|
KRI Ardadedali-404 |
Satu lagi Kapal selam DSME/ 1400 Class kedua akan segera menambah kekuatan TNI AL. Kapal selam ini diberi nama Ardadedali 404, Ardadedali sendiri merupakan salah satu senjata milik tokoh pewayangan Arjuna yang berwujud anak panah yang berujung seperti burung dan memiliki jiwa.
|
KRI Ardadedali-404 Dok. Puspen TNI |
Kapal selam ini merupakan peningkatan dari Chang Bogo Class versi Type 209 Jerman, yang dibangun di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Okpo, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
Kapal selam Ardadedali 404 memiliki panjang lambung 61 meter dan sanggup membawa awak sebanyak 40 orang, mampu beroperasi sejauh antara 8520 hingga 10.000 kilo meter tanpa melakukan pengisian perbekalan ulang.
DSME/ 1400 Class menggunakan sistem komputerisasi, sensor deteksi navigasi, optronic system, wireless networking, integrated platform management system (IPMS), CMS, dan sistem senjata baru.
Dalam pengoperasiannya, kapal selam serang ini dilengkapi dengan sistem sonar lambung dan flank sonar array (passive and active search and attack) Atlas Electronic CSU 90, radar low probability ‘Aries LPI’, dan radar electronic support measurement (RESM) system and offers prompt analysis capabilities ‘ Pegaso’ buatan Indra.
|
KRI Ardadedali-404 Dok. Puspen TNI |
Sebagai motor penggeraknya, KRI Ardadedali 4040 menggunakan empat mesin diesel MTU 12V 396 dan empat alternators serta satu motor listrik Siemens 3.7MW. Sedangkan untuk sistem persenjataannya, Ardadedali-404 menggunakan 8 tabung torpedo diameter 533 mm, yang mampu menembakkan senjata torpedo dan rudal Harpoon UGM-84, selain itu juga dilengkapi dengan persenjataan peluncuran ranjau laut
|
KRI Ardadedali-404 |
Kapal selam KRI Ardadedali-404 tersebut baru dimulai pembuatannya pada akhir Maret 2016 dan dijadwalkan akan berlayar dari Korea Selatan menuju Indonesia pada 23 April 2018. Menurut informasi, yang akan ditunjuk sebagai komandan yang akan memimpin 9 perwira, 16 bintara dan 15 tamtama KRI Ardadedali-404 adalah Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu.
0 comments:
POST A COMMENT