Awal Karier
Lahir pada tanggal 1 Desember 1896, Georgy Konstantinovich Zhukov berasal dari keluarga petani di Strelkovka, Maloyaroslavets Raion, Kaluga Guberniya (sekarang Zhukovo Raion Kaluga Oblast), kemudian hijrah ke Moskow dan menjalani wajib militer di Tentara Kekaisaran Rusia tahun 1915. Saat Perang Dunia I, Zhukov dua kali mendapat anugerah medali penghargaan Salib Santo George dan dipromosikan pada jabatan opsir non-komisioner atas keberaniannya di medan perang.
Tidak lama setelah terjadinya Revolusi Oktober, dia ikut bergabung dengan Partai Bolshevik. Setelah sembuh dari penyakit tifus yang dideritanya, Zhukov ikut bertempur dalam perang saudara Rusia dari tahun 1918-1920, dan mendapatkan penghargaan Order of the Battle Red Banner atas keberhasilannya meredam pemberontakan rakyat yang dipicu oleh "Kaum Rusia Putih".
Tahun 1923 Zhukov diangkat sebagai komandan yang mengepalai sebuah resimen, dan pada tahun 1930 memimpin sebuah brigade. Zhukov sangat tertarik dengan teori pertempuran baru, yaitu pertempuran lapis baja (armoured warfare). Zhukov selamat dari "Pembantaian Besar-Besaran Stalin (Great Purge) yang terjadi di kalangan Tentara Merah pada tahun 1937-1938.Tahun 1938, Zhukov ditunjuk untuk memimpin Pasukan Soviet-Mongolia Pertama dan terlbat dalam pertempuran melawan tentara Kwantung milik Jepang di perbatasan antara Mongolia dengan Manchukuo yang dikuasai Jepang. Pertempuran tersebut mencapai puncaknya pada pertempuran Halhin Gol, dan kemudian Zhukov meminta bantuan dalam skala besar, pada 15 Agustus 1939, Zhukov melancarkan serangan frontal ke pihak Jepang dan berhasil memukul mundur dua brigade tank Jepang dalam manuver yang dinilai berani dan membuahkan hasil, kemudian memerintahkan pasukannya untuk meju dan mengapit musuh dari dua sisi dengan didukung oleh pasukan infantri dan artileri, dua grup tempur mobil berhasil mengepung Pasukan Jepang Keenam serta merebut tempat logistik dan suplai Pasukan Jepang dan mengalahkan pasukan Jepang dalam waktu kurang dari seminggu. Atas kemenangannya tersebut, Zhukov dianugerahi medali penghargaan Pahlawan Uni Soviet, dan pada saat yang bersamaan, Perang Dunia II baru saja dimulai. Zhukov mengenalkan metode metode pertempuran dengan mengandalkan pasukan lapis baja gerak cepat pada Uni Soviet maupun Sekutu Barat, tetapi tidak begitu ditanggapi, dan akibatnya Serangan kilat yang dilancarkan oleh Nazi Jerman pada Perancis tahun 1940 tak terelakkan dan Perancis kalah telak dalam hitungan hari.
Tahun 1940, Zhukov mendapat promosi pada Jabatan Jenderal dan langsung menjadi Kepala Staf Tentara Merah pada Januari-Juli 1941 sebelum akhirnya digantikan oleh Marsekal Boris Shaposhnikov karena pertentangan dalam beberapa hal dengan Josef Stalin.
Perang Dunia II
Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet pada Juni 1941, Zhukov tidak segan mengkritik Stalin serta para petinggi militer lainnya, dan akibatnya Zhukov dilepas dari jabatan semula kemudian dikirim ke Distrik Militer Leningrad untuk menyusun pertahanan kota tersebut, dan pada musim gugur tahun 1941 berhasil memukul mundur laju gerakan tentara Jerman di selatan Leningrad.
Oktober 1941, pasukan Nazi makin mendekati kota Moskow, Zhukov ditunjuk menggantikan posisi Semyon Timoshenko untuk memimpin pasukan front pusat dan ditunjuk untuk mengatur pertahanan kota Moskow. Zhukov juga mengatur pengiriman pasukan dari Rusia Timur Jauh, dimana terdapat AD Soviet dalam jumlah masif. Serangan balasan Soviet pada Desember 1941 berhasil menghancurkan pasukan Nazi dan menjauhkan mereka dari ibukota Soviet.
Josef Stalin pada saat itu sangat menghargai Zhukov karena keberhasilannya di berbagai medan pertempuran serta kejujuran dan keterbukaannya dalam menyampaikan pendapat.
"Kadang, Zhukov tak bisa dikontrol. Tetapi, dia berhasil dengan caranya sendiri di medan tempur," ujar Stalin memuji ilmu militer Zhukov.
Bertolak belakang dengan Hitler yang sering membungkam dan menyingkirkan para Jenderal yang berani memprotes rencananya, Stalin bisa menerima kritik dan pendapat dari Para Jenderalnya.
Pada tahun 1942, Zhukov diangkat menjadi Wakil Kepala Komandan Lapangan dibawah kepemimpinan Vasilievsky, dan dikirim ke front barat daya untuk memegang kendali atas pertahanan kota Stalingrad. Selama bertugas di Stalingrad, Zhukov menghabiskan banyak waktu untuk melancarkan serangan-serangan di Rzhev, Sychevka dan Vyazma, sehingga dijuluki "Si Pelumat Daging Rzhev".
Zhukov mengklaim bahwa segala usahanya selama di Stalingrad sukses, yang menyebabkan Stalin berpendapat soal tindakan Zhukov:
"Berlawanan dengan klaim Zhukov, dia sama sekali tidak berkaitan dengan rencana penaklukan pasukan Jerman di Stalingrad; karena rencana tersebut dikembangkan dan mulai dijalankan pada musim dingin 1942, dan saat itu Zhukov sedang bertempur di front lain yang jauh dari Stalingrad."
Pada Januari 1943, Zhukov membuat rencana serangan untuk menerobos blokade pasukan Nazi Jerman pada kota Leningrad. Zhukov juga menjadi koordinator STAVKA pada pertempuran Kursk, Juli 1943, dan memainkan peranan penting dalam perencanaan pertempuran defensif Soviet dan operasi-operasi ofensif yang menghasilkan sukses besar. Pertempuran Kursk menjadi kekalahan besar pertama Jerman pada musim panas itu, dan muncul klaim bahwa pertempuran Kursk sama menentukannya dengan pertempuran di Stalingrad.
Atas kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov, Zhukov menggantikannya dan pada Januari 1944 sukses mengakhiri kepungan pasukan Nazi atas kota Leningrad. Zhukov juga memimpin laju pasukan Soviet tahun 1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada tahun 1945, dan pada bulan April 1945 berhasil merebut kota Berlin dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan militer Soviet yang paling berjasa dalam perang melawan Nazi Jerman, pada tahun 1945 Zhukov ditunjuk menjadi inspektur pada "Parade Kemenangan" di Lapangan Merah, Moskow. Jenderal Eisenhower, panglima tertinggi sekutu di front Eropa Barat adalah seorang pengagum Zhukov. Dan tak lama setelah kemenangan Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman, Jenderal Eisenhower bersama Zhukov mengunjungi berbagai tempat di Uni Soviet.
Karier Pasca Perang
Akibat popularitasnya sebagai pahlawan perang dan tokoh militer, Zhukov dianggap makin berbahaya oleh Stalin dan pada Tahun 1947, Zhukov ditugaskan di distrik militer Odessa, jauh dari kota Moskow.
Setelah meninggalnya Stalin pada tahun 1953, Zhukov kembali ke Moskow dan menjadi Deputi Menteri Pertahanan pada tahun 1953, dan pada tahun 1955 menjadi Menteri Pertahanan.
Tahun 1953, Zhukov mendukung keputusan Partai Komunis Soviet Pasca Stalin untuk menangkap dan mengeksekusi Lavrenty Beria, Kepala Kepolisian Negara Soviet pada waktu itu. Pada tahun 1956, sebagai Menteri Pertahanan Uni Soviet, Zhukov juga ikut bertanggung jawab atas invasi Uni Soviet ke Hungaria, karena dia yang mengusulkan invasi tersebut kepada Nikita Kruschev, dan pada tahun 1957 Zhukov ikut mendukung Nikita Kruschev dalam persaingan politis dengan para opsisi yang konservatif, yang dikenal dengan sebutan "Grup Anti Partai" yang dipimpin oleh Vyacheslav Molotov. Pidato yang diucapkan Zhukov pada rapat pleno Komite Pusat sangat berpengaruh dengan secara langsung mendukung program DeStalinisasi yang dilakukan oleh Nikita Kruschev dan menentang para Stalinis.
Juni 1957, Zhukov diangkat menjadi anggota presidium komite pusat partai komunis Uni Soviet. Dalam hal kebijakan militer, Zhukov mempunyai ketidakcocokan dengan Nikita Kruschev, karena Kruschev berniat mengurangi jumlah personel AD dan AL Uni Soviet dan mematok kekuatan nuklir strategis sebagai fokus utama kemiliteran Uni Soviet, hal itu agar lebih banyak sumber daya manusia maupun SDA di Soviet dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Soviet. Akhirnya Zhukov diberhentikan dari jabatannya dan dikeluarkan dari komite pusat partai komunis Uni Soviet. Dalam memoirnya, Khrushchev mengklaim bahwa dia percaya Zhukov merencanakan suatu kudeta terhadap dirinya.
Setelah Kruschev lepas kekuasaannya pada Oktober 1964, pemimpin baru Uni Soviet, Leonid Brezhnev serta Aleksei Kosygin memakai Zhukov lagi walaupun bukan untuk menduduki kembali semua jabatannya dahulu.
Penghargaan
Atas jasa-jasanya, Zhukov mendapat berbagai macam penghargaan, diantaranya empat kali dianugerahi "Hero of the Soviet Union", menyamai rekor Leonid Brezhnev. Zhukov juga menerima gelar "Order of Victory" dan dianugerahi penghargaan "Virtuti Militari" dari Polandia.
Sampai dengan wafatnya pada tanggal 18 Juni 1974 dalam usia 78 Tahun, Zhukov menjadi figur yang populer di Uni Soviet dan dimakamkan dengan upacara kemiliteran penuh penghormatan.
Asteroid 2132 yang ditemukan oleh para astronom Soviet kemudian diberi nama Zhukov. Pada 1995, sewaktu perayaan Ulang Tahun Zhukov ke-100, Pemerintahan Federasi Rusia membuat 2 jenis penghargaan baru, yakni Zhukov Order dan Zhukov Medal.
(Sumber : Majalah Defender Tahun I No. 07 Mei 2006, id.wikipedia.org)
Georgy Konstantinovich Zhukov (Sumber Gbr. forum.axishistory.com) |
Georgy Konstantinovich Zhukov |
Tahun 1923 Zhukov diangkat sebagai komandan yang mengepalai sebuah resimen, dan pada tahun 1930 memimpin sebuah brigade. Zhukov sangat tertarik dengan teori pertempuran baru, yaitu pertempuran lapis baja (armoured warfare). Zhukov selamat dari "Pembantaian Besar-Besaran Stalin (Great Purge) yang terjadi di kalangan Tentara Merah pada tahun 1937-1938.Tahun 1938, Zhukov ditunjuk untuk memimpin Pasukan Soviet-Mongolia Pertama dan terlbat dalam pertempuran melawan tentara Kwantung milik Jepang di perbatasan antara Mongolia dengan Manchukuo yang dikuasai Jepang. Pertempuran tersebut mencapai puncaknya pada pertempuran Halhin Gol, dan kemudian Zhukov meminta bantuan dalam skala besar, pada 15 Agustus 1939, Zhukov melancarkan serangan frontal ke pihak Jepang dan berhasil memukul mundur dua brigade tank Jepang dalam manuver yang dinilai berani dan membuahkan hasil, kemudian memerintahkan pasukannya untuk meju dan mengapit musuh dari dua sisi dengan didukung oleh pasukan infantri dan artileri, dua grup tempur mobil berhasil mengepung Pasukan Jepang Keenam serta merebut tempat logistik dan suplai Pasukan Jepang dan mengalahkan pasukan Jepang dalam waktu kurang dari seminggu. Atas kemenangannya tersebut, Zhukov dianugerahi medali penghargaan Pahlawan Uni Soviet, dan pada saat yang bersamaan, Perang Dunia II baru saja dimulai. Zhukov mengenalkan metode metode pertempuran dengan mengandalkan pasukan lapis baja gerak cepat pada Uni Soviet maupun Sekutu Barat, tetapi tidak begitu ditanggapi, dan akibatnya Serangan kilat yang dilancarkan oleh Nazi Jerman pada Perancis tahun 1940 tak terelakkan dan Perancis kalah telak dalam hitungan hari.
Georgy Konstantinovich Zhukov (Sumber Gbr. tnol.co.id) |
Perang Dunia II
Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet pada Juni 1941, Zhukov tidak segan mengkritik Stalin serta para petinggi militer lainnya, dan akibatnya Zhukov dilepas dari jabatan semula kemudian dikirim ke Distrik Militer Leningrad untuk menyusun pertahanan kota tersebut, dan pada musim gugur tahun 1941 berhasil memukul mundur laju gerakan tentara Jerman di selatan Leningrad.
Oktober 1941, pasukan Nazi makin mendekati kota Moskow, Zhukov ditunjuk menggantikan posisi Semyon Timoshenko untuk memimpin pasukan front pusat dan ditunjuk untuk mengatur pertahanan kota Moskow. Zhukov juga mengatur pengiriman pasukan dari Rusia Timur Jauh, dimana terdapat AD Soviet dalam jumlah masif. Serangan balasan Soviet pada Desember 1941 berhasil menghancurkan pasukan Nazi dan menjauhkan mereka dari ibukota Soviet.
Josef Stalin pada saat itu sangat menghargai Zhukov karena keberhasilannya di berbagai medan pertempuran serta kejujuran dan keterbukaannya dalam menyampaikan pendapat.
"Kadang, Zhukov tak bisa dikontrol. Tetapi, dia berhasil dengan caranya sendiri di medan tempur," ujar Stalin memuji ilmu militer Zhukov.
Bertolak belakang dengan Hitler yang sering membungkam dan menyingkirkan para Jenderal yang berani memprotes rencananya, Stalin bisa menerima kritik dan pendapat dari Para Jenderalnya.
Pada tahun 1942, Zhukov diangkat menjadi Wakil Kepala Komandan Lapangan dibawah kepemimpinan Vasilievsky, dan dikirim ke front barat daya untuk memegang kendali atas pertahanan kota Stalingrad. Selama bertugas di Stalingrad, Zhukov menghabiskan banyak waktu untuk melancarkan serangan-serangan di Rzhev, Sychevka dan Vyazma, sehingga dijuluki "Si Pelumat Daging Rzhev".
Zhukov mengklaim bahwa segala usahanya selama di Stalingrad sukses, yang menyebabkan Stalin berpendapat soal tindakan Zhukov:
"Berlawanan dengan klaim Zhukov, dia sama sekali tidak berkaitan dengan rencana penaklukan pasukan Jerman di Stalingrad; karena rencana tersebut dikembangkan dan mulai dijalankan pada musim dingin 1942, dan saat itu Zhukov sedang bertempur di front lain yang jauh dari Stalingrad."
Pada Januari 1943, Zhukov membuat rencana serangan untuk menerobos blokade pasukan Nazi Jerman pada kota Leningrad. Zhukov juga menjadi koordinator STAVKA pada pertempuran Kursk, Juli 1943, dan memainkan peranan penting dalam perencanaan pertempuran defensif Soviet dan operasi-operasi ofensif yang menghasilkan sukses besar. Pertempuran Kursk menjadi kekalahan besar pertama Jerman pada musim panas itu, dan muncul klaim bahwa pertempuran Kursk sama menentukannya dengan pertempuran di Stalingrad.
Atas kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov, Zhukov menggantikannya dan pada Januari 1944 sukses mengakhiri kepungan pasukan Nazi atas kota Leningrad. Zhukov juga memimpin laju pasukan Soviet tahun 1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada tahun 1945, dan pada bulan April 1945 berhasil merebut kota Berlin dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan militer Soviet yang paling berjasa dalam perang melawan Nazi Jerman, pada tahun 1945 Zhukov ditunjuk menjadi inspektur pada "Parade Kemenangan" di Lapangan Merah, Moskow. Jenderal Eisenhower, panglima tertinggi sekutu di front Eropa Barat adalah seorang pengagum Zhukov. Dan tak lama setelah kemenangan Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman, Jenderal Eisenhower bersama Zhukov mengunjungi berbagai tempat di Uni Soviet.
Karier Pasca Perang
Georgy Konstantinovich Zhukov (Sumber Gbr. ls.pushkininstitute.ru) |
Setelah meninggalnya Stalin pada tahun 1953, Zhukov kembali ke Moskow dan menjadi Deputi Menteri Pertahanan pada tahun 1953, dan pada tahun 1955 menjadi Menteri Pertahanan.
Tahun 1953, Zhukov mendukung keputusan Partai Komunis Soviet Pasca Stalin untuk menangkap dan mengeksekusi Lavrenty Beria, Kepala Kepolisian Negara Soviet pada waktu itu. Pada tahun 1956, sebagai Menteri Pertahanan Uni Soviet, Zhukov juga ikut bertanggung jawab atas invasi Uni Soviet ke Hungaria, karena dia yang mengusulkan invasi tersebut kepada Nikita Kruschev, dan pada tahun 1957 Zhukov ikut mendukung Nikita Kruschev dalam persaingan politis dengan para opsisi yang konservatif, yang dikenal dengan sebutan "Grup Anti Partai" yang dipimpin oleh Vyacheslav Molotov. Pidato yang diucapkan Zhukov pada rapat pleno Komite Pusat sangat berpengaruh dengan secara langsung mendukung program DeStalinisasi yang dilakukan oleh Nikita Kruschev dan menentang para Stalinis.
Juni 1957, Zhukov diangkat menjadi anggota presidium komite pusat partai komunis Uni Soviet. Dalam hal kebijakan militer, Zhukov mempunyai ketidakcocokan dengan Nikita Kruschev, karena Kruschev berniat mengurangi jumlah personel AD dan AL Uni Soviet dan mematok kekuatan nuklir strategis sebagai fokus utama kemiliteran Uni Soviet, hal itu agar lebih banyak sumber daya manusia maupun SDA di Soviet dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Soviet. Akhirnya Zhukov diberhentikan dari jabatannya dan dikeluarkan dari komite pusat partai komunis Uni Soviet. Dalam memoirnya, Khrushchev mengklaim bahwa dia percaya Zhukov merencanakan suatu kudeta terhadap dirinya.
Setelah Kruschev lepas kekuasaannya pada Oktober 1964, pemimpin baru Uni Soviet, Leonid Brezhnev serta Aleksei Kosygin memakai Zhukov lagi walaupun bukan untuk menduduki kembali semua jabatannya dahulu.
Georgy Konstantinovich Zhukov (Sumber Gbr. twitter.com) |
Penghargaan
Atas jasa-jasanya, Zhukov mendapat berbagai macam penghargaan, diantaranya empat kali dianugerahi "Hero of the Soviet Union", menyamai rekor Leonid Brezhnev. Zhukov juga menerima gelar "Order of Victory" dan dianugerahi penghargaan "Virtuti Militari" dari Polandia.
Sampai dengan wafatnya pada tanggal 18 Juni 1974 dalam usia 78 Tahun, Zhukov menjadi figur yang populer di Uni Soviet dan dimakamkan dengan upacara kemiliteran penuh penghormatan.
Asteroid 2132 yang ditemukan oleh para astronom Soviet kemudian diberi nama Zhukov. Pada 1995, sewaktu perayaan Ulang Tahun Zhukov ke-100, Pemerintahan Federasi Rusia membuat 2 jenis penghargaan baru, yakni Zhukov Order dan Zhukov Medal.
(Sumber : Majalah Defender Tahun I No. 07 Mei 2006, id.wikipedia.org)
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT