mohd Shah Ahmad dan warga sipil, Jaafar Puteh dapat diselamatkan. Abdul Halim Ali, seorang anggota sekte Al Ma'unah tewas dalam baku tembak tersebut dan 29 anggota kelompoknya menyerah. Mohamad Amin, Zahit Muslim, Jemari Jusoh dan Jamaludin Darus divonis hukum gantung dan 16 pengikutnya yang lain dihukum penjara seumur hidup. 10 anggota lain kelompok tersebut yaitu Megat Mohamed Hanafi Ilias, Muhamad Nukhshah Bandi Che Mansor, Riduan Berahim, Azlan Abdul Ghani, Shahidi Ali dan Khairul Anuar Mohamed Ariffin dipenjara 10 tahun oleh Pengadilan Tinggi setelah mengaku salah kepada Yang di-Pertuan Agong di perbicaraan Senin bagi permohonan keringanan hukuman. Letnan Jenderal (Pensiun) Zaini Mohamad Said dan ASP Abd Razak Yusuf dianugerahi pin Seri Pahlawan Gagah Perkasa atas keberanian mereka dalam peristiwa tersebut.
- Ops Api Sawit 2
12 September 2002 - Mat Komando alias Ahmad Mohd. Arshad, 37, pimpinan kelompok penjahat “Geng 13” yang menjadi target buruan pihak berwajib sebagai perampok kelas kakap Malaysia karena terlibat dalam 52 rangkaian kejahatan perampokan bank berjumlah RM2.5 miliar di kawasan terpencil, selain perampokan terhadap saudagar kelapa sawit, penukar uang, rumah gadai, dan masyarakat, meloloskan diri di Kampung Hujung Keton, Pendang, Kedah.
Dari hasil informasi yang didapat oleh intelijen dan warga sipil, 10 polisi dari Pasukan Gerak Khas Anti-teror Mabes PDRM dan paramiliter Pasukan Gerak Umum menyerbu tempat persembunyian buronan penjahat Mat Komando.
Saat mengetahui kedatangan yang meneriakkan perintah supaya menyerah, Mat Komando langsung memulai tembakan. Dalam operasi besar dan penting pihak kepolisian yang dinamai Operasi Api Sawit 2 pada saat subuh 12 September 2002, menjadi akhir episode petualangan buronan nomor satu tersebut setelah ia tertembak mati pada bagian kepala dan rusuk kirinya. Polisi menyita 1 pucuk pistol Colt .45 serta 3 butir peluru, 1 pucuk pistol S&W .22 serta 2 butir peluru, 2 selongsong peluru dan uang sejumlah RM70,-. Kepala Kepolisian Negara Malaysia saat itu, Tan Sri Norian Mai menyatakan tewasnya penjahat buronan nomor satu itu menjadi suatu keberhasilan besar bagi polisi menyusul tewasnya empat lagi anggota Geng 13 dalam peristiwa tembak-menembak antara polisi dan 9 buronan dapat ditangkap dalam operasi yang bersandi Operasi Api Sawit 2 itu .
- Ops Api Laras
27 Desember 2002 - Pasukan Gerak Khas terlibat dalam operasi penangkapan Geng M16, kelompok penjahat yang masuk dalam daftar buronan nomor satu polisi yang terlibat dalam perampokan terhadap Bank of Tokyo pada tahun 1985 di samping 16 perampokan terhadap rangkaian kedai emas dan rumah gadai menyebabkan kerugian sejumlah RM21.28 miliar. Dilaporkan bahwa anggotanya adalah warga Tiongkok dan dilatih oleh ahlinya yang diduga kuat merupakan otak di belakang kelompok itu, Elvis Keh Jiang Long alias Ah Po, seorang mantan AD Singapura.
Baku menembak antara polisi dan Geng M16 di Taman Rekreasi Hutan Galla, Mantin, Negeri Sembilan menewaskan dua anggota Geng M16 termasuk pimpinan kelompoknya, Sum Wing Chang alias Sunny Chai. Sedangkan tangan kanannya Hew Yau serta rekannya Chang Kew Yin berhasil lolos dari penyergapan itu. Seorang polisi luka-luka dalam peristiwa itu.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti 1 pucuk senjata M16, 2 butir peluru, 1 pucuk pistol Colt .45 serta 16 butir peluru, 1 pucuk pistol Smith & Wesson, serta sejumlah amunisi dan selongsong peluru dalam mobil Proton Waja. Tanggal 28 Desember, Chang akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi di Jalan Keris, Taman Sri Tebrau, Johor Bahru dan menyita 1 pucuk pistol Norinco buatan China serta 3 butir peluru. Kepala Divisi Kriminal Tindak Pidana Mabes PDRM Bukit Aman, Komisaris Besar Polisi Datuk Salleh Mat Som (pensiun) menyatakan kini kepolisian Malaysia masih mencari kelompok Geng M16 yang lolos dari penyergapan termasuk mengirimkan personelnya ke Singapura dan Thailand untuk menumpasi Ah Po dan juga meminta bantuan dari Kepolisian Australia untuk mencari dan memburu Hew Soon Loong alias Hong Kong Chai, yang diduga melarikan diri ke negara itu.
- Geng Steyr tewas
18 Januari 2000 - Pasukan Gerak Khas terlibat dalam operasi menumpas Geng Steyr, kelompok penjahat yang dikepalai oleh seorang mantan anggota pasukan khusus bernama Mohd Hizan Jaafar bersama 5 orang anggotanya setelah melakukan perampokan di sebuah bank di Sri Serdang, Selangor dengan mempersenjatai diri dengan senapan serbu Steyr. Dalam operasi penangkapan ini, dua anggota kelompok termasuk Mohd Hizan dan Abu Hasan tewas di Kampung Melayu Majidee dan dua anak buahnya tewas di Plaza Tol Kempas, Johor Bahru dalam peristiwa tembak-menembak dengan polisi dan berhasil menyita 4 pucuk senapan serbu Steyr, 1 pucuk pistol Smith & Wesson .22, 1 laras shotgun Remington, 85 butir peluru 5.56 mm, tiga butir peluru .22, sejumlah selongsong peluru dan uang berjumlah RM291,000. Polisi turut melakukan operasi sandi memburu dua lagi tersangka penjahat lainnya.
- Penentangan Reformasi
Pada malam tanggal 20 September 1998, anggota tim anti-teroris Pasukan Gerak Khas Mabes PDRM Bukit Aman dikepalai Inspektur Kedua Mazlan melakukan penyergapan ke atas kediaman mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Anwar Ibrahim yang menyebabkan terberkasnya dia setelah 18 hari dipecat dari kabinet dan memulai gerakan reformasi atas Dato' Sri Dr Mahathir Mohamad bersama 100, 000 orang di Kuala Lumpur dan juga tuduhan karena kasus korupsi dan sodomi. 6 tahun kemudian yaitu 2004, dia dibebaskan oleh Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi.
Operasi-operasi lainnya
-Pada tahun 1998, Pasukan Gerak Khas bersama Grup Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia mengambil bagian dalam tugas khusus pasukan commonwealth 1998 di Stadium Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada tanggal 11 hingga 21 September 1998. Tugas satuan elite ini adalah keselamatan khusus dan kesiapan bagi operasi pembebasan sandera dan menjinakkan bahan peledak (jika gangguan dan teror dari kelompok teroris).
-PGK terlibat dalam operasi pembebasan sandera yang ditawan pemberontak militan Abu Sayaff di Pulau Sipadan dan Ligitan, Sabah dan bergabung dengan paramiliter PGA, Angkatan Tentera Malaysia serta tentara Filipina.
-Para personel PGK turut ambil bagian dalam tugas perlindungan terbuka melindungi kepala-kepala negara Islam sedunia saat sidang Organisasi Konferensi Islam (OIC) di Putrajaya pada 16 hingga 17 Oktober 2003.
-Pasukan Gerak Khas juga telah ikut dalam level internasional dengan pengiriman satuannya dalam Operasi Astute di Timor Leste bersama satuan elite AD Malaysia, yaitu 10 Para dan Grup Gerak Khas dan bergabung dengan pasukan perdamaian PBB yang dikepalai oleh Australia.
-Pada tahun 2005, PGK telah ditugaskan dalam perlindungan terbuka melindungi mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad saat mengadakan lawatan ke negeri Johor.
- Para personel PGK B juga turut dikerahkan ke Aceh dalam tugas search and rescue 700 personel Brimob POLRI yang hilang saat terjadi bencana tsunami.
Dibentuk : 20 Oktober 1997
Negara : Malaysia
Cabang : Kepolisian Kerajaan Malaysia
Tipe : Pasukan Operasi Khusus
Spesialis : Anti-teror dalam Negri dan penegakan hukum di Malaysia
Kekuatan : Diahasiakan
Bagian dari : Keselamatan dan Ketertiban Dalam Negeri
Markas : Mabes PDRM Bukit Aman, Kuala Lumpur, dan
Pusat Pelatihan PGK : Ulu Kinta, Perak
Julukan PGK :
- Detasemen A - UTK
- PGK Detasemen B - VAT 69
Moto :
- Warisan Darah Perwira - VAT 69,
- Tangkas Banteras Ganas - UTK
Warna Baret : Maroon / Perang
Hari jadi :
- 23 Oktober,
- 25 Maret (Ulangtahun Kepolisian Malaysia),
- 31 Agustus (Ulangtahun Dirgahayu Malaysia)
Sumber :
- en.wikipedia.org
- id.wikipedia.org
- wikiwand.com
- discoverelitepolice.com
- commons.wikimedia.org
- militerys.asia
- wikiwand.com
- discoverelitepolice.com
- commons.wikimedia.org
- militerys.asia
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT