f-16 USAF |
1. AMERIKA SERIKAT
-- USAF (United States Air Force) - adalah pengguna terbesar F-16. USAF telah digandeng oleh Lockheed Martin sejak awal pengembangan F-16. Berikut beberapa kesatuan yang mengoperasikan F-16 :
1.1 Air Combat Tactical.
Dikenal juga dengan Tactical Air Command setidaknya memiliki delapan wing yang mengoperasikan F-16. Pesawat pertama dioperasikan tahun 1979 untuk diterbangkan oleh Skuadron Tempur ke-4 Fighting Fuujins, bagian dari 388th Tactical Fighter Wing di pangkalan udara Hill, UTah. Kurang dari lima tahun sejak pertama kali beroperasi, tepatnya tahun 1982, Air Tactical Command telah menerima 345 unit F-16 dari varian paling awal, yaitu F-16A Block I Hingga F-16D Block 10.
1.2 20th Fighter Wing.
Secara keseluruhan membawahi tiga skuadron tempur, yaitu Skuadron 77, Skuadron 79, dan Skuadron 55 yang semuanya masih aktif mengoperasikan F-16C/D Block 50. OPerasi Desert Stor, Desert Fox, Northern Watch sampai Iraqi Freedom merupakan operasi besar yang pernah dipercayakan kepada jajaran F-16 wing ini.
1.3 31th Fighter Wing. Berpusat di pangkalan udara Aviano membawahi dua skuadron tempur yang mengoperasikan F-16C/D Block 40, yaitu Skuadron 555 dan Skuadron 510.
1.4 56th Fighter Wing. Wing ini yang paling gemuk diantara Wing Tempur USAF, karena terdiri dari delapan Skuadron Tempur plus satu Skuadron Latih. Lima skuadron yaitu Skuadron 308, Skuadron 309, Skuadron 310, Skuadron 425 dan Skuadron 62 rata-rata menerbangkan F-16C/D Block 40. Wing tempur ini rencananya akan menggantikan F-16 dengan F-35 Lightning II, Satu skuadron lagi yaitu Skuadron 61 sejak tahun 2013 telah mempensiunkan F-16 mereka dan mengganti dengan pesawat generasi kelima tersebut.
1.5 57th Wing. Bukan termasuk Wing Tempur. Wing ini lebih berperan sebagai tempat pelatihan lanjutan mulai dari pelatihan dan pengkajian taktik tempur udara hingga weaponry school. Selain itu juga menjadi induk bagi Tim Aerobatik Thunderbirds. Wing ini juga mash aktif mengoperasikan F-15 Eagle dan HH-60 Pave Hawk, bahkan sejak tahun 2007 telah menjadi tempat pengembangan taktik tempur untuk UAV MQ-1 Reaper dan pesawat generasi kelima F-22 dan F-35. Selain di beberapa wing tersebut, USAF masih aktif menggunakan F-16 Fighting Falcon untuk melatih penerbang tingkat lanjut di USAF Warfare Center. Di pusat pelatihan penerbang tingkat lanjut ini juga dipersiapkan pilot-pilot UAV MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper. Untuk keperluan dalam negeri, Air National Guard juga masih menggunakan F-16 sebagai tulang punggung mereka, meskipun secara pelahan akan diganti oleh F-22. Tercatat hingga tahun 2014, sekitar 2.000 unit F-16 masih aktif di jajaran USAF dan pangkalan-pangkalan USAF di luar negeri.
-- US NAVY - Pada tahun 1985, US Navy juga memesan F-16C Block 30E yang sudah dimodifikasi untuk dua kebutuhan, yaitu melatih calon penerbang F-16 dan untuk keperluan Dissimilar Air Combat Training (DACT). Untuk kebutuhan pendidikan calon penerbang, F-16 dua kursi yang dioperasikan empat unit itu diberi nama TF-16N, sedangkan untuk DACT, 22 unit F-16 single seater diberi nama F-16N. Perbedaan F-16N untuk DACT dengan F-16 pada umumnya yaitu yaitu penggantian materi kerangka pesawat dengan bahan yang lebih ringan tapi lebih kuat supaya bisa menahan tekanan gravitasi tinggi, sehingga F-16N memiliki kemampuan manuver diatas rata-rata. Untuk mengurangi beban, radar diganti denganradar APG-66 dengan kemampuan sedikit dibawah F-16A/B tetapi jauh lebih ringan. Senapan M61 A1 dan tempat penyimpanan eksternal juga dilepas untuk mengurangi beban. Pesanan pertama tiba pada tahun 1987 dan pesanan terakhir diterima setahun kemudian.
Pesanan F-16 pertama ditempatkan di Skuadron Tempur 126 (VF-126) dan Navy Fighter Weapons School (NFWS) dengan sebutan populernya Top Gun. Keduanya berbasis di Naval Air Station (NAS) Miramar, California. Selanjutnya F-16N dan TF-16N dikirim ke Skuadron Tempur 43 (VF-43) di NAS Oceana, Virginia dan Skuadron Tempur 45 (VF-45) di NAS Key West, Florida, dan masing-masing mendapat jatah lima unit F-16N dan satu unit TF-16N.
Pada tahun 1994 US Navy memutuskan menghentikan seluruh operasi F-16, rilis resmi dari US Navy menyatakan bahwa penghentian F-16N dan TF-16N karena tingginya intensitas latihan sehingga terjadi stress di bagian kerangka pesawat serta keretakan di bagian sayapnya. Hampir semua F-16 dikirim ke 309th Aerospace Maintenance and Regeneration Group (AMARG), kecuali satu yang diabadikan di museum penerbangan US Navy. Unit yang dikirim ke AMARG tersebut awalnya sudah disepakati untuk dijual ke Pakistan, kemudian karena pemerintah AS menjatuhkan embargo ke Pakistan maka ke 14 unit tersebut batal dijual ke Pakistan dan diakuisisi kembali oleh US Navy pada tahun 2001. Semuanya dioperasikan oleh Naval Strike and Air Warfare Center(NSAWC) sebagai pusat kajian pertempuran udara US Navy.
F-16 Belanda |
2. BELANDA
Tahun 1978 Belanda mulai tertarik pada F-16 dan meminta hak istimewa kepada Lockheed Martin, yang awalnya tidak bersedia untuk itu, tetapi karena melihat pesanan dari Belanda sebanyak 102 unit, akhirnya pihak Lockheed Martin memberikan lisensi kepada Fokker untuk melakukan perakitan secara penuh. 102 unit pesanan Belanda tersebut terbagi dalam 80 unit F-16A dan 22 unit F-16B double seater. dan F-16 produksi Fokker ini terbang untuk pertama kali pada 3 Mei 1979, kurang dari setahun, Kononklijke Luchtmacht (KLu) menerima F-16 pertamanya.
Setahun kemudian parlemen Belanda memutuskan untuk menambah 111 unit lagi yang terbagi 97 unit F-16A dan 14 unit F-16B, dan dirakit secara penih di pabrik Fokker. Unit terakhir diterima tahun 1992, dan tahun 2003, pemerintah Belanda menyatakan untuk mengurangi hingga 25persen operasional F-16.
Operator pertama AU Belanda yaitu Skuadron Tempur tertua AU Belanda, yaitu Skuadron Tempur 322 berbasis di pangkalan udara Leeuwarden, dan hingga sekarang masih mengoperasikan F-16A/B Block 20 MLU. Pada tahun 1998, seluruh F-16 dimodernisasi lewat program Mid-Life Update (MLU). Belgia, Denmark dan Norwegia tertarik dengan program MLU tersebut, kemudian mereka membentuk European Participating Forces (EPAF), dan masing-masing negara wajib mengirimkan satu unit F-16 ke pabrik Lockheed Martin di Fort Worth, Texas, untuk dimodifikasi. Amerika juga kemudian ikut serta dalam program ini karena USAF berencana mengubah 223 unit F-16 mereka ke versi MLU. Tetapi dengan berakhirnya perang dingin, Amerika menarik diri.
Tahun 2001 16 unit F-16A dan empat F-16B Portugis dimodernisasi dengan versi MLU, jarak empat tahun kemudian Yordania juga ikut mengubah F-16 mereka. Dan terakhir AU Pakistan tahun 2010 mengirimkan 25 unit F-16 Block 30 untuk dimodifikasi.
Di Belanda saat ini F-16 lebih banyak dioperasikan untuk keperluan aerobatik lewat RNLAF F-16 Demo Team. gabungan dari Skuadron 322 dan 323.
F-16 Norway |
Mereka membeli F-16 dari Belanda setelah Fokker mendapat hak produksi. F-16 di tiga negara ini hanya untuk memperkuat NATO. Norwegia mendapatkan 60 unit F-16A dan 12 unit F-16B, dan tahun 1989 menambah dua unit lagi F-16B Block 15 OCU untuk menggantikan dua unit yang jatuh saat latihan. Sebanayk 56 unit mengikuti program MLU dan selesai tahun 2001.
Belgia tahun 1990 mendatangkan minimal 160 unit F-16, setelah perang dingin berakhir, AU Belgia diperintahkan untuk menghentikan 88 unit sehingga hanya tersisa 72 unit F-16 yang dibagi menjadi dua wing udara, yang masing-masing wing terdiri dari dua skuadron. Sedangkan Denmark masih mengoperasikan F-16 nya sebagaimana komitmen Pemerintah Denmark untuk menggunakan 47 unit F-16 sampai tahun 2020, terdiri dari 36 unit penempur dan sisanya untuk latih lanjut.
4. Yunani
F-16 Yunani |
Yunani baru memutuskan pembelian F-16 tahun 1984, dan lebih didasari pada persaingan dengan tetangga dekatnya, Turki, dengan membeli sebanyak 34 unit F-16C dan enam unit F-16D untuk menggantikan F-5A Freedom Fighter. Yunani kemudian memesan lagi dari beberapa varian, dan terakhir pada tahun 2010 memesan 10 unit F-16D Block 52 lengkap dengan sistem persenjataannya seperti JDAM, JSOM, Munisi serang darat WCMD dan AIM-120C AMRAAM, dan pesawat terakhir tersebut sudah dilengkapi dengan tangki konformal untuk keperluan terbang diatas wilayah udara Siprus.
5. POLANDIA
F-16 Polandia |
Tahun 1997 pemerintah Polandia berencana menghentikan operasi Mig-21 dan Su-22, dan mengganti dengan pesawat generasi terbaru, pilhannya adalah Mirage 2000, Gripen dan F-16. Saat sedang mempertimbangkan, datanglah British Aerospace dan Saab yang menawarkan modernisasi Mig-29, dan kemudian muncul Lockheed Martin dengan tawaran penyewaan F-16 dan F-18 bekas selama lima tahun plus paket pelatihan pilot dan kru pendukung dengan harga sekitar 100 juta dolar, dan disetujui oleh pemerintah Polandia. Belum genap lima tahun, Polandia menyatakan memesan F-16 termutakhir dan memborong 48 unit F-16C/D Block 52 dan disebar di empat wing tempur yang seluruhnya berjumlah enam skuadron.
6. PORTUGAL
F-16 Portugal |
Pemerintah Portugal memesanF-16A/B Block 15 OCU dengan seluruh dukungan teknis, sumber daya manusia dan peralatannya tahun 1990 lewat program yang bertajuk Peace Atlantis, dan menerima pesanan pertamanya empat tahun kemudian. Unit pertama ini doperasikan Skuadron Udara 201. Kemudian peerintah Portugal menyatakan ikut program MLU untuk meningkatkan kemampuan 20 unit F-16 mereka. Kemudian diteruskan oleh program Peace Atlantis II pengadaan 25 unit F-16A/B, kali ini pemerintah Portugal menginginkan stok surplus milik USAF, dan pada 1998 Pentagon mengizinkan hibah 25 F-16A/B dengan syarat penggantian mesin menggunakan mesin Pratt and Whitney F-100-PW-220E, dan F-16 tersebut dioperasikan oleh Skuadron 301.
7. ITALIA
F-16 Italia |
Berbeda dengan sekutu Eropa lainnya, Italia memilih menyewa 30 F-16A ADF, satu F-16B ADF dan tiga F-16B Block 5 dan Block 10 lewat program Peace Caesar sambl menunggu produksi Eurofighter selesai. Pada mulanya pemerintah Itala sepakat untuk memesan 121 Typhoon yang mengalam keterlambatan dalam proses produksnya, sehingga kemudian menyewa 24 unit Panavia Tornado dengan kontrak sampa tahun 2003. Sampai akhir kontrak ternyata pesanan Typhoon belum selesai, sehingga kemudian menyewa F-16 selama lima tahun. Mulai tahun 2010 operasi F-16 diakhiri secara bertahap dan tahun 2012 seluruh F-16 sudah dikembalikan ke AS.
8. ISRAEL
F-16 Israel |
9. BAHRAIN
F-16 Bahrain |
Memiliki 22 unit F-16 di dua skuadron, yaitu skuadron 1 dan skuadron 2 yang berlokasi di Pangkalan Udara Shaikh Isa. Versi pertamanya adalah F16-C dan F-16D yang diterima tahun 1990 dan kemudian datang lagi sebanyak 10 unit F-16C Block 40 tahun 2000.
10. MESIR
F-16 Mesir |
Setelah AU Mesir mengalami kerugian besar pada perang enam hari, yaitu perang Yon Kippur melawan Israel dengan kehilangan 100 unit pesawat tempur dan batalnya penjualan pesawat oleh Rusia, Mesir hanya punya dua pilihan, yaitu Mirage 5 Perancis atau F-4 dan F-16 AS. Dan AS setuju untuk menjual 42 unit F-16 A/B Block 15 dengan persenjataannya melalui program Peace Vector. Hingga sekarang tidak kurang dari 220 unit dengan Varian terakhir F-16D Block 52 yang dioperasikan oleh AU Mesir, dan disebar ke 10 skuadron sebagai pesawat multi peran.
11. IRAK
F-16 Irak |
Setelah jatuhnya Saddam Husein, pemerintah Irak yang baru langsung melakukan restrukturisasi militer dan mencari pengganti pesawat-pesawat Rusia dan Tiongkok dengan pesawat AS, salah satunya adalah F-16, dengan membuat perundingan dengan Pentagon tahun 2008 soal pembelian F-16 C/D Block 52, dan disetujui penjualan sebanyak 18 unit F-16, dan pertama kali diterbangkan tahun 2012, setahun kemudian menambah pesanan 18 unit F-16dan ditargetkan tahun 2018 memiliki 36 unit F-16C/D Block 52.
12. YORDANIA
F-16 Yordania |
Setelah ditanda tangani traktat perdamaian antara Raja Husein dengan Israel tahun 1994, Raja Husein langsung melobi pemerintah AS untuk membeli F-16, dan F-16 pesanan Yordania hadir sekitar tahun 1997. Tahun 2005, Yordania berhasil melobi Belgia dan Belanda yang berencana mengurangi jumlah F-16 mereka dengan membeli 22 unit F-16 eks Belanda serta 14 unit eks Belgia. Total F-16 Yordania sekarang 64 unit, termasuk yang telah dimodernisasikan dengan program MLU. Pesawat F-16 Yordania dioperasikan oleh skuadron 1, skuadron 2 dan skuadron tiga yang semuanya bermarkas di Pangkalan Udara Al-Azraq.
13. OMAN
F-16 Oman |
Pada awal dekade 2000-an, Oman baru mulai tertarik pada F-16, dengan pengadaan pertama 12 unit F-16C/D Block 50, dan ditempatkan di Skuadron 18 Pangkalan Udara Thumrayt, dan dua tahun lalu pemerintah Oman menerima lagi 12 unit F-16 varian yang sama dan ditempatkan di skuadron yang sama.
14. UNI EMIRAT ARAB (UEA)
F-16 Block 60 Uni Emirat Arab |
Awalnya UEA akan membeli Rafale, tetapi disinyalir bahwa Lockheed Martin menjanjikan F-16 kustomisasi khusus, F-16E/F Block 60 dikenal dengan sebutan F-16U dengan kemampuan yang dirahasiakan, maka F-16 tersebut mulai didatangkan tahun 1997. Data 2014, UEA memiliki 80 unit F-16E/F Block 60 di empat skuadron.
15. PAKISTAN
F-16 Pakistan |
Pakistan menandatangani kontrak pembelian 40 unit F-16A/B tahun 1981, pengiriman pertama dua tahun kemudian sampai terakhir tahun 1987, kemudian memesan lagi sejumlah 71 unit F-16, dan sudah diproduksi beberapa unit, tetapi kemudian AS membatalkannya karena pemerintah AS menjatuhkan sanksi embargo pada Pakistan karena meresmikan program senjata nuklir nasional. Awal tahun 2000-an, karena Pakistan dianggap ikut serta dalam pemberantasan teroris, pemerintah AS kemudian mencabut sanksi embargo tersebut dan langsung disambut dengan pesanan 24 unit F-16C/D Block 50 dan Block 52 plus 55 unit lagi sebagai opsi tambahan, kemudian mendapatkan 13 unit F-16 eks Yordania yang sudah dimodernisasikan lewat program MLU. Unit-unit F-16 Pakistan tersebut dioperasikan oleh Skuadron 9, Skuadron 11, Skuadron 19 dan yang terbaruSkuadron 5.
16. MAROKO
F-16 Maroko |
Tahun 1991 sudah ada niat untuk memesan F-16 dengan dana hibah dari Arab Saudi dan UEA, dan kabar tentang negoisasi tersebut hilang, dan tahun 2007 muncul kabar lagi bahwa Maroko kembali berunding untuk mendapatkan F-16, yang dipicu oleh negara tetangganya, Algeria yang telah membeli 30 unit MIG-29 SMT dan 28 Unit Su-30MKA, dan Maroko berhasil mendapatkan 24 unit F-16 C/D Block 52yang diterima pertama kali tahun 2011. Dan F-16 tersebut beroperasi di Skuadron Viper, Skuadron Falcon dan Skuadron Spark, bermarkas di Pangkalan Udara Ben Guerir.
17. VENEZUELA
F-16 Venezuela |
Negara di Amerika Latin yang pertama kali diberi hak mengoperasikan F-16 yang pertama datang tahun 1983 untuk menggantikan Mirage 3 dan Mirage 5, awalnya AS ragu menjual F-16 ke Venezuela, bahkan menawari F-16/79, sebuah varian dengan kemampuan dibawah F-16 pada umumnya dan F-100 yang menggunakan mesin F-16. Saat ini total ada sekitar 24 unit F-16A/B Block 15 yang beroperasi di Skuadron 161 dan Skuadron 162.
18. CHILI
F-16 Chili |
Tahun 2005 Chili mendapat lampu hijau untuk membeli F-16 setelah Venezuela, dan langsung memesan 10 unit F-16C/D Block 50 yang ditempatkan di Skuadron 3 Pangkalan Udara Los Condores, tahun 2004 Chili mendapatkan 36 unit F-16A/B MLU eks Belanda yang sedang melakukan pengurangan armada F-16 nya.
19. KOREA SELATAN
F-16 Korea Selatan |
Awalnya pada 1981 mengoperasikan 36 unit F-16C/D Block 32, dan sekarang ini setidaknya mengoperasikan 180 unit F-16 dari berbagai varian. Pada tahun 2000 pemerintah KOrea Selatan menyatakan akan memborong sebanyak 20 unit varian C dan D Block 52 dengan syarat Lockheed Martin memberikan lisensi produksinya ke Korean Aerospace Industries (KAI), dan hasilnya seluruh pesanan di buat di pusat produksi KAI dan diberi nama KF-16. Seluruh F-16 Korea Selatan disebar ke 10 Skuadron Tempur yaitu Skuadron 155, Skuadron 159, Skuadron 161 dan Skuadron 162 di Pangkalan Udara Jungwon, serta Skuadron 120, Skuadron 121,Skuadron 123, Skuadron 157 di Pangkalan Udara Seosan. Yang terakhir KF-16 beroperasi di Skuadron 191 di Pangkalan Udara Cheongju dan Skuadron 111 di Pangkalan Udara Kunsan.
20. THAILAND
F-16 Thailand |
Saat ini AU Thailand telah mengoperasikan 54 unit F-16 dengan rata-rata varian A/B Block 15. Tahun 2010 mengirimkan 18 unit F-16 dari Skuadron 403 untuk di upgrade lewat program MLU. Tujuh diantara armada F-16 tersebut adalah hadiah dari pemerintah Singapura karena diijinkan menggunakan Pangkalan Udara Udon Thani. Pesawat F-16 Thailand tersebut disebar ke tiga skuadron dan dua pangkalan, yaitu Skuadron 102 dan Skuadron 103 di Pangkalan Udara Korat, serta Skuadron 403 di Pangkalan Udara Takhli.
21. SINGAPURA
F-16 Singapura |
Pertama kali Singapura membeli 8 Unit F-16A/B Block 15 yang menurut pernyataan pihak pabrik bahwa kerangka F-16 tersebut telah diperkuat hingga setara dengan Block 30. Pelatihan calon pilot F-16 Singapura sendiri dengan menggunakan F-16 yang disewa dari USAF yang ada di Pangkalan Udara Luke dan F-16 eks tim aerobatik Thunderbirds sampai tahun 1996, dan tidak hanya menyewa pesawat, tetapi Singapura juga menyewa Pangkalan Udara Luke sebagai tempat pelatihan. Kontrak tempat ini masih berlangsung sampai tahun 2018. Selain itu, Singapura juga kerja sama dengan Thailand untuk bisa memakai salah satu pangkalannya sebagai tempat pendidikan terbang dengan imbalan tujuh F-16A/B untuk AU Thailand.
Pesanan F-16 Singapura terakhir adalah varian C/D Block 52 dan unit terakhir tiba tahun 2004. Saat ini F-16 Singapura aktif beroperasi di tiga skuadron, yaitu Skuadron 140 dan Skuadron 143 di Pangkalan Udara Tengah serta Skuadron 145 di Pangkalan Udara Changi.
22. INDONESIA
F-16 C 52ID TNI AU |
Tiga pesawat F-16 pertama Indonesia tiba pada 12 Desember 1989 di Lanud Iswahyudi, dan telah lengkap 12 unit F-16 dengan warna loreng biru pada 22 September 1990. Dua tahun kemudian pada 15 Juni 1992 salah satu F-16 Indonesia dengan nomer registrasi TS-1604 jatuh di Trenggalek, Jawa Timur, dua penerbang selamat.. Untuk memperkuat struktur sayap, maka dilakukan modifikasi Wing Beet-Up di Depohar 30 Malang, Jawa Timur pada Desember 1994, dan pada bulan itu juga F-16 di cat ulang dengan warna khas tim aerobatik elang biru, yaitu biru dan kuning, yang tampil perdana pada 5 Oktober 1995 pada HUT emas TNI di Jakarta. Pada Juni 1996 Elang Biru tampil pertama kali dihadapan penonton internasional dalam ndonesia Airshow 1996.
10 Maret 1997, F-16 Indonesia kembali jatuh di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta akibat terjebak cuaca sangat buruk, dan Kapt Pnb Dwi Sasongko meninggal dalam kecelakaan tersebut. Pada tahun 2010 Pemerintah Indonesia mengkaji tawaran hibah 24 unit F-16C/D Block 25 dari AS, dan Indonesia harus menanggung biaya upgrade seluruh F-16 tersebut, yang awalnya sebesar 600 juta dolar AS tapi kemudian melonjak hingga 750 juta dolar AS. Sesuai perjanjian, pihak pabrikan sepakat untuk untuk melakukan penguatan struktur pesawat hingga bisa digunakan sampai 10.800 jam terbang, jaringan kabel dan elektonik baru dipasang, sistem lama direkondisi menjadi baru, sistem yang baru ditambahkan pada F-16 C/D 52-ID tersebut. Pesawat tersebut memiliki daya dorong lebih besar yang mampu mengangkat senjata lebih berat dan bervariasi, mampu menggunakan navigation dan targeting pod untuk operasi malam hari serta misi Suppression of Enemy Air Defense (SEAD), yaitu menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved Data Modem memunghkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara hanya dengan menggunakan komunikasi data dengan dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut atau radar terbang dan menggotong drop tank 600 gallon sehingga bisa terbang lebih jauh.
Pesawat tersebut telah teronggok di Aerospace Maintenance and Regeneration Group (AMARG) yang selanjutnya kemudian dilakukan re-assembly. Sistem avioniknya juga dimodifikasi dengan mengadopsi sistem yang setara dengan Block 52. Upgrade F-16 tersebut bertujuan supaya berkemampuan setara dengan F-16 Block 52, diantaranya dengan memasang Mission Computer MMC-7000A versi M-5 yang dipakai pada Block 52+ bahkan juga F-22, dilengkapi komputer sistem kemudi FLCS) digital, sepasang Multifunction Displays Berwarna Block 52, HUD lebar Block 52 dengan kemampuan Night Vision, Digital Terrayn System & Digital Moving Map Block 52, Color Cockpit Camera Block 52, Throttle Grip & Side Stick Controller Block 52, Countermeasure Management Switch to Control ALE-47, Voice Message Unit untuk Collision Avoidance System dan Ground Avoidance Advisery Function Block 52.
Pemindahan Landing/ Taxi Lights ke Nose Landing Gear Door untuk memberi tempat pada Targeting Pod, Improved Data Modem Link 16 Block 52, Embedded GPS INS (EGI) Block 52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS, Common Data Entry Electronics Unit Block 52, AN/ ALQ-213 Electronic Warfare Management System, ALR-69 Class IV Radar Warning receiver, ALE-47 Countermeasures Dispenser Set untuk melepaskan Claffiflare serta pemasangan instalasi Drag Chute yang akan dipasang di Indonesia, sementara Radar AN/APG-68 (V) diUpgrade Software agar meningkat kemampuannya sesuai Mission Computer 7000A. Pada prinsipnya F-16C/D 52ID TNI AU menjalan program the Common Configuration Implementation Program (CCIP) sepewrti yang dlakukan oleh F-16C/D Block 40/42 AU AS supaya meningkat menjadi standar Block 50/52. Semua F-16C/D Block 52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural AugmentationFRoadmap) sehingga umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam dan memungkinkan pesawat dipakai sepuluh tahun lagi sebelum menjalani Service Life Extension Program (SLEP) yang mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2.000 jam atau sektar 10 tahun masa pakai.Perubahan yang paling menonjol yaitu penggunaan Radar APG-68 dengan cakupan hingga 296 km dan mampu membawa rudal AMRAAM. Program yang bertajuk Peace Bima Sena II ini sempat terkatung-katung selama dua tahun hingga sampai awal 2014 ada kabar bahwa F-16C/D yang waktu itu disebut F-16C/D-52ID akan segera terban ke Indonesia. Tiga unit pertama terbang ferry dari Guam ke Lanud Iswahyudi, Madiun. Dua penerbang TNI AU yaitu Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono dan Mayor Pnb Anjar Legowo didampingi dua penerbang USAF, plus satu penerbang USAF di F-16 kursi tunggal. Bersamaan dengan itu, dibuatkan rumah untuk skuadron baru tersebut di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Skuadron yang diberi nama Skuadron 16 tersebut diresmikan oleh KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. Pada bulan April 2015, pesawat F-16C/D yang belum setahun tiba di Indonesia, terbakar di ujung landasan Halim Perdana Kusuma, yang untungnya tidak menimbulkan korban jiwa.
Sumber : Majalah Angkasa Edisi Koleksi "F-16 Fighting Falcon The Most Popular Modern Jet Fighter"
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT