Masa muda
Vasily Zaytsev |
Vasily Zaytsev lahir di Yeleninskoye, Orenburg
Governorate pada tanggal 23 Maret
1915 dari
keluarga petani dari etnis Rusia dan dibesarkan di Pegunungan Ural, kakeknya
mengajarinya berburu pada usia yang sangat dini. Sebagai
seorang anak, Vasily menghabiskan hari-hari di Taiga bersama dengan adiknya, melakukan pelacakan
serigala, memasang perangkap dan tidur di salju. Zaytsev membawa pulang trofi
pertamanya pada usia dua belas,
yaitu serigala yang ia tembak dengan satu peluru dari
senjata pribadi pertamanya, senapan Berdan laras tunggal yang besar, yang ia sendiri pada saat itu
nyaris tidak mampu membawanya di belakang punggungnya. Vasily Zaytsev belajar untuk menarik pelatuk hanya
sekali per hewan. Ini adalah gambaran
bagaimana ia dibesarkan untuk menjadi seorang penembak jitu.
Vasily Zaytsev |
Pada tahun 1937 Vasily direkrut dalam Tentara Merah dan bertugas di Angkatan Laut Soviet di Pasifik, dekat Vladivostok. Ketika Jerman menginvasi Uni Soviet, Zaytsev, seperti banyak dari rekan-rekannya yang lain, menawarkan diri untuk ditransfer ke garis depan dan pada saat itu ia sudah mencapai pangkat Sersan Mayor. Kemudian Zaytsev akhirnya ditugaskan ke Resimen Senapan 1047 dari 284 "Tomsk" Divisi Rifle, yang menjadi bagian dari Angkatan Darat ke-62 di Stalingrad pada 17 September 1942. Kemudian pada suatu hari, komandan Zaytsev memanggilnya dan menunjuk seorang perwira musuh di jendela dalam jarak 800 meter. Vasily Zaytsev membidik dari senapan standar Mossin Nagant, dan dengan satu tembakan, musuh tersebut jatuh. Dalam waktu kurang dari beberapa menit, dua tentara Nazi lainnya muncul di jendela, memeriksa perwira mereka yang tertembak jatuh. Vasily segera melepaskan dua tembakan lagi, dan mereka terbunuh. Atas peristiwa ini, bersamaan dengan penganugerahan Medal for Valor (Medali untuk keberanian dalam pertempuran), Vasily Zaytsev juga dianugerahi senapan sniper.
Nama Vasily Zaytsev dengan
cepat menjadi terkenal di seluruh Uni Soviet; antara 10 November dan 17 Desember ia tercatat
membunuh 225 musuh yang telah diverifikasi, 11 dari mereka adalah penembak jitu. Soviet segera
menyelenggarakan sekolah penembak jitu yang berbasis di sebuah pabrik hardware
logam, menandai awal dari gerakan sniper di Tentara Merah.
Sebelum 10 November, dia membunuh 32 tentara
Axis dengan senapan standard
Mosin Nagant (jarak
efektif 900 meter atau 985 yard). Antara
Oktober 1942 dan Januari 1943, Zaytsev membuat perkiraan 400 kills, beberapa diantaranya dilakukan pada
jarak lebih dari 1.000 meter (1.100 yd).
Selama karir Zaytsev sebagai penembak jitu, dia akan menyembunyikan dirinya di
berbagai lokasi misalnya, di dataran tanah yang tinggi, di bawah
puing-puing, atau dalam pipa air. Setelah beberapa kali membunuh, ia akan
mengubah posisinya. Bersama dengan rekannya, Nikolai Kulikov, Zaytsev berlatih taktik sembunyi dan menyengat.
Salah satu taktik yang umum Zaytsev adalah untuk melingkupi satu area yang
luas dari tiga posisi, dengan dua orang di setiap titik – sniper dan scout. Taktik ini, dikenal sebagai
"berenam", masih digunakan hari ini dan dilaksanakan selama perang di
Chechnya.
Vasily Zaytsev |
Dalam memoarnya, Vasily mengenang seorang penembak
jitu Nazi yang cukup licin, yang
telah melacaknya selama seminggu. Mereka menyebutnya "Supersniper."
Dia diduga adalah Heinz Thorvald, alias Erwin König, perwira tinggi Werhmacht dan kepala
sekolah sniper Berlin. Ada sedikit identitas
tentang König yang
diketahui, dia dilaporkan datang ke Stalingrad khusus untuk membunuh Zaytsev, yang sudah
menyebabkan banyak kerusakan dan mengeringkan semangat Nazi. Zaytsev menulis bahwa sniper itu sangat terampil dan sangat sulit untuk ditemukan. Tapi ketika dua
rekan Vasily Zaytsev
ini terluka oleh penembak jitu, Zaytsev dan Kulikov mulai mencarinya ke area tersebut, dan Vasily melihat sekilas
cahaya di bawah sepotong logam. Dan
Ketika Kulikov mengangkat helm dengan tongkat dari jendela, Erwin König menembak helm tersebut dan
memperlihatkan
dirinya saat ia mengintip untuk melihat apakah sasarannya sudah mati. Saat
itulah Zaitsev menembaknya tepat di kepala.
Zaytsev mengambil bagian dalam Pertempuran Stalingrad sampai Januari 1943
ketika matanya cedera terkena
serangan mortir. Ia dirawat oleh Vladimir Filatov, yang dipercaya untuk memulihkan
penglihatan Zaytsev ini. Pada tanggal 22 Februari 1943 Zaytsev dianugerahi
gelar Pahlawan Uni Soviet. Dia kemudian kembali ke garis depan dan menyelesaikan perang di
Pertempuran Seelow Heights di Jerman, dengan pangkat militer Kapten. Dia menjadi
anggota Partai Komunis pada tahun 1943.
kehidupan sipil
Setelah perang, Zaitsev tinggal di Kiev, di mana ia belajar di sebuah universitas tekstil dan kemudian bekerja sebagai seorang insinyur sebelum menjadi direktur sebuah pabrik tekstil. Vasily Zaitsev meninggal pada 15 Desember tahun 1991 dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di Kiev, meskipun permintaan terakhirnya adalah untuk dikubur di Stalingrad, tanah yang ia perjuangkan dengan begitu keras dalam mempertahankannya. Keinginannya akhirnya menjadi kenyataan pada ulang tahun ke-63 dari Pertempuran Stalingrad, Pada tanggal 31 Januari 2006 ketika Vasily Zaitsev kemudian dimakamkan kembali dengan penghormatan militer penuh di Mamayev Kurgan di Stalingrad (sekarang Volgograd), sebuah monumen untuk menghormati jutaan korban pertempuran. Peti matinya dibawa ke samping monument dimana kutipan dari kata-katanya yang terkenal ditulis:. "Bagi kami tidak ada tanah di luar Volga". Senapan Vasily Zaytsev ikut dipamerkan di Museum untuk Pertahanan Stalingrad.
Vasily Zaytsev |
kehidupan sipil
Setelah perang, Zaitsev tinggal di Kiev, di mana ia belajar di sebuah universitas tekstil dan kemudian bekerja sebagai seorang insinyur sebelum menjadi direktur sebuah pabrik tekstil. Vasily Zaitsev meninggal pada 15 Desember tahun 1991 dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di Kiev, meskipun permintaan terakhirnya adalah untuk dikubur di Stalingrad, tanah yang ia perjuangkan dengan begitu keras dalam mempertahankannya. Keinginannya akhirnya menjadi kenyataan pada ulang tahun ke-63 dari Pertempuran Stalingrad, Pada tanggal 31 Januari 2006 ketika Vasily Zaitsev kemudian dimakamkan kembali dengan penghormatan militer penuh di Mamayev Kurgan di Stalingrad (sekarang Volgograd), sebuah monumen untuk menghormati jutaan korban pertempuran. Peti matinya dibawa ke samping monument dimana kutipan dari kata-katanya yang terkenal ditulis:. "Bagi kami tidak ada tanah di luar Volga". Senapan Vasily Zaytsev ikut dipamerkan di Museum untuk Pertahanan Stalingrad.
Kolonel Donald Paquette dari Sekolah Sniper AS hadir dan meletakkan karangan
bunga sebagai tanda penghormatan kepada sniper legendaris tersebut . US Army News
mengutip ucapan Kolonel Paquette: "... Vasily Zaytsev adalah legenda dan setiap
penembak jitu Amerika harus menghafal taktik dan metode nya Dia adalah legenda
di antara para penembak jitu. Semoga ia beristirahat dalam damai"
Film
Sebuah film panjang, Enemy at the Gates (2001), yang dibintangi Jude Law sebagai Zaytsev, berdasarkan bagian dari buku William Craig ‘Enemy at Gates’ : The Battle for Stalingrad (1973), yang mencakup tentang "duel sniper ini" antara Zaytsev dan direktur sekolah sniper Wehrmacht, Mayor Erwin König. Zaytsev menerangkan dalam memoarnya sendiri bahwa duel selama tiga hari memang terjadi dan bahwa sniper yang dia bunuh tersebut adalah kepala sekolah sniper dekat Berlin. Namun sampai saat ini belum ada bukti yang ada yang menunjukkan bahwa Mayor Erwin König pernah ada , meskipun klaim yang dibuat oleh Angkatan Bersenjata Museum Moskow tentang kepemilikan alat bidik teleskopisnya.
literatur
David L. Robbins , novel sejarah, War of the Rats (1991) termasuk duel sniper di Stalingrad, tetapi antara Zaytsev dan musuh dari Jerman bernama Kolonel Thorvald, diidentifikasikan dalam pengantar penulis sebagai pertempuran yang sebenarnya.
Penghargaan dan kehormatan yang pernah diterima :
Vasily Zaytsev |
Sebuah film panjang, Enemy at the Gates (2001), yang dibintangi Jude Law sebagai Zaytsev, berdasarkan bagian dari buku William Craig ‘Enemy at Gates’ : The Battle for Stalingrad (1973), yang mencakup tentang "duel sniper ini" antara Zaytsev dan direktur sekolah sniper Wehrmacht, Mayor Erwin König. Zaytsev menerangkan dalam memoarnya sendiri bahwa duel selama tiga hari memang terjadi dan bahwa sniper yang dia bunuh tersebut adalah kepala sekolah sniper dekat Berlin. Namun sampai saat ini belum ada bukti yang ada yang menunjukkan bahwa Mayor Erwin König pernah ada , meskipun klaim yang dibuat oleh Angkatan Bersenjata Museum Moskow tentang kepemilikan alat bidik teleskopisnya.
literatur
David L. Robbins , novel sejarah, War of the Rats (1991) termasuk duel sniper di Stalingrad, tetapi antara Zaytsev dan musuh dari Jerman bernama Kolonel Thorvald, diidentifikasikan dalam pengantar penulis sebagai pertempuran yang sebenarnya.
Penghargaan dan kehormatan yang pernah diterima :
Hero of the Soviet Union
Four Orders of Lenin
Two Orders of the Red Banner
Medal "For Courage
Jubilee Medal "In Commemoration of the 100th Anniversary since the Birth of Vladimir Il'ich Lenin"
Medal "For the Defence of Stalingrad"
Jubilee Medal "Twenty Years of Victory in the Great Patriotic War 1941-1945"
Jubilee Medal "Forty Years of Victory in the Great Patriotic War 1941-1945"
Jubilee Medal "30 Years of the Soviet Army and Navy"
Jubilee Medal "40 Years of the Armed Forces of the USSR"
Jubilee Medal "30 Years of the Soviet Army and Navy"
Jubilee Medal "40 Years of the Armed Forces of the USSR"
Jubilee Medal "70 Years of the Armed Forces of the USSR"
Jubilee Medal "50 Years of the Armed Forces of the USSR"
Jubilee Medal "60 Years of the Armed Forces of the USSR"
-- Honorary
Citizen of the Hero City of Volgograd
Sumber :
- En.wikipedia.org
- russiapedia.rt.com/prominent-russians/military/vasily-zaitsev/
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT