Mikoyan-Gurevich MiG-19 Farmer |
Tercatat Indonesia dulu pernah memiliki pesawat jenis ini yang pada akhirnya disumbangkan kepada Pakistan yang digunakan untuk menghadapi India dalam perang India-Pakistan bersama bantuan sebuah kapal selam kelas Whiskey lengkap dengan awak kapal selam TNI-AL.
Prototipe MiG-19, I-350, pertama kali terbang pada September 1953. Produksi awal versi pesawat tempur siangnya mulai beroperasi untuk AU Soviet pada awal 1955, tetapi itu sebelum ekornya yang panjang dan dapat-bergerak semua menggantikan “elevator” pada pesawat awal produksi. Pada saat yang sama tiga meriam 30mm menggantikan senjata aslinya, yaitu sebuah meriam 37mm dan dua 23mm, standar pada semua pesawat MiG dari MiG-9 dan pod yang ditambahkan di bawah setiap sayap untuk bom atau misil udara ke permukaan. Versi baru ini diberi kode MiG-19S (untuk Stabilisator). Dengan adopsi mesin tubojet aliran aksial R-9 pada tahun sebagai mesin standar, MiG-19SF dihasilkan. Pada saat yang sama muncul juga versi lain MiG-19PF yang mempunyai kemampuan segala cuaca terbatas, dengan dukungan radar scanner Izumrud kecil di dalam intake mesin dan sebuah unit pelacak di bibir intake mesin. Versi selanjutnya MiG-19PM yang berbeda dengan PF dalam hal memiliki empat misil Alkali berkendali radar generasi pertama, selain senapan-senapannya.
Mikoyan-Gurevich MiG-19 Farmer |
MiG-19 terlihat dalam layanan dengan sejumlah kekuatan udara nasional lainnya, termasuk Kuba, Vietnam Utara, Mesir, Pakistan, dan Korea Utara. Pesawat ini telah terlibat dalam berbagai pertempuran selama Perang Vietnam, Perang Enam Hari tahun 1967, dan Perang Bangladesh tahun 1971
Semua MiG-19 yang dibuat Soviet adalah varian single seater saja, meskipun Cina mengembangkan Shenyang JJ-6 versi latih dari Shenyang J-6. Dengan masalah stabilisasi dan banyak pesawat tersebut yang jatuh, Rusia telah kehilangan kepercayaan pada MiG-19, dan pindah ke pesawat tempur yang baru muncul, yaitu MiG-21..
Shenyang J-6 (Mikoyan-Gurevich MiG-19 Farmer Versi China) |
Di Uni Soviet MiG-19 telah berakhir produksinya pada akhir tahun 1950an, karena fokus untuk produksi MiG-21. Namun pada tahun 1958 lisensi untuk produksi MiG-19 yang telah disepakati dengan Cina tetapi, setelah persetujuain itu, hubungan antara kedua negara memburuk. Namun produksi MiG-19 Cina tetap berjalan dengan kode J-6 (MiG-19S), terbang pertama kali Desember 1961. Produksi J-6 meningkat dari sekitar 1966 dan diperkirakan bahwa beberapa ribu telah dibuat, termasuk beberapa MiG-19PF dan SF. Cina telah mengembangkan beberapa varian dengan desain sendiri. Salah satunya adalah pesawat intai taktis, versi pesawat latih TF-6 dan A-5 (sebelumnya disebut sebagai M-9 dan F-6 bis), sebuah pesawat tempur dengan tampilan yang berbeda karena mempunyai radome hidung di antara intake udara samping semi-circular. Bentang sayap dari A-5 juga telah meningkat sekitar 10.2m. Tingkat kecepatan maksimum versi ini diperkirakan mendekati Mach 2J-6 menjadi pesawat standar AU Cina dari pertengahan 1962 dan tetap menjadi pesawat utama Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Cina sampai tahun 1980an dan juga telah berkembang menjadi pesawat serang Nanchang Q-5 (NATO : "Fantan") . Meskipun sudah tua, MiG-19 dan keturunannya menunjukkan karakteristik penanganan yang baik pada ketinggian rendah dan tingkat penanjakan sangat tinggi , dan meriam berat mereka tiga meriam Nudelman-Rikhter NR -30 30 mm (1,181 in) memiliki massa proyektil total 18 kg (40 lb) membuat MiG-19 musuh tangguh dalam pertempuran jarak dekat . Pesawat MiG-19 Buatan Rusia masih dipakai dalam layanan di Korea Utara dan Zambia hingga Tahun 2014.
Mikoyan-Gurevich MiG-19 Farmer |
.Varian :
- MiG-19 (NATO reporting name
"Farmer-A", OKB- SM-9/1)
- MiG-19P (NATO reporting name
"Farmer-B")
- MiG-19PG
- MiG-19S (NATO reporting name
"Farmer-C")
- MiG-19R
- MiG-19SF
- MiG-19SV
- MiG-19SVK
- MiG-19SU (SM-50)
- MiG-19PF
- MiG-19PM (NATO reporting name
"Farmer-E")
- MiG-19PML
- MiG-19PU
- MiG-19PT
- MiG-19M
- SM-6
- SM-12
- SM-20
- SM-30
- SM-K
- Avia S-105
- Shenyang J-6
Negara-negara Operator :
- Afganistan
- Albania
- Bangladesh
- Bulgaria
- Kamboja
- Republik Rakyat Tiongkok
- Kuba
- Cekoslowakia
- Jerman Timur
- Mesir
Mikoyan-Gurevich MiG-19 Farmer TNI AU |
- Indonesia
- Irak
- Republik Demokratik Rakyat Korea
- Pakistan
- Polandia
- Rumania
- Somalia
- Uni Soviet
- Sudan
- Suriah
- Tanzania
- Vietnam
- Zambia
Spesifikasi (MiG-19S)
Karakteristik umum :
Kru: One
Panjang: 12.5 m (41 ft)
Rentang sayap: 9.2 m (30 ft 2 in)
Tinggi: 3.9 m (12 ft 10 in)
Luas sayap: 25.0 m² (270 ft²)
Berat kosong: 5,447 kg (11,983 lb)
Berat maksimum saat lepas landas: 7,560 kg (16,632 lb)
Mesin: 2 × Tumansky RD-9B or RD-9BF-811 afterburning turbojets, masing-masing 31.9 kN or 37 kN (7,178 lbf or 8,300 lbf)
Fuel capacity: 1,800 kg (3,960 lb)
Kinerja
Laju maksimum : 1,455 km/h (909 mph)
Jangkauan : 685 km (430 mi); 2,200 km combat (1,375 mi)
Ketinggian Maksimum : 17,500 m (57,400 ft)
Laju tanjak : 180 m/s (35,425 ft/min)
Beban sayap : 302.4 kg/m² (61.6 lb/ft²)
Dorongan/berat : 0.86
Mikoyan-Gurevich MiG-19 Farmer |
Persenjataan
3x 30 mm NR-30 cannons (75 rounds per gun for wing guns, 55 rounds for the fuselage gun)
Up to 250 kg (550 lb) of bombs or unguided rockets on 4 underwing pylons or 4 Vympel K-13 AAMs
Tipe Fighter
Terbang perdana 18 September 1953
Diperkenalkan Maret 1955
Status Beberapa masih beroperasi
Pengguna utama Soviet Air Force
Pengguna lain People's Liberation Army Air Force
Jumlah produksi 2,172 (tidak termasuk produksi oleh China)
Varian
Shenyang J-6
Nanchang Q-5
Sumber :
- en.wikipedia.org
- wikiwand.com
- pinterest.com
- skytamer.com
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT