Varshavyanka |
Varshavyanka berperan Sebagai kapal selam yang berfungsi sebagai anti kapal permukaan dan anti kapal selam serta beroperasi di perairan dangkal. Kapal selam versi Project 877 dilengkapi dengan Rubikon MGK-400 sistem sonar, dan sonar pendeteksi ranjau dengan sonar MG-519 Arfa. sedangkan versi Project 636 dilengkapi dengan sonar MGK-400EM yang telah diperbarui, dengan MG-519 EM sehingga kapal selam project 636.3 mampu melacak kapal selam dan kapal perang musuh secara lebih cepat dan efisien.Pembaharuan sistem sonar ini juga meminimalisir jumlah operator.
Empat kapal selam tipe ini telah beroperasi di Laut Hitam. Saat ini mereka masih menjalani uji coba di Teluk Finlandia dan Laut Baltik. Kapal selam ini kabarnya merupakan kapal paling senyap di kelasnya. Militer NATO Secara tidak resmi menyebut kapal selam ini sebagai ‘lubang hitam’ di samudra.
Varshavyanka |
Dibandingkan dengan kapal selam versi lama, Kapal selam modifikasi Project 636.3 Varshavyanka memiliki kemampuan tempur yang lebih baik. Saat ini Armada Laut Hitam Rusia sudah menerima beberapa unit kapal selam diesel elektrik ‘super silent’ tersebut.
Kapal selam pertama yaitu Novorossiysk, yang diterima pada bulan Agustus 2014.
Kapal selam kedua Rostov-on-Don mulai memperkuat Armada Laut Hitam pada bulan Desember 2014.
Kapal selam ketiga, Stary Oskol mulai bertugas sejak Juli 2015.
Kapal selam keempat yaitu Krasnodar yang telah diterima pada bulan November 2015.
Sementara itu kapal selam kelima dan keenam dari project ini diharapkan sudah dapat bergabung dengan Angkatan Laut Rusia tahun 2016.
Varshavyanka |
Puas dengan kemampuan kapal selam Improved Kilo tersebut, pihak Angkatan Laut Rusia saat ini mempersiapkan proposal untuk terus melanjutkan produksi kapal selam Project 636.6 tersebut.
Dengan memiliki panjang kurang lebih 74 meter dan lebar 10 meter, serta bobot yang tak lebih dari empat ribu ton, kapal selam ini tergolong kecil. Kedalaman desain tekanan lambung ialah 240 meter dan kedalaman operasi maksimalnya 300 meter.
Kapal selam Varshavyanka ini dilengkapi dengan dua generator disel dengan 1.500 tenaga kuda, satu motor elektrik pendorong, serta satu motor elektrik ekonomi, dan juga kapal selam ini memiliki dua mesin disel yang stand-by dan dua set baterai elektronik. Kapal selam ini memiliki Kecepatan maksimal mencapai 17 knot (lebih dari 30 kilometer per jam) di permukaan dan mencapai 20 knot dalam posisi menyelam.
Senjata utama kapal selam ini yaitu rudal jelajah Kalibr. Pada bagian hidungnya, Varshavyanka memiliki enam tabung torpedo berukuran 533 mm. Perangkat standar amunisi terdiri dari 18 torpedo atau 24 ranjau dan rudal jelajah Kalibr-PL, dengan kemampuan menghantam target sejauh 2.000 km.
Varshavyanka memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi kapal musuh dan target lain pada jarak maksimal, kemudian mendekati dan memantau mereka tanpa diketahui, dan jika perlu bisa meluncurkan senjata canggih yang mereka miliki. Kapal selam ini memiliki tugas utama melindungi markas marinir dan rute laut serta menyerang kapal selam musuh dan kapal permukaan, juga dapat melakukan misi pengintaian dan patroli di laut dan menghancurkan infrastruktur di daerah pesisir menggunakan rudal jelajah.
Varshavyanka |
Pada Forum Army 2016 yang digelar di luar kota Moskow awal September baru lalu, produsen kapal tersebut mendapat pesanan enam gelombang kapal selam untuk Armada Pasifik yang dibangun pada periode 2019 – 2021.
Di Pasifik, Varshavyanka akan memperkuat potensi tempur AL Rusia di Timur Jauh. Mereka sanggup mengarungi perairan internasional Laut Cina Selatan dan Laut Jepang, dan ‘dengan senyap’ akan memantau perkembangan terbaru wilayah tersebut.
Rusia juga sedang mempertimbangkan kemungkinan memasok kapal selam non-nuklir Proyek 636 “Varshavyanka” untuk Indonesia, ungkap wakil direktur Layanan Federal untuk Militer dan Pelayanan Teknis Kerjasama (FSMTC), Anatoly Punchuk, kepada RIA Novosti, Kamis.
“Wilayah Asia-Pasifik menunjukkan minat yang stabil terhadap kapal selam diesel dari Proyek 636 “Varshavyanka”. Kemampuan untuk memasok kapal selam tersebut saat ini sedang dipelajari bersasama dengan pihak Indonesia,” kata Punchuk.
Menurutnya, Rusia sedang melakukan negosiasi tambahan dengan mitra, yang membahas rincian teknis kerjasama.
Varshavyanka |
Spesifikasi :
Ada beberapa varian kelas Kilo, berikut adalah spesifikasi secara umum :
Bobot :
2.300-2.350 ton ketika mengapung.
3.000-4.000 ton ketika menyelam.
Dimensi :
Panjang : 70-74 meter.
Lebar : 9.9 meter.
Draft: 6.2-6.5 meter.
Kecepatan maksimum
10-12 knot ketika mengapung.
17-25 knot ketika menyelam.
Sistem propulsi : Diesel elektrik.
Kedalaman maksimum : 300 meter (operasional : 240-250 meter).
Ketahanan
400 mil ketika menyelam dengan kecepatan 3 knot.
6.000 mil ketika mengapung dengan kecepatan 7 knot (7.500 mil pada kelas Improved Kilo).
45 hari di laut.
Persenjataan
Pertahanan udara : 8 roket permukaan ke udara SA-N-8 Gremlin atau SA-N-10 Gimlet.
Torpedo : 18 torpedo atau 24 ranjau, enam buah tabung torpedo 533mm.
Pembuat: Central Design Bureau for Marine Engineering "Rubin"
Shipyard 199 "Krasnoe Sormovo", Nizhniy Novgorod (Gorkiy)
Shipyard 112,"imeni Leninskogo Komsomola", Komsoloľsk na Amure
Shipyard "Leningradskoe Admiralteyskoe Obedinenie" (Admiralteyskie Verfi), Saint Petersburg (Leningrad)
Shipyard "Severnoe Mašinostroiteľnoe Predprijatie", Severodvinsk
Varshavyanka |
Kapal selam pertama kelas Kilo untuk Angkatan Laut Uni Soviet beroperasi pada tahun 1980. Angkata Laut Rusia masih memiliki kapal selam kelas ini, dan per tahun 2011 dilaporkan memiliki 17 buah kapal selam aktif, dengan 7 kapal dalam tahap peremajaan. 33 buah diekspor ke beberapa negara :
Aljazair : 2 original Kilo, 2 improved Kilo (636M)
Republik Rakyat Tiongkok : 2 original Kilo, 10 improved Kilo
Polandia : 1 original Kilo
Iran : 3 Kilo
Rumania : 1 Kilo
Vietnam : 6 improved Kilo dalam pemesanan
India : 4 Shindughosh class (Kilo class)
Rusia : 20 original Kilo aktif, 3 improved kilo aktif, 3 improved Kilo dalam pemesanan
Ciri-ciri umum :
Varshavyanka |
Lebar: 9.9 m (32 ft 6 in)
Draft: 6.5 m (21 ft 4 in)
Tenaga: Diesel-elektrik
Pendorong:
Diesel-elektrik propulsion
2 × 1000 kW Diesel Elektrik generator
1 × 5,500–6,800 shp (4,100–5,100 kW) Propulsion motor
1 × fixed-pitch 6 or 7 bladed propeller (6BL project 877) (7BL project 636)
Kecepatan:
Mengapung: 10–12 knot (19–22 km/h; 12–14 mph)
Menyelam: 17–25 knot (31–46 km/h; 20–29 mph)
Jangkauan:
Dengan snorkel: 6,000–7,500 nmi (11,100–13,900 km; 6,900–8,600 mi) at 7 kn (13 km/h; 8.1 mph)
Menyelam: 400 nmi (740 km; 460 mi) at 3 kn (5.6 km/h; 3.5 mph)
Full run: 12.7 nmi (23.5 km; 14.6 mi) at 21 kn (39 km/h; 24 mph)
Daya tahan: 45 hari
Kedalaman uji coba:
Operational: 240 m (790 ft)
Maximum: 300 m (980 ft)
Awak kapal: 52
Senjata:
6 x 533 mm (21 in) lubang torpedo
18 torpedo
Club S anti-ship missiles (some versions)
24 mines
8 SA-N-8 Gremlin or 8 SA-N-10 Gimlet Surface-to-air missiles (export submarines may not be equipped with air defense weapons)
Sumber :
- wikipedia.org
- indonesia.RBTH.com
- militarytechcooperations
- rostechnologiesblog
- Defense Studies
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT