Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka / Detasemen Jala Mangkara adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI yang menempati Hirarki tertinggi dalam jajaran Korps Marinir dan TNI-AL. Pasukan khusus yang sepak terjangnya sangat rahasia ini sangat ketat ketika melakukan perekrutan anggota, pelatihannya super keras dan terkadang terkesan tidak manusiawi. Salah satu syarat utama ntuk bisa menjadi anggota Denjaka yaitu personil harus berasal dari Yontaifib Marinir atau Kopaska TNI-AL, yang sebetulnya juga sudah merupakan pasukan elite yang tidak sembarang prajurit TNI-AL bisa diterima menjadi
anggotanya, sehingga tidak mengherankan jika Pasukan khusus dengan motto Satya Wira Dharma ini sangat tangguh dan memiliki berbagai kemampuan, diantaranya yaitu anti teror, anti sabotase, pengintaian dan intelijen.
Sejarah pendirian Denjaka berawal keputusan KSAL No. Skep/2848/XI/1982, tentang pembentukan Pasula atau Pasukan Khusus Angkatan Laut. Selanjutnya pada 13 November 1984, Panglima TNI mengesahkan pembentukan Denjaka atau Detasemen Jala Mangkara.
Secara Organisasi Denjaka dipimpin oleh perwira berpangkat Kolonel, namun pelaksana pembina berada di bawah komandan Marinir. Satuan Denjaka terdiri dari 1 detasemen markas, 1 tim markas, 1 tim teknik, dan tiga tim tempur yang terdiri dari Alfa, Bravo dan Charlie.
Menjadi satuan khusus pasti dipersenjatai secara khusus juga, beberapa peralatan canggih seperti night vision, breaching kit, submachine gun MP5, Daewoo K7, senapan serbu HK G36, HK416, Pindad ss-1, CZ-58, senapan mesin ringan Minimi M60, Daewoo K3, serta pistol Beretta dan SIG Sauer 9 mm dan lainnya. Selain itu Denjaka memiliki kendaraan taktis, untuk menunjang penyerbuan, bahkan peralatan spionase dimiliki satuan ini, untuk mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan.
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Tugas utama dari pasukan baret ungu ini adalah sebagai satuan antiteror yang sanggup untuk dioperasikan kapan saja dan dimana saja, terutama di kawasan perairan dan laut. Spesialisasi mereka adalah antiteror dan antisabotase di laut dan daerah pantai.
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Sebagai pasukan khusus, aktivitas Denjaka bersifat rahasia. Berbagai kegiatannya pun sangat jarang dipublikasikan. Mereka memiliki kemampuan beroperasi di darat, laut, dan udara. Tidak jarang mereka juga dilibatkan untuk pengamanan presiden.
Kemampuan yang mereka miliki merupakan hasil dari pelatihan yang luar biasa keras. Kemampuan fisik, mental, serta berpikir mereka mampu membuat musuh kewalahan dan bertekuk lutut.
Rekrutmen dan Pelatihan
Bergabung menjadi anggota Denjaka sangat tidak mudah, selain harus dari Yontaifib Marinir dan Kopaska TNI-AL seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kemampuan fisik, mental dan otak menjadi penentu utama. Seorang calon anggota Denjaka harus melewati kursus PTAL atau Penanggulangan Teror Aspek Laut, beragam pelatihan di luar akal sehat pun harus dilalui. Salah satu yang paling menantang adalah kamp tawanan dan pelolosan, tidak sedikit siswa yang gugur dalam tahapan ini.
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara Courtesy of youtube |
Dari sekian ratus orang yang mendaftar jadi anggota Denjaka, biasanya hanya sekirtar 50 orang yang berhasil lulus, bagi yang berhasil lulus mereka akan dilatih keras di kawah candradimuka di Situbondo. Tahun-tahun sebelumnya, sering hanya terhitung belasan prajurit yang memenuhi syarat. Mereka yang tak lulus tes maupun tidak sanggup menyelesaikan pendidikannya dikembalikan ke kesatuannya semula. Satu per satu biasanya berguguran setelah melewati berbagai tahap proses seleksi dan latihan yang sangat ketat dan sulit. Pasukan elite yang sering digunakan untuk penyusupan di daerah operasi itu harus mampu menghadapi berbagai masalah, baik secara individu maupun kelompok.
Salah satu teknik pelatihan bertahan hidup dan meloloskan diri anggota Denjaka adalah dengan melepasnya di laut lepas dengan tangan dan kaki terikat. Dengan kondisi berada di tengah laut dengan ombak ganas, mereka dituntut untuk bisa melepaskan diri, tujuannya agar jika suatu saat jika mereka dilepas musuh dengan kondisi tangan dan kaki terikat, mereka bisa bertahan hidup ataupun jika mereka tertangkap oleh musuh, bisa meloloskan diri walaupun dengan kondisi seperti itu.
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Ternyata itu semua belum cukup, dipukul dengan tangan kosong ataupun dengan kayu, juga ditendang oleh instruktur untuk melatih kekuatan fisik dan mental bukanlah hal aneh di kalangan mereka. Mereka benar-benar harus siap mental dan fisik. Begitu kerasnya, jadi tidak heran kalau di awal pendidikan tersebut, ada calon yang mengundurkan diri.
Selain tangguh di darat maupun laut, mereka juga dilatih supaya memiliki kemampuan di udara. Untuk latihan penyusupan dari udara, mereka bukan lagi dilatih terjun tempur seperti prajurit biasa. Pada umumnya terjun tempur, begitu keluar dari pintu pesawat, payung sudah terbuka. Tetapi Denjaka dilatih untuk terjun bebas (free fall), dan terjun bebas itu tidak hanya dilakukan pada siang saja, tapi juga tengah malam. Dengan begitu, bila sewaktu-waktu masuk ke sasaran musuh, mereka tidak harus lewat darat atau laut yang mudah dideteksi lawan. Para Denjaka juga harus bisa diturunkan dari pesawat dengan ketinggian yang sulit terdeteksi musuh.
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Untuk menghindari pendeteksian musuh, mereka harus mahir menyelam. Dengan menggunakan kompas,
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Denjaka terdiri dari :
1. Satuan markas Detasemen
2. Satuan tim markas
3. Satuan tim teknik
4. Tiga tim tempur.
Sebagai unsur pelaksana, prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional, mobilitas, kecepatan, kerahasiaan, dan pendadakan yang tertinggi. mampu menuntaskan segala misai di berbagai medan operasi baik yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai, hutan rimba dan daerah pantai, juga memiliki keahlian mendekati sasaran melalui dara, permukaan laut, bawah laut serta dari udara. Mereka dikenal sebagai pasukan tempur sangat tangguh di berbagai medan operasi baik darat, permukaan laut, udara maupun bawah air dan dapat berperan pula sebagai intelijen tempur yang sangat
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Angkatan Laut Amerika Serikat, US NAVY SEAL sering mengajak Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) untuk ikut latihan tempur bersama. Setiap prajurit Denjaka dipastikan memiliki kemahiran kualifikasi Taifib dan Paska. Selain itu punya kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara yang baik.
Denjaka - Detasemen Jala Mengkara |
Daftar Komandan Denjaka
1. Letnan Kolonel Marinir Gafur Chaliq (1983-1984)
2. Letnan Kolonel Marinir Djoko Pramono (1984-1985)
3. Mayor Marinir Arthur Solang (22 Juli 1985-22 November 1985)
4. Mayor Marinir Hasan Hariadinata (1985-1986)
5. Mayor Marinir H. Yussuf Solichien. M, M.BA, M.Si, PH.D. (1986-1987)
6. Letnan Kolonel Marinir Frans L. Kansil (1987-1988)
7. Letnan Kolonel Marinir Nono Sampono (1988-1993)
8. Letnan Kolonel Marinir M. Alfan Baharudin (199-1998)
9. Mayor Marinir RM. Trusono (1998-2002)
10. Letnan Kolonel Marinir Suprayogi (2002-2004)
11. Letnan Kolonel Marinir Kasirun Situmorang (2004-7 Maret 2005)
12. Letnan Kolonel Marinir Suhartono (7 Maret 2005-2008)
13. Letnan Kolonel Marinir Widodo (2008-2009)
14. Letnan Kolonel Laut (E) Yudhi Bramantyo NS (2009-2011)
15. Kolonel Marinir Suhartono (2011-2012)
16. Kolonel Marinir Budi Purnama, S.Ip (2012-21 Januari 2013)
17. Kolonel Marinir Nur Alamsyah M.Tr (Han),. (21 Januari 2013 - 10 September 2015)
18. Kolonel Marinir Supriyono, S.E., (10 September 2015 - 27 Mei 2017)
19. Kolonel Marinir Bambang Wahyuono, S.AP., (27 Mei 2017 - )
Sumber :
- id.wikipedia.org
- tnial.mil.id
Like the Post? Share with your Friends:-
0 comments:
POST A COMMENT