PingMyLinks.com - FREE Website Submission
Pecinta Militer: October 2018
Blog untuk para pecinta militer untuk saling berbagi wacana, wawasan dan pengetahuan tentang dunia Militer serta menumbuhkan rasa cinta pada TNI dan NKRI
L-39NG (Next Generation) adalah pesawat jet latih multi-peran terbaru dirancang oleh Aero Vodochody Aerospace. Pesawat latih ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pelatihan penerbangan militer yang diperlukan untuk pesawat tempur generasi keempat dan kelima. L-39NG adalah modernisasi ekstensif dari pesawat jet tempur latih / pesawat serang darat L-39 Albatros dengan fitur airframe yang lebih ringan dan kuat serta aerodinamis yang ditingkatkan, suku cadang L-39/159 yang terpilih dan komponen yang siap pakai. Badan pesawat yang didesain ulang sehingga menambah sampai 15.000 jam terbang.
Posted By:
Pecinta Militer on
Wednesday, 17 October 2018
Turangga APC (Armoured Personnel Carrier) 4×4 dirancang khusus untuk sebuah operasi dengan mobilitas yang berkecepatan tinggi seperti Quick Reaction Force maupun tugas pengawalan (Convoy Escort). Secara umum, Turangga 4×4 memiliki panjang 6,47 meter, tinggi 2,48 meter, lebar 2,4 meter, dan wheelbase 4,185 meter. Kapasitas payload Turangga 4×4 mencapai 1 ton, tergantung jenis lapisan armor yang melengkapi. Bobot kosong Turangga APC (Armoured Personnel Carrier) 4×4 7.845 kg dan berat penuh mencapai 8.845 kg. Untuk perlindungan dari efek ledakan, Turangga dirancang dengan ground clearance 650 mm. Turangga APC (Armoured Personnel Carrier) 4×4 ini dirakit oleh PT. Tugas Anda sebuah perusahaan karoseri asal Pasuruan, Jawa Timur.
Posted By:
Pecinta Militer on
Tuesday, 16 October 2018
KRI Teluk Lada 521 merupakan LST (Landing Ship Tank) Teluk Bintuni Class kedua, pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk TNI AL. Kapal ini namanya dikukuhkan sebagai KRI Teluk Lada 521 di fasilitas galangan PT. Daya Radar Utama (DRU) di Srengsem Panjang, Lampung pada Tanggal 28 Juni 2018 dengan dihadiri oleh Menhan Ryamizard Ryacudu, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan seluruh jajaran, serta forkopimda. Pembangunan KRI Teluk Lada-521 ini dibuat oleh anak-anak bangsa sendiri dengan memakan waktu kurang lebih sekitar dua tahun tanpa ada satu pun tenaga ahli dari luar negeri dalam pembangunan kapal sepanjang 117 meter tersebut.
KRI Teluk Lada 521
Nama KRI Teluk Lada 521 yang merupakan Landing Ship Tank ini diambil dari nama teluk yang terletak di Selat Sunda sebelah barat daya Propinsi Banten yang merupakan bagian laut yang membatasi sisi utara Ujung Kulon. Sebelum Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, Teluk Lada pernah menjadi daerah pelabuhan yang cukup ramai dan masih dinamakan dengan bahasa Belanda, Pfeferbai. Daerah itu dinyatakan tertutup untuk pemukiman dan sisi selatannya kemudian dikembangkan menjadi cagar alam setelah terkena Tsunami.