Hermann-Bernhard Ramcke |
Adalah seorang Jenderal yang ikut aktif dalam membesarkan
Fallschirmjäger, Pasukan LINUD NAZI Jerman era Perang Dunia II dan berperan dalam memimpin operasi lintas
udara untuk merebut Pulau Kreta, Yunani tahun 1941. Atas jasa serta
keberaniannya, Ramcke menjadi salah satu dari hanya 27 orang penerima “Ritterkreuz
mit Eichenlaub, Schwerten und Brillianten” penghargaan yang prestisius dalam jajaran
Pasukan Nazi Jerman.
Hermann-Bernhard Ramcke lahir pada
24 Januari 1889 di Schleswig dari sebuah keluarga keturunan petani. Saat
berusia 16 tahun, ia memilih menjadi tentara dan mendaftar sebagai kadet
Angkatan Laut Jerman dan diterima
sebagai Schiffsjunge (Ship’s Boy) dan penugasan pertamanya di kapal latih
Stosch dan kapal latih Moltke. Setelah dua tahun menimba ilmu dan pengalaman di
kapal latih itu, Ramcke menerima promosi menjadi anak buah kapal dan ditugaskan
pada kapal penjelajah ringan Medusa tahun 1907, dan setahun kemudian mendapat
kesempatan untuk mengikuti pendidikan sekolah artileri Angkatan Laut di
Sonderburg, dan diselesaikan hampir bersamaan dengan kenaikan pangkatnya
menjadi tamtama pelaut pada 1909. Hingga
pecah Perang Dunia I, Ramcke telah empat kali berpindah tugas mulai dari kapal
penjelajah Undine, Blücher, Wettin
serta kapal penjelajah lapis baja Prinz
Adelbert , dan pada awal Perang Dunia I, Ramcke mengikuti kursus
singkat pada Sekolah Calon Perwira
Geladak dan Perwira Teknik Kapal, dan meneruskan dinasnya di kapal penjelajah
lapis baja Prinz Adelbert setelah
menamatkan kursus singkat tersebut. Tahun 1915 meraih promosi menjadi bintara
laut dan ditugaskan menjadi salah satu komandan regu di kompi ke-12 pada
Resimen Matrose ke-2 yang diterjunkan ke Flanders, Belgia. Pasukan ini terdiri
dari prajurit infanteri, marinir dan artileri yang bertugas merebut wilayah
pantai Belgia dan gerak maju pasukan AD Jerman. Saat terlibat pertempuran
selama sekitar 36 jam di daerah Rodeport pada April 1916, Ramcke terluka cukup
parah akibat terkena serpihan granat dan dilarikan ke rumah sakit. Atas
keberaniannya tersebut, ia mendapat penghargaan Iron Cross 2nd Class.
Hermann-Bernhard Ramcke |
Dalam masa pemulihan akibat
lukanya tersebut, kembali ia meraih penghargaan Iron Cross 1st Class yang langsung disematkan oleh Komandan Resimen
Matrose ke-2, Oberst Von Reck, sekaligus
menerima kenaikan pangkat sebagai deputi perwira. Tahun 1917 ia ditugaskan
kembali menjadi Komandan Peleton pada Batalyon Pasukan Pemukul Marinir dan
terlibat dalam pertempuran di Dixmude, St. Joris, The Gent-Bruges Canal dan
Leischoot. Pada pertempuran di Leischoot ia sebenarnya mendapat rekomendasi untuk meraih penghargaan
Knight Cross, tetapi dibatalkan karena Jerman menandatangani gencatan senjata
pada November 1918, saat PD I berakhir, Ramcke masih terbaring di rumah sakit
akibat luka pada pertempuran di Leischoot. Sebagai penghargaan, ia hanya
mendapat percepatan kenaikan pangkat dari Leutnant der Marine-Infanterie
(setara Letnan Dua Marinir) menjadi Oberleutnant der Marine-Infanterie (setara Letnan Satu
Marinir).
Ramcke mulai bertugas kembali
pada awal 1919 di Batalyon yang berkedudukan di Kiel, menjadi komandan kompi
dai satuan Freikorps “Von Brandis” yang dipimpin oleh Hauptmann Corpt Von
Brandis dan ikut ambil bagian dalam kampanye di wilayah Baltik (Latvia,
Lithuania dan Estonia) sampai akhir tahun 1919.
Awal 1920 Ramcke dipindah tugas
ke Angkatan Darat Jerman dan menjadi komandan peleton di Resimen Reichswehr-Schϋtzen
ke-1 pada Brigade Reichswehr ke-1. Setahun kemudian dipindah ke Resimen Infanteri
Prussia ke-1 menjadi perwira operasi dan perwira perhubungan , dan karirnya di
perhubungan berlanjut setelah ia menamatkan kursus singkat perwira perhubungan
di Jüterborg, Juni 1921. Tahun 1927 naik pangkat sebagai Hauptmann (setara
Kapten) dan memperoleh jabatan sebagai komandan kompi 11 di Resimen Infanteri
Prussia ke 2, dan tahun 1934 mendapat promosi sebagai Komandan Batalyon ke-3
pada Resimen Infanteri “Allenstein” dengan pangkat Mayor, dan tahun berikutnya dipercaya
sebagai Komandan Batalyon ke-2 pada Resimen Infanteri ke-3.
Sebelum pecah PD II, Ramcke
yang telah berpangkat Oberstleutnant (setara Letnan Kolonel) sempat bertugas
menjadi instruktur di Heeresdienststelle (Pusat Komando Angkatan Darat Jerman)
di Breslau, menjadi perwira staf di Pusat Pendidikan Pasukan di Groβborn dan
menjadi Komandan Pusat Pendidikan Pasukan di Zeithain bei Riesa. Ketika Pasukan
Nazi Jerman menginvasi Polandia September 1939, Ramcke sedang bertugas sebagai
perwira pada Korps Infanteri Mekanis ke-22 (General der Kavalerie Ewald von
Kleist Mechanized Army Corps XXII), dan memimpin pasukan ke wilayah Maglerow, Polandia
dan berhasil merampas beberapa unit kendaraan, persenjataan serta amunisi dari
satu kompi pasukan Polandia yang menyerah , sehingga awal 1940 ia dipromosikan
menjadi Komandan Resimen Infanteri ke-401 yang berada dibawah komando Divisi
Infanteri ke-170.
KARIR DI FALLSCHIRMTRUPPE
Agustus 1940, Ramcke resmi
dipindahkan ke Luftwaffe, Angkatan Udara Jerman dengan pangkat Oberst (setara Kolonel)
seiring dengan penugasannya secara rangkap sebagai perwira menengah di Divisi
Flieger ke-7 dan menjadi perwira instruktur di Parachute School III,
Braunschweig-Broitzem. Pada saat itu Ramcke baru saja meraih wing dan badge kualifikasi
para di usia ke 51 saat resmi bergabung dengan Fallschimtruppe (Pasukan Payung
AU Jerman).
Divisi Flieger ke-7 merupakan
divisi payung Linud pertama yang dibentuk AU Jerman tahun 1938 dan dipimpin oleh Mayor
Jenderal Kurt Student, yang dikenal
sebagai “Bapak Pasukan Payung Jerman”atas jasanya merintis pembentukan pasukan
tersebut. Divisi ini terdiri dari Resimen Para ke-1 dan Resimen Para ke-2.
Menjelang akhir tahun 1940 Ramcke ditarik menjadi perwira staf pada Resimen 1
Fallschimjäger dan ikut serta dalam program pengembangan senjata untuk para
personel pasukan payung tersebut. Ditengah tugasnya sebagai Komandan Pusat
Pendidikan dan Latihan XI Flieger-Korps, Ramcke ditugaskan untuk memimpin
Resimen 1 Fallschimjäger sebagai kekuatan penyerbu dalam Operasi Mercury untuk
Merebut Pulau Kreta, Yunani pada Mei 1941.
Hermann-Bernhard Ramcke di Pulau Kreta, Yunani 1941 |
Sepulangnya dari Yunani, Ramcke yang
telah berpangkat Mayor Jenderal diminta untuk membantu sebagai perwira tinggi
instruktur pada Divisi Pasukan Payung Italia yang merencanakan invasi gabungan
ke Malta bersama Fallschimjäger yang bertajuk Operasi Hercules. Fallschimjäger juga membentuk brigade khusus
bersifat ad-hoc dengan anggota para personel elit veteran Operasi Mercury untuk diterjunkan dalam Operasi Hercules. Brigade ini bernama Fallschimjäger-Brigade 1 atau Fallschimjäger-Brigade
Ramcke karena dipimpin oleh Mayor
Jenderal Hermann-Bernhard Ramcke. Pasukan ini terdiri dari empat jäger Battalion (Batalyon Pemburu), satu
Batalyon Artileri Medan, satu Kompi Senjata Anti-Tank dan satu Peleton Perhubungan
dan Zeni. Tetapi Operasi Hercules batal digelar, dan April 1942 Ramcke bersama
brigadenya diterjunkan ke Afrika menjadi
Counterpart dari Deutsches Afrika Korps pimpinan Generalfeldmarschall
Erwin Rommel yang sukses dalam gerakan ofensif di wilayah Gazala.
Inspeksi terakhir Fallschirmjäger-Brigade Ramcke sebelum diberangkatkan ke Afrika |
Fallschimjäger-Brigade Ramcke kemudian dikenal sebagai Fallschimjäger-Brigade Afrika, karena
bertempur di front Afrika dan menjadi lawan tangguh bagi Pasukan SAS Inggris
dan sukses dalam posisi defensif di El Alamein dan menjadi ujung tombak untuk
menembus pertahanan pasukan Inggris di dekat Terusan Suez. Ramcke mendapat
Julukan “Vater Ramcke” atau “Papa Ramcke” dari anak buahnya karena
kepribadiannya yang hangat dan menghargai anak buah. Setelah selesai di Afrika,
November 1942 Ramcke ditarik kembali ke Jerman dan Fallschimjäger-Brigade
Afrika dipimpin oleh Oberstleutnant Hans Kroh dan berganti nama menjadi
Luftwaffen-jäger-Brigade 1. Hans Kroh adalah komandan di Batalyon di brigade ini saat Ramcke
menjadi komandannya. Atas jasa dan pengabdiannya di Afrika, Ramcke menerima
penghargaan Ritterkreuz mit Eichenlaub (Knight Cross with Oakleaves)yang
langsung disematkan oleh Hitler sendiri dan kemudian pangkatnya naik menjadi Generalleutnant (Letnan Jenderal)
Juli 1943, pemimpin Italia Benito Mussolini diganti oleh Marshal Pietro Badoglio, menimbulkan
ketidak pastian sikap Italia untuk terus berperang atau menyerah pada Sekutu,
dan Komando tertinggi Pasukan Nazi Jerman memutuskan melakukan rencana kontinjensi
dengan mengirimkan militernya untuk mencegah Italia berpihak pada Sekutu. Salah
satu pasukan yang diturunkan ke Italia adalah 2nd Fallschimjäger-Division dipimpin oleh Generalleutnant Ramcke, yang tiba bersama pasukannya di dekat Roma
menjelang akhir Juli 1943 dan mengamankan wilayah sekitar Roma bersama 3rd Panzer Grenadier Division pimpinan Generalleutnant Fritz-Hubert Graeser.
Pada 8 September 1943 diumumkan
gencatan senjata antara Italia dengan sekutu, maka Ramcke bersama pasukannya
ditugaskan ambil bagian dalam Operasi
Axis untuk mengamankan dan menguasai wilayah Italia. 2nd Fallschimjäger-Division mendapatkan perlawanan dari Korps
Infanteri Mekanis dipimpin Jenderal Giacomo Carboni yang mempertahankan kota
Roma, setelah Ramcke berhasil menembus pertahanan kota Roma, Ramcke dan
pasukannya berhadapan dengan Pasukan sekutu yang baru saja diterjunkan ke Italia.
Akhir September 1943 Ramcke mengalami kecelakaan
kendaraan akibat serangan pesawat pembom Pasukan Sekutu dan harus menyerahkan
jabatan sebagai pimpinan 2nd Fallschimjäger-Division
kepada Mayor Jenderal Walter Barenthin, dan segera diterbangkan ke Dresden
untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Saat pemulihan kesehatan, ia
menerbitkan buku memoarnya yang berisi
kisah perjalanan karirnya sejak mulai bergabung dengan Angkatan Laut Jerman
saat masih remaja hingga mendapatkan penghargaan Knight Cross with Oakleaves
atas prestasinya di front Afrika. Setelah pulih, pada Februari 1944 Ramcke memimpin kembali 2nd Fallschimjäger-Division yang baru saja kembali dari Rusia dan
mengalami reorganisasi dan konsolidasi kekuatan di Wahn, kota dekat KÖln.
Akhir Perang Dunia
II
6 Juni 1944, Pasukan Sekutu
berhasil mendarat di Normandia, dan oleh Komando Ttertinggi Pasukan Nazi,
Ramcke diperintah untuk mempertahankan Brest, sebuah kota pelabuhan strategis,
terletak di ujung barat laut Perancis, dua bulan kemudian, pada Agustus 1944
Ramcke diangkat menjadi Komandan Benteng Pertahanan Brest (Festung Brest),
jabatannya di 2nd Fallschimjäger-Division
diganti oleh Mayor Jendral Hans Kroh, tangan kanan Ramcke. Kekuatan yang
berada dibawah komando Ramcke mencapai 35.000 personel, diantaranya adalah 2nd Fallschimjäger-Division,
Divisi Infanteri ke-266 dan Divisi
Infanteri ke-343 melawan Pasukan AD Amerika serikat yang terdiri dari Korps
ke-8 pimpinan Mayor Jenderal Troy H. MiddletonDivisi Infanteri ke-8 dan Divisi
Lapis Baja ke-6 pimpinan Mayor Jendral Robert W. Grow yang sedang melaksanakan
Operasi Cobra untuk menembus pertahanan Pasukan Nazi di Perancis pasca invasi ke Normandia.
Meskipun telah bertekad
mempertahankan Benteng Pertahanan Brest
sampai titik darah terakhir, General der
Falschimtruppe Ramcke akhirnya pada 19 September 1944 menyerah kepada
Brigadir jenderal Charles Canham dari Divisi Infanteri ke-8 AD Amerika Serikat
di markasnya yang terletak di Semenanjung Crozon, hanya berselang beberapa hari
setelah ia mendapat promosi sebagai General
der Falschimtruppe, dan ironisnya, pada hari yang sama Ramcke mendapat
penghargaan Ritterkreuz mit Schwertern
und Brilianten (Knight Cross with
Sword and Diamonds)yang baru dia terima saat menjadi tawanan perang di
Trent Park, sebelah utara london, Inggris.
Hermann-Bernhard Ramcke |
Ramcke diterbangkan ke Inggris
dengan dikawal oleh personel dari 475th
Military Police Escort Guard Company, Ramcke juga sempat menjadi tawanan
perang di Camp Clinton, Mississipi,
Amerika serikat. Tahun 1951 dibawa ke Perancis dan didakwa sebagai penjahat
perang , pernah berusaha melarikan diri tetapi kembali lagi dan mendapat vonis
lima tahun penjara.
Setelah tiga bulan menjalani hukuman, Ramcke akhirnya
dibebaskan dan kembali ke Jerman dan menikmati masa tuanya hingga meninggal pada 4 Juli 1968 di Kappeln,
sebuah kota di bagian utara Jerman.
(Sumber: Majalah Defender Edisi 48 2009, en.wikipedia.org)
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT