Special Boat Service (SBS) |
Special Boat Service (SBS) |
Special Boat Service (SBS) |
C dan X Squadron merupakan tim yang disebut juga sebagai Tim Hijau, yang merupakan Tim General Purpose, untuk menjalankan misi pasukan khusus secara umum. Misi-misi yang diemban oleh C dan X Squadron meliputi : Pengintaian, Sabotase, Penyusupan maupun Ekstraksi (Penyelamatan atau bisa juga penangkapan) di balik garis pertahanan lawan. C dan X Squadron merupakan tim yang sering diterjunkan di Afghanistan.
Special Boat Service (SBS) |
Z Squadron adalah tim yang khusus melaksanakan misi bawah air (underwater), seperti penyusupan bawah air, sabotase bawah air atau juga pengintaian bawah air yang biasanya tim ini menggunakan SDV (Swimmer Delivery Vehicles) yang didesain khusus minim suara serta dari jenis sirkuit tertutup untuk menghindari deteksi akibat gelembung udara.
Masing-masing skuadron tersebut dibagi lagi menjadi tim-tim kecil dengan jumlah personel berdasarkan kebutuhan operasi.
Special Boat Service (SBS) |
Sejarah SBS bermula ketika pada tahun 1940, Inggris membentuk unit yang disebut Special Boat Section dengan tugas mendukung pergerakan pasukan khusus SAS di wilayah perairan. Salah satu andalan SBS saat itu yaitu kano mini yang bisa dilipat (folding boat, sering disingkat "folboat"), itulah sebabnya tim kecil ini sering disebut folboat troop, dengan jumlah personel kurang dari 20 orang.
Pada bulan Juni 1942, SBS sudah memiliki dua tim terpisah (1 SBS dan 2 SBS), yang salah satunya dilibatkan bersama SAS dalam penyerbuan ke pangkalan udara di Pulau Kreta, Yunani, yang diduduki pasukan Nazi Jerman, yaitu Heraklion, Kastelli Pediados, Timpaki dan Maleme, dimana pasukan SAS mendapat jatah di Heraklion, sedangkan SBS mendapat jatah sisanya. Pada bulan September tahun itu juga, SBS terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Axis di salah satu pangkalan udara di Kepulauan Rhodes dengan banyak korban jatuh terutama di pihak SBS, dan pada akhir tahun itu, sisa personel SBS dilebur kedalam SAS. Tahun 1943, salah satu tim SAS yaitu 1 SAS dipecah menjadi dua bagian, satunya tetap bernama SAS, dan salah satunya Special Boat Squadron.
Setelah selesai Perang Dunia II, Tim-tim SOG (Special Operations Group) dengan spesialisasi misi di wilayah perairan (SBS, Royal Marine Detachment 385, dan Sea Reconnaissance Unit) yang tersisa dari akhir PD II ditransfer ke bawah kendali Royal Marine. Saat itu jumlah mereka sudah menyusut menjadi kurang dari 60 orang, dan merekalah yang kelak mempelopori angkatan pertama School of Combined Operations Beach and Boat Section (SCOBBS) yang dibentuk pada tahun 1946 di Fremington, Devon.
SCOBBS yang kemudian berubah nama menjadi COBBS (Combined Operations Beach and Boat Section) bertugas merintis pembentukan pasukan khusus yang spesialisasi misinya dalah pertempuran klandestin terbatas wilayah perairan. Tahun 1948 namanya berubah lagi menjadi SRW (Small Raids Wing) di bawah Royal Marines Amphibious School di Eastney. Tim-tim kecil di bawah SRW diberi nama SBS (Special Boat Section), dan pada tahun ini pula garis batas SAS dan SBS dibakukan, SAS dengan misi-misi khusus wilayah daratan (walaupun juga memiliki kemampuan melaksanakan misi khusus perairan secara terbatas), sedangkan SBS fokus pada misi khusus wilayah perairan dan sekitar pantai.
Pada tahun 1979 bersamaan dengan pembentukan unit baru Commachio Company di jajaran militer Inggris, SBS berganti nama menjadi Special Boat Squadron. Para personel Commachio Company diambil dari SBS dan Royal Marines dengan tugas pengamanan anjungan minyak kawasan laut utara dari berbagai serangan atau sabotase.
SBS telah menghadapi berbagai medan pertempuran mulai dari perang Korea sampai perang Falkland.
Tahun 1982, Inggris melakukan reorganisasi militer, SBS berganti nama lagi menjadi Special Boat Service (SBS) dan bersama dengan SAS tergabung dalam UKSF (United Kingdom Special Force) untuk lebih memudahkan rantai komando serta dinilai mampu menggabungkan kemampuan dan spesialisasi yang dimiliki masing-masing unit. Tugas pengamanan minyak dari Commachio Company diambil kembali oleh SBS.
Syarat Menjadi Anggota SBS :
1. Warga Negara Inggris, bisa dari hasil naturalisasi
2. Pria
3. Mash berdinas di Angkatan Bersenjata Inggris (lebih disukai dari Royal Marine) dengan catatan telah berdinas minimal 18 bulan, dan bagi wajib militer masih memiliki ikatan dinas untuk tiga tahun ke depan.
Setelah dinyatakan memenuhi syarat, calon operator SBS wajib mengikuti dua tahapan seleksi, yaitu Joint Selection dan Post Joint Selection ( After Joint Selection).
Joint Selection merupakan tahapan seleksi bersama calon personel SAS dan SBS. Ada 5 tahap Joint Selection :
- Tahap I : Special Force Briefing Course, berlangsung 2-4 hari. Semua calon dinilai fisik dan mentalnya. Test kecakapan, kecerdasan dan psikologi dilakukan secara tertulis dan interview.
Uji fisik terdiri dari BFT (Basic Fitness Test, CFT (Combat Fitness Test), Advanced CFT-1, Advanced CFT-2 dan renang. Dalam CFT antara lain ditest kemampuan march 13 Km dengan membawa beban 25 Kg. Advanced CFT-1 jarak march bertambah menjadi 15 Km, CFT-2 march dengan jarak 24 Km dengan membawa beban 30 Kg. Test renang untuk melihat ketahanan dan kecepatan, diakhir renang sambil menyelam untuk mengambil obyek dalam air kedalaman 5 m.
- Tahap II : Endurance, berlangsung sekitar 4 minggu. Dalam tahap ini, semua calon diwajibkan menyelesaikan semua test fisik dalam waktu kurang dari yang ditentukan. Salah satu tempat latihan favorit SBS adalah Kawasan Perbukitan di Brecon Beacons di Wales County. Juga dilatihkan navigasi alam dan survival dasar. Puncaknya yaitu longmarch sejauh 40 Km dengan membawa beban standar dalam waktu kurang dari 20 jam.
- Tahap III : Continuation Training, berlangsung selama 4 minggu, materi dalam tahap ini adalah patroli senyap, penguasaan berbagai senjata, teknik demolisi serta berbagai teknik pasukan khusus lainnya. Dalam tahap ini, calon yang tidak layak dinyatakan gugur dan dikembalikan pada unit asalnya, atau disebut RTU (Return To Unit).
- Tahap IV : Jungle Training, ketahanan fisik dan mental diuji hingga batas maksimum, dilaksanakan di hutan belantara beralam ganas, dan semua teori serta hasil latihan dipraktekkan.
- Tahap V : Combat Survival, merupakan tahap terakhir dan tahapan terseram. Dan seperti pasukan khusus lainnya, ada tahapan SERE (Survival, Evasion, Resistance and Escape) adalah tahapan yang harus dilalui sebagai puncak tahapan walaupun terkesan tidak manusiawi. Sebelumnya teknik menghindari jebakan, dan deteksi musuh serta survival atau bertahan hidup dalam berbagai kondisi dilatihkan secara intensif.
Special Boat Service (SBS) |
Bagi calon anggota SBS yang belum menyandang Brevet terjun payung ( berstatus Not Qualified Paratroopers), ada sesi pendidikan terjun payung militer selama 3 minggu bertajuk Static Line Parachute Course, pendidikan ini juga disarankan bagi calon anggota yang sudah memiliki brevet untuk tetap mengasah kemampuan terjun.
Setelah berjuang untuk menjadi terbaik diantara yang terbaik, para siswa akan sampai pada tahap akhir , dan diajarkan berbagai teknik pengintaian kawasan pantai, navigasi pelayaran jarak jauh, selam tingkat lanjut, demolisi bawah air, pemakaian kano dan infiltrasi bawah air ( dengan pangkalan tolak yaitu kapal selam dan sarana transportasinya yaitu SDV (Swimmer Delivery Vehicle). Sebagai penutup sesi, ada kegiatan bernama Advanced Boating and Diving Course, para siswa diminta mendayung kano secara berpasangan di lautan sejauh 35 mil (56.33 km) kemudian berjalan sambil mengusung kano melintasi medan berat kawasan perbukitan sejauh 10 mil (16.1 km) dalam waktu maksimal 4 jam. Dan bagi para siswa yang berhasil menuntaskan ujian ini akan diberikan tanda bukti kelulusan berupa Brevet Swimmer Canoeist (SC) Class 3, dan begitu berhasil melewati kursus Para Tingkat Lanjut selama 4 minggu hinga meraih wing terjun khusus, maka para swimmer canoeist baru tersebut resmi diterima bergabung menjadi anggota keluarga besar SBS, dan kemudian diwajibkan berdinas di kesatuan elit ini selama 3 tahun.
Special Boat Service (SBS) |
Kemampuan dan Teknik yang Dimiliki SBS :
1. Diving, kemampuan menyelam dengan level mahir merupakan syarat utama bagi personel SBS dan modal utama bagi teknik-teknik dasar berikut yang sering digunakan dalam penugasan :
- Pengintaian, ada dua kemampuan pokok dalam hal pengintaian ini, yaitu pengintaian bawah air (Underwater Reconnaissance) dan pengintaian area pantai (Beach Reconnaissance).
Special Boat Service (SBS) |
Special Boat Service (SBS) |
2. Parachuting,
- kemampuan untuk terjun dari ketinggian tinggi kemudian membuka parasut di ketingian tinggi (HAHO) maupun ketinggian rendah (HALO). Untuk bisa mendapatkan Brevet tehnik terjun HALO, personil SBS harus mampu terjun dari ketinggian minimal 30.000 kaki (9.14 km) dan melayang di angkasa dalam jangka waktu tertentu sampai mendekati titik pendaratan baru membuka payungnya dan bersiap mendarat. Untuk Tehnik HAHO, semua personil SBS harus bisa mengemudikan payungnya yang juga dibuka pada ketinggian minimal 30.000 kaki, kemudian berselancar diawan untuk secara bertahap menuju titik pendaratan,oleh karena itu setiap personel SBS harus selalu mengasah kemampuan Navigasi Udara agar tidak kesasar saat melakukan tehnik HAHO.
- Penerjunan Tim SBS berikut perlengkapannya ke laut. RHIB diterjunkan ke laut berikut mesin tempel dan senjata, kemudian disusul personel SBS, dan harus bisa dilakuka pada malam hari, kemudian memasang mesin motor tempelnya dan setelah mengecek semua persenjataan, kemudian menuju target sasaran.
3. CQB (Close Quarter Battle), ada dua aspek dalam pelatihan SBS :
Special Boat Service (SBS) |
- Penguasaan Senjata, mereka dilatih untuk menguasai berbagai macam senjata, walaupun senjata yang selalu dipakai adalah senjata standar. Dalam situasi darurat bisa memakai senjata non-standar. Selain itu mereka juga dilatih supaya fasih dengan segala jenis gangguan terhadap persenjataan mereka, supaya tidak cepat panik jika senjatanya macet atau terganggu, bahkan mampu melakukan reparasi ringan terhadap senjatanya yang ngadat saat sedang digunakan.
4. Fast Roping,
Special Boat Service (SBS) |
5. Concealment
Yaitu kemampuan bersembunyi dan berkamuflase serta mengendap yang dilatihkan dalam situasi kondisi geografis yang berbeda, tidak peduli bagaimanapun medannya, merka harus bisa mengendap selama mungkin tanpa terdeteksi pihak musuh, kemampuan ini berguna untuk pengintaian atau penyusupan dan telah terbukti berguna saat SAS dan SBS diterjunkan dalam perang Falkland, mereka mampu bersembunyi tanpa terdeteksi pasukan Argentina yang berpatroli dalam jarak beberapa meter saja, walaupun tempat sembunyi tersebut di alam terbuka dengan semak pendek dan bebatuan dan hanya sedikit pohon.
Special Boat Service (SBS) |
6. Arctic Warfare
Semua anggota SBS dilatih kemampuan untuk sanggup bertahan dalam pertempuran di daerah bersalju dan bertahan dalam cuaca yang sangat dingin dengan sedikit dukungan. Semasa perang dingin, SBS mengembangkan kemampuan bertempur di medan kutub utara yang bersuhu sangat ekstrim. Tiap personel SBS yang akan ditugaskan bertugas di gugus Norwegia selaku pasukan NATO, dalam rangka menangkal kemungkinan datangnya serangan Uni Soviet (waktu itu) yang akan menyerbu dari arah utara, wajib menguasai ilmu berselancar diatas es, membangun tempat pengendapan ditengah salju dan bertahan hidup dalam kondisi wilayah utara Norwegia yang terkenal sangat dingin.
(Sumber : en.wikipedia.org, Majalah Defender Edisi 67 Tahun 2013, Majalah Commando Edisi No. 3 Tahun 2013)
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT