Sukhoi Su-27 Flanker |
Sukhoi Su-27 Flanker |
Sukhoi Su-27 Flanker |
Sukhoi Su-27 Flanker |
Su-27 mempunyai sayap yang dipasang di bagian tengah badan pesawat dan berbentuk semidelta dengan ujung kotak. LERX memanjang di bawah dan depan akar sayap dengan dua mesin di dalam badan pesawat. Terdapat "air intakes" (saluran udara) berbentuk kotak dan "diagonally cut" (terpotong secara diagonal) yang terpasang di bawah sayap sepanjang samping bodi pesawat. Bodi pesawat dari saluran udara sampai ekor pesawat berbentuk segiempat . Hidung meruncing dan terdapat kanopi gelembung. Sirip ekor tertekuk ke belakang, tajam dengan ujung kotak dan terpasang di luar mesin. "Flats"-nya dipasang di tengah (mid-mounted), tertekuk ke belakang dan tajam. Mempunyai sistem "airbrakes" yang dipasang di atas bodi pesawat, di belakang kokpit
Sejarah
Sukhoi Su-27 Flanker |
Sukhoi Su-27 Flanker |
Sukhoi Su-27 Flanker |
Sukhoi Su-27 Flanker |
Pesawat tempur Su-27 mengalami desain ulang pada tahun 1972-1973 untuk dapat memenuhi persyaratan sesuai dengan masukan dari pihak militer. Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat dengan sayap delta T-10, yang terbang perdana pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO, Flanker-A.
Dua prototipe pertama Su-27 dilengkapi dengan mesin AL-21FZAI. Pengembangan T-10 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Musibah ini kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan berbagai modifikasi perancangan yang menghasilkan T-10S, yang terbang perdana pada 20 April 1981. Pesawat ini juga menemui banyak masalah, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981.
Pada bulan Mei 1978, program pengujian diperluas untuk mencakup prototipe kedua, T10-2. Tahun 1979, prototipe T10-3 dan T10-4 dibuat dengan sudah dilengkapi mesin AL-31F. Mesin turbofan AL-31F dibuat khusus oleh AM Lyulka untuk Su-27.
Disediakan tempat yang sangat lebar bagi mesin turbofan Lyulka AL-31F untuk alasan keamanan dan untuk menjamin aliran udara yang tidak terputus pada bukaan udara masuk. Ruangan yang tercipta di antara dua buah mesin tersebut juga memberikan daya angkat tambahan sehingga mengurangi beban sayap. Saluran penuntun yang bisa digerakan pada bukaan udara masuk memungkinkan pesawat mencapai kecepatan Mach 2+, dan membantu menjaga aliran udara mesin pada saat sudut alpha tinggi. Sebuah layar penyaring ditempatkan pada bukaan udara masuk untuk melindungi mesin dari partikel kotor saat lepas landas
Sukhoi Su-27 Flanker |
Pada tahun 1984, versi produksi pesawat ini (Su-27 atau Su-27S, dengan kode NATO Flanker-B) mulai dipakai AU Soviet , tetapi baru dipakai secara menyeluruh pada tahun 1986, karena sempat terhambat oleh masalah produksi. Pesawat ini dioperasikan oleh Pertahanan Antiserangan Udara Soviet (Voyska PVO) dan AU Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO adalah sebagai interseptor, menggantikan Sukhoi Su-15 dan Tupolev Tu-28. Dan pemakaiannya di VVS lebih difokuskan kepada interdiksi udara, dengan tugas menyerang pesawat tanker dan AWACS, yang merupakan aset penting angkatan udara NATO.
Pada bulan Juni 1989, Su-27 dan Su-27UB untuk pertama kalinya ditampilkan di luar negeri pada pameran kedirgantaraan Le Bourget. Pilot V.G. Pugachov dan Ye.I. Frolov mempertontonkan manuver unggul pesawat Sukhoi kepada masyarakat internasional. Sejak saat itu, Su-27 membuktikan tingkat pencapaian tertinggi dalam industri pesawat terbang Rusia.
Kesuksesan secara komersial di pasar global adalah bukti lain dari keunggulan jet tempur Su-27 . Sejak tahun 1991, fasilitas produksi di Komsomolsk-on-Amur dan Irkutsk telah memproduksi Su-27SK dan Su-27UBK, yaitu varian ekspor Su-27. Sejak tahun 1992 model ini telah diekspor ke China, Vietnam, Ethiopia dan Indonesia. Dan sejak tahun 1998, Su-27SK telah diproduksi dibawah lisensi di China dengan nama F/J-11 dan melakukan uji coba penerbangan yang pertama pada 16 Desember 1998.
Desain
Sukhoi Su-27 Flanker |
Su-27 merupakan pesawat operasional pertama Uni Soviet yang menggunakan sistem kontrol penerbangan ''fly by wire'', yang dikembangkan berdasarkan pengalaman OKB Sukhoi pada proyek pesawat pengebom Sukhoi T-4. Sistem ini dikombinasi dengan beban sayap yang relatif rendah dan kontrol penerbangan dasar yang kuat, sehingga menghasilkan pesawat yang luar biasa lincah, tetapi mudah dikendalikanl walaupun pada kecepatan sangat rendah dan sudut serang tinggi. Pada pameran dirgantara, pesawat ini sukses mendemonstrasikan kemampuan manuvernya dengan melakukan aksi "patukan kobra" (Pugachev's Cobra) atau pengereman dinamis - mempertahankan level penerbangan pada sudut serang 120°. Pengarah semburan jet juga sudah di uji coba dan sudah diterapkan pada model-model akhir yaitu Su-30MKI dan Su-37, memungkinkan pesawat untuk berbalik tajam dengan radius putar hampir nol, menggunakan teknik somersault vertikal ke gerakan pelurusan kembali dan mengambang terbatas dengan hidung pesawat menghadap keatas.
Versi maritim dari Flanker (dikenal dengan nama Su-33), menggunakan canard untuk daya angkat tambahan, mengurangi jarak lepas landas (sangat penting untuk beroperasi dari kapal induk tanpa sistem ketapel, Admiral Kuznetsov ). Canard ini juga digunakan pada beberapa varian seperti Su-30, Su-35, dan Su-37.
Kanopi Su-27UB.
Sebagai tambahan pada kelincahannya, Su-27 menggunakan volume internalnya yang besar untuk menyimpan bahan bakar dalam jumlah besar. Pada konfigurasi berlebih untuk jarak tempuh maksimum, pesawat ini mampu membawa 9.400 kg bahan bakar internal, bagaimanapun juga dengan beban seperti itu kemampuan manuvernya menjadi terbatas, dan beban normal adalah 5.270 kg.
Pesawat Su-27 dipersenjatai dengan sebuah kanon Gryazev-Shipunov GSh-30-1 kaliber 30 mm di pangkal sayapnya, dan mempunyai 10 cantelan senjata untuk tempat rudal dan senjata lainya. Standar persenjataan rudal untuk pertempuran udara ke udara adalah campuran dari rudal Vympel R-73 (AA-11 Archer) dan rudal Vympel R-27 (AA-10 'Alamo'). Senjata terakhir mempunyai versi jarak tempuh yang diperjauh dan model kendali inframerah. Varian Flanker yang lebih canggih seperti Su-30, Su-35, dan Su-37 juga bisa membawa rudal Vympel R-77 (AA-12 Adder).
Pesawat Su-27 mempunyai sebuah display kepala tegak berkontras tinggi yang bisa disetel dan incaran yang dipasang di helm, dan jika dipasangkan dengan rudal R-73 serta kelincahan pesawat yang sangat tinggi membuat Su-27 menjadi salah satu pesawat terbaik untuk pertempuran udara jarak dekat.
Radar Su-27 terbukti menjadi masalah besar dalam pengembangan Su-27. Permintaan awal dari Uni Soviet sangat ambisius dengan menginginkan kemampuan untuk menyergap multi target dan jarak pantau 200 km terhadap pesawat seukuran pengebom (RCS 16 meter persegi untuk sebuah Tu-16). Hal ini akan melampaui kemampuan deteksi radar APG-63 dari F-15 (sekitar 180 km untuk target ber-RCS 100 meter persegi) dan kemampuan radar Su-27 ini kira-kira setara dengan Zaslon phased array radar seberat 1 ton yang digunakan di pesawat MiG-31.
Pengalaman Tempur
Sukhoi Su-27 Flanker |
Salah satu pilot yang berhasil menembak jatuh lawan adalah Aster Tolossa, yang menjadi wanita Afrika pertama yang memenangi sebuah pertempuran udara.
Varian
Era Soviet
T10 ("Flanker-A")
T10
P-42
Su-27
Su-27s (Su-27 / "Flanker-B")
Su-27P (Su-27 / "Flanker-B")
Su-27UB ("Flanker-C")
Su-27S?
Su-27UBK
Su-27k ( Su-33 / "Flanker-D")
Su-27m ( Su-35 / Su-37 , Flanker-E / F)
Era Pasca Soviet
Su-27PD
Su-27PU ( Su-30 )
Su-30M / Su-30MK
J-11
Su-27SM (Flanker-B Mod 1.)
Su-27SKM
Su-27UBM
Su-27SM2
Su-27SM3
Su-32 (Su-27IB)
Su-27KUB
Su-35BM/Su-35S
Negara-negara Pengguna
Sekitar 680 Su-27 diproduksi oleh Uni Soviet, dan 400 digunakan oleh Rusia. Negara mantan Soviet yang memiliki pesawat ini adalah Ukraina dengan 60 pesawat, Belarusia dengan sekitar 25 pesawat, Kazakhstan dengan sekitar 30 dan sudah memesan 12 pesawat lagi, serta Uzbekistan dengan 25 buah pesawat.
Tiongkok menerima 26 Su-27 pada tahun 1991, dan mendapatkan 22 buah lagi pada 1995. Kemudian pada tahun 1998 mereka menandatangani kontrak untuk lisensi produksi 200 pesawat ini dengan nama Shenyang J-11. Vietnam memiliki 12 Su-27SK dan telah memesan 24 lagi. Ethiopia memiliki 8 Su-27A dan 2 Su-27U. Indonesia mempunyai 2 Su-27SK, 2 Su-30MK serta 3 SU-27SKM dan 3 SU-30MK2. Dan Angola telah menerima sekitar 8 Su-27/27UB. Meksiko berencana untuk membeli 8 Su-27s dan 2 pesawat latihan Su-27UB.
Amerika Serikat juga diperkirakan memiliki satu Su-27 Flanker-B dan satu Su-27UB. Tiga pesawat ini masuk sebagai registrasi sipil, dan salah satunya tiba di Amerika Serikat menggunakan pesawat Antonov-62.
Indonesia (TNI-AU) mulai menggunakan keluarga Sukhoi-27 pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30KI pada 1996. Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2 unit Sukhoi-27SK dan 2 unit Sukhoi-30MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata. Empat tahun kemudian pada acara MAKS 2007 di Moskwa, Departemen Pertahanan mengumumkan kontrak unruk pembelian 3 unit Sukhoi-27SKM dan 3 unit Sukhoi-30MK2 senilai 350 juta dolar AS
Berikut daftar negara pengguna SU-27 :
- Amerika Serikat
- Angola
- Belarus
- Eritrea
- Ethiopia
- Indonesia
- Kazakhstan
- Republik Rakyat China
- Rusia
- Ukraina
- Uzbekistan
- Vietnam
Spesifikasi (Sukhoi Su-27)
Ciri-ciri umum
Kru: Satu
Panjang: 21,9 m (72 ft)
Rentang sayap: 14,7 m (48 ft 3 in)
Leading edge sweep: 42°)
Tinggi: 5,93 m (19 ft 6 in)
Luas sayap: 62 m² (667 ft²)
Berat kosong: 16.380 kg (36.100 lb)
Berat isi: 23.000 kg (50.690 lb)
Berat maksimum saat lepas landas: 33.000 kg (62.400 lb)
Mesin: 2 × Lyulka AL-31F turbofan, masing-masing 122,8 kN (27.600 lbf)
Kinerja
Laju maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
Jangkauan: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi (800 mi pada ketinggian air laut, 2070 mi pada ketinggian yang tinggi)
Langit-langit batas: 18.500 m (60.700 ft)
Laju tanjak: 325 m/s (64.000 ft/min)
Beban sayap: 371 kg/m² (76 lb/ft²')
Dorongan/berat: 1,085
Persenjataan
1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
6 R-27, 4 R-73
Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500
AA-11 Archer / R-73
AA-10A/B/C/D/E Alamo-A/B/C/D/E / R-27R/T/RE/TE/AE
AS-16 Kickback SRAM/ Kh-15/C
Air bombs
KAB-500Kr
KAB-1500Kr
KAB-1500L / 1500F / 1500L-PR
KAB-500R
KAB-500KRU
ODAB-500
OEPS-27 Optronic sighting system for SU-27SK
AS-11 Kilter / Kh-58E
ZHUK Family Airborne Radars
Tipe Pesawat tempur superioritas udara (Su-27 Flanker-B)
Terbang perdana 20 Mei 1977
Diperkenalkan Desember 1984
Status aktif
Pengguna utama Rusia
Pengguna lain Aljazair, Angola, Belarusia, Cina, Eritrea, Ethiopia, India, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, Ukraina, Uzbekistan, Venezuela, Vietnam
Tahun produksi 1984 - kini
Jumlah produksi 680
Harga satuan US$35 juta
Varian :
- Su-30
- Su-33
- Su-34
- Su-35
- Su-37
- J-11
Sumber :
- en.wikipedia.org
- avion-de-combat.com
- airforce-technology.com
- tzimport.com
- theaviationist.com
- jeaf.com
- aereo.jor.br
- wp.scn.ru
- sinodefence.com
- pictures.4ever.eu
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT